B. Batasan Masalah
Agar tujuan penelitian dapat tercapai, maka peneliti memberikan batasan penelitian sebagai berikut:
1. objek penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang telah go public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia,
2. periode penelitian yang diamati adalah tahun 2007 sampai dengan tahun 2009 dan tidak mengalami proses delisting pada periode tersebut,
3. karena bahasan tentang kredit sangat luas, maka penulis membatasi pada pengaruh dana pihak ketiga giro, tabungan, deposito terhadap volume kredit.
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan pada bagian sebelumnya, maka penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut: Apakah dana pihak ketiga
giro, tabungan, dan deposito berpengaruh terhadap volume kredit secara parsial dan simultan?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dana pihak ketiga giro, tabungan, deposito terhadap volume penyaluran kredit pada bank yang
tedaftar di Bursa Efek Indonesia, baik secara parsial maupun simultan.
Adapun manfaat penelitian ini adalah: a. bagi peneliti, untuk menambah wawasan peneliti dan bahan masukan
mengenai pengaruh dana pihak ketiga giro, tabungan, deposito terhadap penyaluran kredit,
b. bagi manajemen bank, hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam pengambilan keputusan sehubungan dengan faktor dana
pihak ketiga terhadap penyaluran kredit, c. bagi pihak lain, sebagai bahan masukan dan sumber informasi dalam
melakukan penelitian selanjutnya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian Bank
Bank adalah sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran
uang Kasmir, 2002:23. Bank adalah merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit dan jasa-jasa, adapun
pemberian kredit itu dilakukan baik dengan modal sendiri atau dengan dana- dana yang dipercayakan oleh pihak ketiga maupun dengan jalan
memperedarkan alat-alat pembayaran berupa uang giral. Sedangkan menurut UU No.10 tahun 1998 tentang perubahan atas
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan, definisi dari bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan, dan menyalurkan kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Bank umum adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya
aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.
Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari masyarakat luas yang dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah
kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat luas.
Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya
dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan yang dapat dipilih antara lain tabungan, deposito berjangka, giro dan sertifikat deposito.
Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan
kepada si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, palayanan atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang
diberikan, maka akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu pihak perbankan harus memberikan berbagai
rangsangan dan kepercayaan sehingga masyarakat berminat untuk menanamkan dananya.
Aktivitas perbankan yang kedua yaitu kredit lending. Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat, maka oleh
perbankan dana tersebut diputarkan kembali atau disebut dengan kredit. Dalam pemberian kredit juga dikenakan jasa pinjaman kepada penerima kredit
debitur dalam bentuk bunga dan biaya administrasi. Sedangkan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dapat berdasarkan bagi hasil atau penyertaan
modal.
Besarnya bunga kredit sangat dipengaruhi oleh besarnya bunga simpanan. Semakin besar bunga simpanan maka semakin besar pula bunga
pinjaman dan demikian sebaliknya. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan utama dari perbankan yaitu menghimpun dana funding dan menyalurkan
dana lending. Menurut Kasmir 2008:61 “Sumber-sumber dana bank adalah usaha
bank dalam memperoleh dana dalam rangka membiayai kegiatan operasinya”, dapat dibedakan menjadi 3 sumber yaitu:
1. Dana yang bersumber dari bank itu sendiri Sumber dana ini berasal dari dalam bank, baik pemegang saham maupun
sumber lain. Sumber dana dari bank itu sendiri terdiri dari: a. Setoran modal dari pemegang saham
Dalam hal ini pemilik saham dapat menyetor dana atau membeli saham yang dikeluarkan oleh perusahaan.
b. Cadangan-cadangan bank Yaitu cadangan-cadangan laba tahun lalu yang tidak dibagi kepada para
pemegang sahamnya. Cadangan ini digunakan untuk mengantisipasi laba tahun yang akan datang.
c. Laba bank yang belum dibagi Merupakan laba yang belum dibagikan pada tahun yang bersangkutan,
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal untuk sementara waktu.
2. Dana yang bersumber dari lembaga lainnya Dana yang diperoleh dari sumber ini digunakan untuk membiayai atau
membayar transaksi-transaksi tertentu. Sumber dana ini diperoleh dari pinjaman bank lain maupun lembaga keuangan lain kepada bank.
3. Dana yang berasal dari masyarakat luas Sumber dana ini sering disebut sumber dana pihak ketiga yaitu sumber
dana yang berasal dari masyarakat sebagai nasabah dalam bentuk simpanan giro, tabungan dan deposito.
2. Dana Pihak Ketiga
Menurut Kasmir 2008:64, “Sumber dana dari masyarakat luas merupakan sumber dana yang paling utama bagi bank”, terdiri dari 3 jenis
yaitu: a. Simpanan Giro Demand Deposit
Menurut Undang-Undang Perbankan No. 10 tahun 1998, giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan
setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro dan surat perintah pembayaran lainnya atau pemindah bukuan. Dalam pelaksanaan tata usaha
giro dilakukan melalui suatu rekening yang disebut sebagai rekening koran. Biasanya giro dibedakan atas dua kategori pemilik yaitu, rekening
perorangan dan rekening atas nama badan. Motivasi simpanan uang dalam bentuk giro adalah untuk memenuhi keperluan usaha sehari-hari, sehingga
pengendapan dana pada umumnya tidak lama dan sulit diperkirakan.
Rekening simpanan ini merupakan uang giral yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, dengan menggunakan cek. Hal ini sangat disukai
oleh kalangan pengusaha karena dapat mempermudah aktivitas transaksi bisnisnya. Oleh karena itu simpanan ini sangat fluktuatif sehingga bank
memberikan suku bunga yang relatif lebih rendah dari pada produk lain. Dan giro juga hanya dapat diinvestasikan ke dalam bentuk penanaman
dana jangka pendek saja. b. Simpanan Tabungan Saving Deposit
Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. Setoran tabungan
dapat dilakukan sewaktu-waktu dan dalam melakukan penarikan dana, nasabah tidak perlu memperhatikan jatuh tempo pencairan seperti pada
deposito. Motif masyarakat dalam menabung pada produk ini adalah sebagai penanaman dana dan berjaga-jaga atau untuk menghimpun dana
dalam mencapai maksud tertentu setelah dananya mencukupi akan ditarik kembali.
c. Simpanan Deposito Time Deposit Menurut Undang-undang No. 10 tahun 1998 yang dimaksud dengan
“Deposito adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan
bank”. Deposito merupakan sumber dana pinjaman terbesar bagi kebanyakan bank. Semakin banyak dana yang dapat dihimpun dari produk
ini, maka kemampuan bank untuk menyalurkan kredit dan melakukan
investasi juga semakin semakin besar. Hal ini dikarenakan oleh sifatnya yang relatif stabil apabila dibandingkan dengan produk yang lain. Karena
jangka waktu jatuh temponya sudah pasti dan dapat diperkirakan. Simpanan uang dapat ditarik kembali pada waktu tertentu sesuai dengan
perjanjian yang telah disepakati antar bank dan pemilik dana. Menurut Fuad Moh, Ramly dan M. Rustan, D.M. 112:2005 Deposito
di Indonesia dapat dibagi dalam 3 jenis yaitu: a deposito berjangka time deposit, deposito yang penarikannya
berdasarkan jangka waktu yang telah ditentukan. Deposito berjangka diterbitkan atas nama sehingga tidak dapat dipindahtangankan,
b Deposito harian deposit on call, deposito yang memiliki jangka waktu 1 sampai dengan 7 hari yang pencairannya dapat dilakukan
setiap saat dengan pemberitahuan sebelumnya pada bank. c sertifikat deposito certificate of deposit, deposito yang diterbitkan
oleh bank dan dapat diperjual belikan atau dapat dipindah tangankan.
3. Pengertian Kredit
“Kredit” berasal dari bahasa latin “ Credere” yang artinya adalah percaya Kasmir, 2002:93. Maksud dari percaya bagi si pemberi kredit adalah percaya
kepada si penerima kredit bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan dikembalikan sesuai perjanjian. Pengertian pemberian kredit oleh bank
merupakan penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu yang diberikan berdasarkan persetujuan pinjam meminjam antara bank
kreditur dengan pemohon kredit debitur disertai dengan janji bahwa debitur akan berkewajiban melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan jumlah bunga yang ditetapkan.
Definisi kredit, seperti dirumuskan dalam pasal 1 ayat 11 Undang-undang Republik Indonesia nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan, yaitu “Kredit
adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”. Sebagai perantara
keuangan, bank akan melakukan penghimpunan dana dari masyarakat yang surplus dana dalam berbagai bentuk simpanan. Kemudian bank akan
membayar bunga kepada nasabahnya dan menyalurkannya dalam bentuk kredit.
Menurut Abdullah 2005:84, “Tujuan pemberian kredit guna mendapatkan suatu nilai tambah baik bagi nasabah debitur maupun bagi
bank sebagai kreditur”. Muljono 1996:210, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya volume kredit yang akan memberikan pengaruh
langsung maupun tidak langsung terhadap besarnya volume kredit tersebut, tetapi secara garis besar dapat dikelompokan ke dalam 2 faktor pokok yaitu:
a. Faktor Internal Faktor-faktor internal mempengaruhi volume kredit antara lain:
1. sifat usaha dan segmen pasar itu sendiri, 2. financial position capital adequacy ratio, aktiva tertimbang menurut
resiko, batas maksimum pemberian kredit 3. kemampuan dalam menghimpun dana,
4. kualitas aktiva produktifnya, 5. faktor-faktor produksi yang tersedia di bank,
b. Faktor Eksternal Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi volume kredit antara lain:
1. past, present and future competition, 2. forecast of economic and business activity,
3. substitusi sumber dana yang ada, 4. karakteristik usaha nasabah,
5. situasi sosial politik, 6. peraturan moneter yang berlaku.
Menurut Kasmir 2002:99 fungsi dari kredit yaitu: • untuk meningkatkan daya guna uang,
• untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang, • untuk meningkatkan daya guna barang,
• meningkatkan peredaran barang, • sebagai alat stabilitas ekonomi,
• untuk meningkatkan kegairahan berusaha, • untuk meningkatkan pemerataan pendapatan,
• untuk meningkatkan hubungan internasional. Setiap usaha dalam suatu sistem ekonomi tidak pernah lepas dari tujuan
mencari keuntungan profit oriented, demikian juga dalam pemberian kredit. Namun karena di dalam pemberian kredit terdapat unsur resiko, maka usaha
mencari keuntungan tersebut harus memperhatikan prinsip kehati-hatian, karena dana yang dialirkan ke dalam bentuk kredit adalah dana simpanan
masyarakat. Terdapat beberapa prinsip yang mendasar dalam penyaluran kredit yang
dianut oleh perusahaan perbankan. Menurut Kasmir 2008:117 menyatakan bahwa “Biasanya kriteria penilaian yang umum dan harus dilakukan oleh bank
untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar layak untuk diberikan, dilakukan dengan analisa 5C dan 7P”. Penilaian dengan analisis 5C dan 7P
adalah sebagai berikut: 1. Kepribadian Character
Character yaitu menilai calon debitur dari sifat atau watak yang dapat dijadikan suatu ukuran tentang kemauan nasabah untuk membayar semua
kewajiban yang harus dilakukannya kepada bank
2. Kemampuan Capacity Capacity yaitu menilai pemohon kredit dari kemampuannya untuk
membayar kredit. Dari penilaian ini terlihat kemampuan nasabah dalam mengelola bisnis dimasa mendatang.
3. Modal Capital Menganalisis dari sumber mana saja modal yang ada sekarang ini,
termasuk persentase modal yang digunakan untuk membiayai proyek yang akan dijalankan, berapa modal sendiri dan berapa modal pinjaman.
4. Kondisi Conditon Merupakan keadaan perekonomian secara keseluruhan. Dalam hal ini
kondisi ekonomi secara umum dan kondisi pada sektor usaha pemohon kredit perlu untuk diteliti sehingga bantuan kredit yang akan diberikan benar-benar
bermanfaat bagi perkembangan usahanya. 5. Jaminan Collateral
Merupakan jaminan yang diberikan oleh debitur baik bersifat fisik maupun nonfisik. Nilai jaminan ini sebaiknya melebihi jumlah kredit ini diperlukan
agar kredit maupun dari barang jaminan yang dicairkan apabila permohonan kredit tidak mampu mengembalikan pinjaman kreditnya.
Menurut Ruddy Tri Santoso 2001:51, jaminan kredit harus memenuhi persyaratan hukum yuridis dan ekonomis syarat-syarat hukum yuridis
agunan yaitu:
1 jaminan harus mempunyai wujud nyata tangible, 2 jaminan harus merupakan milik debitur dengan bukti surat-surat yang
sah, 3 jika jaminan merupakan barang yang dikuasakan, pemiliknya harus
ikut menandatangani akad kredit, 4 jaminan tidak sedang dalam proses pengadilan,
5 jaminan bukan sedang dalam keadaan sengketa, 6 jaminan bukan yang terkena proyek pemerintah.
6. Personality Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya
sehari-hari maupun kepribadiannya masa lalu. 7. Party
Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau golongan-golongan tertentu, berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya.
Sehingga nasabah dapat digolongkan ke dalam golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas yang berbeda dari bank.
8. Perpose Yaitu untuk mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit,
termasuk jenis kredit yang diinginkan nasabah. 9. Prospect
Yaitu untuk menilai usaha nasabah dimasa yang akan datang apakah menguntungkan atau tidak, atau dengan kata lain mempunyai prospek atau
sebaliknya. 10. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit.
Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin baik. sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh sektor
lainnya. 11. Profitability
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Maksudnya apakah akan tetap sama, turun atau akan semakin meningkat,
apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya. 12. Protection
Tujuannnya adalah bagaimana menjaga agar usaha dan jaminan mendapatkan perlindungan. Perlindungan dapat berupa jaminan barang, orang
atau jaminan asuransi.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah beberapa hasil penelitian terdahulu yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Penulis
Judul Variabel
Hasil
1. Ahmad Nasik
2002 Pengaruh penghimpunan
dana pihak ketiga terhadap laba bersih BPR syariah di
Jawa Timur. Tabungan,
deposito, dan laba.
Secara individual deposito tidak
signifikan terhadap laba bersih, secara
simultan deposito dan tabungan
bersama-sama mempengaruhi laba
bersih.
2. Luh Gede
Meydianawati 2007
Analisis Prilaku Penawaran kredit perbankan kepada
sektor UMKM di Indonesia 2002-2006
DPK, ROA, CAR, NPL,
kredit investasi,
kredit modal kerja.
DPK, ROA, CAR, NPL berpengaruh
signifikan terhadap kredit investasi dan
kredit modal kerja.
3. Fransisca
2008 Pengaruh faktor internal
bank terhadap volume kredit pada bank yang go
public di Indonesia DPK, capital
adequacy ratio, return
on asset, non performing
loan. DPK, ROA, CAR,
NPL berpengaruh secara bersama-
sama terhadap volume kredit.
4. Cyndi Adelya
2009 Pengaruh dana pihak ketiga
terhadap penyaluran kredit pada perusahaan perbankan
yang terdaftar di BEI Dana pihak
ketiga tabungan,
deposito, dan giro
Variabel DPK berpengaruh secara
signifikan terhadap penyaluran kredit.
5 Syafrianda
Asmika 2009
Pengaruh perkembangan jumlah tabungan dan
deposito terhadap jumlah kredit yang diberikan oleh
PT. BRI Persero Tbk cabang Medan Iskandar
Muda. Tabungan,
deposito, jumlah kredit.
Perkembangan jumlah tabungan
dan deposito tidak berpengaruh
terhadap jumlah kredit yang
diberikan.
6 Supriyanto
2010 Analisis pengaruh
tabungan, deposito, dan giro terhadap penyaluran
kredit pada perusahaan perrbankan yang listing di
BEI Bursa Efek Indonesia tabungan,
deposto dan giro
tabungan, deposto dan giro secara
bersama-sama berpengaruh positif
terhadap volume kredit.
C. Kerangka Konseptual