8
salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya. Dalam hal yang demikian persetujuan tidak batal demi hukum, tetapi pembatalan harus dimintakan kepada
hakim. Permintaan itu juga harus dilakukan, meskipun syarat batal mengenai tidakdipenuhinya kewajiban dinyatakan didalam perjanjian. Jika syarat batal tidak
dinyatakan dalam persetujuan, hakim adalah leluasa untuk, menurut keadaan, atas permintaan tergugat, memberikan sesuatu jangka waktu untuk masih juga memenuhi
kewajibannya, jangka waktu mana namun itu tidak boleh lebih dari satu bulan. Ada beberapa alasan yang mendukung pencantuman klausula ini berdasarkan
pasal 1338 ayat 1 KUH Perdata, sehingga pencantuman klausula yang melepaskan ketentuan Pasal 1266 Ayat 2 KUH Perdata, harus ditaati oleh para pihak, selain itu
jalan yang ditempuh melalui pengadilan akan membutuhkan biaya yang besar dan waktu yang lama sehingga hal ini tidak efesien bagi pelaku bisnis. Ketentuan dan
persyaratan dalam suatu perjanjian dapat menjadi tidak patut atau tidak adil bila perjanjian itu terbentuk dari suatu hubungan yang tidak seimbang.
12
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut diatas, maka dapat dirumuskan permasalahanya sebagai berikut :
1. Bagaimana prinsip Perlindungan hukum kepada pihak yang dirugikan dalam
perjanjian pekerjaan konstruksi?
12
Johanes Ibrahim Dkk. Hukum Bisnis Dalam Persepsi Manusia Modern, PT Refika Aditama, Bandung, 2004, hal. 110
Universitas Sumatera Utara
9
2. Bagaimana perlindungan hukum terhadap para pihak apabila didalam klausula
kontrak mengenyampingan pasal 1266 KUH Perdata?
C. Tujuan Penelitian
Mengacu kepada perumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui Prinsip Perlindungan kepada pihak yang dirugikan akibat adanya wanprestasi dari pihak lain dalam kontrak yang bersangkutan.
2. Untuk mengetahui perlindungan hukum yang diberikan oleh hakim apabila didalam klausal kontrak mengenyampingan pasal 1266 KUH Perdata Terhadap
para pihak.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapakan akan memberikan manfaat : 1.
Secara teoretis a. Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menempuh ujian untuk meraih
gelar Magister Kenotariatan pada Sekolah Pasca Sarjana, Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.
b. Untuk menambah ilmu pengetahuan dan cakrawala berpikir dalam bidang hukum kontrak khususnya Perjanjian Kerja, Wanprestasi, Para Pihak dan
perlindungan hukum bagi pihak yang dirugikan. 2.
Secara praktis
Universitas Sumatera Utara
10
Diharapkan agar penulisan yang dilakukan dapat memberikan kontribusi kepada pihak yang berkepentingan, khusus pada masyarakat. Memberikan informasi
bagi masyarakat mengenai khususnya Perjanjian Kerja, Wanprestasi, Para Pihak dan perlindungan hukum bagi pihak yang dirugikan. Agar masyarakat tahu, bahwa ada
upaya hukum yang dapat dilakukan bila terjadinya wanprestasi yang dilaksanakan kontraktor ataupun pihak pemberi kerja.
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan informasi dan data yang dimiliki serta penelusuran yang dilakukan di kepustakaan di Sekolah Pasca Sarjana Magister Kenotariatan Universitas
Sumatera Utara Medan, judul yang diangkat ini belum ada yang melakukan penelitian sebelumnya.
Meskipun ada judul tesis terdahulu melakukan penelitian tentang Akibat Hukum dari Wanprestasi dalam Perjanjian pekerjaan Konstruksi yang dilaksanakan
kontraktor, tetapi dalam hal ini berbeda materi penelitian dan permasalahannya: 1. Aspek hukum pelaksanaan Perjanjian Pemborongan Dalam Usaha jasa
Konstruksi oleh Khairani Nim 943105012. 2. Kedudukan Para Pihak Dalam Kontrak Pemborongan Bidang Konstruksi
Proyek Pemerintahan Kabupaten Labuhan Batu oleh Indra SB Simatupang Nim 017011028.
Universitas Sumatera Utara
11
Oleh sebab itu proposal penelitian yang diajukan ini adalah asli dan aktual serta orisinil, maka oleh karena itu penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan secara
akademik
F. Kerangka Teori Dan Konseps