keadaan R-123 keluar dari pompa :
T
2
= 40 C
P
2
= 554,69 kPa h
2
= 287,78 kJkg dari lampiran 2
Kerja pompa : W
p
= v P
2
-P
1
= 0,000702 m
3
kg 554,69 - 154,48 kPa = 0,28094742 kJkg
c. Perhitungan pada kondensor
Q
out
= h
4
– h
1
= 404,1 – 256,35 kJkg = 147,75 kJkg
d. Laju aliran massa uap
Laju aliran massa yang melalui turbin ditentukan dari persamaan : W
t
= h
3
-h
4
……………..…………………….. lit 3 hal 206 Dimana :
W
t
= daya turbin W = laju aliran massa kgs
h
3
,h
4
= enthalpy kJkg
Universitas Sumatera Utara
Daya turbin : W
t
=
t m
g g
W
η η
η ………….............................. lit 3 hal 206
dimana : efisiensi generator η
g
= 0.97 efisiensi mekanik η
m
= 0.91 efisiensi turbin η
t
= 0,92 maka didapat daya turbin : W
t
=
t m
g g
W
η η
η ….............................. lit 3 hal 206
W
t
= 92
, 91
, 97
, 1000
x x
W
t
= 1231,399 kW hingga dapat dihitung :
W
t
= h
3
-h
4
1231,399 kW = 430,76 – 404,1 kJkg
= 46,189 kgs
Gambar 3.1 Diagram P – h refrigerant R-123
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1 DATA PERHITUNGAN THERMODINAMIKA TIAP REFRIGERAN
Refrigerant Tekanan Evaporator
Pc Mpa
Tekanan Kondensor Pc
Mpa Laju Aliran Massa
kgs Kalor yang Keluar
Qout kJkg
Effisiensi Thermal
η
t
Suhu pada Titik Kritis Tc
C Kerja Turbin
W
T
kJkg Kerja Pompa
W
P
kJkg R-236fa
1,4 0,4378
47,728 137,2
18,7 124,92
25,8 0,3751
R-123 0,55469
0,15448 46,189
147,79 18
183,68 26,66
0,28094 R-600
1,1272 0,3793
20,1406 345,14
17,64 152,01
61,14 1,3483
R-124 1,7534
0,5932 55,974
135,5 16,3
122,47 22,01
0,9265 R-134a
2,9259 1,0165
147,82701 163,23
5,05 101,08
8,33 1,661176
R-125 2,5411
5,0098 1172,76
93,98 1,11
66,04 1,05
0,488 R-407c
2,7295 1,7255
456,073 168,3
1,55 86,74
2,7 0,903
R404A 2,3082
1,8292 1119,453
121,2 0,9
72,07 1,1
0,479
Universitas Sumatera Utara
34
Dalam pemilihan fluida kerja yang digunakan harus memenuhi persyaratan lingkungan supaya tidak merusak lapisan ozon dan potensi pemanasan
global, dan memastikan effisiensi termal dan kerja turbin yang tinggi karena.tidak ada fluida kerja yang memenuhi semua persyaratan, namun yang optimal harus
dipilih. Dari delapan refrigerant yang sudah dianalisa pada bagian 2.2 hal. 2-32,
kita dapat melihat setiap karakteristik refrigerant dan mana yang lebih optimal dipakai dalam pengembangan sistem pembangkit tenaga berdasarkan siklus
rankine organic dan melihat perhitungan sifat-sifat fisik dari berbagai refrigerant table 3.1, dapat kita lihat effisiensi yang lebih tinggi yaitu refrigerant R-236fa
berkisar 18,7. Namun jika kita melihat tekanan pada evaporator berkisar 14 bar, dan daya kerja turbin hanya berkisar 25,8 kJkg sehingga refrigerant ini kurang
optimal. Jika kita bandingkan dengan refrigerant R-123 table 3.1 effisiensinya 18, tekanan pada evaporator hanya berkisar 5,54 bar dan daya kerja turbin
berkisar 26,6 kJkg tapi lebih optimal dibanding R-236fa. Penulis menggunakan Refrigerant R-123 untuk pengembangan sistem
pembangkit tenaga berdasarkan siklus rankine organik karena refrigerant inilah yang lebih optimal digunakan dibanding R-236fa dan enam refrigerant lainnya.
3.2 Kapasitas Aliran