Analisis Penyajian Laporan Laba Rugi

22 Menurut analisis penulis, dalam penetapan laba perusahaan ini telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan SAK yang telah ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang telah melaksanakan konsep matching of costs with revenue dalam penentuan laba dan menyarankan all inclusive concept.

4. Analisis Penyajian Laporan Laba Rugi

Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh laba. Laba yang dihasilkan atau rugi yang dialami perusahaan pada suatu peride tertentu disajikan dalam laporan laba rugi. PT.Persero Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan menggunakan all inclusive concept konsep laba menyeluruh dalam penetapan laba seperti yang telah disebutkan diatas telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang telah ditetapkan oleh IAI, namun dalam hal pemakaian istilahnya belum sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan, contohnya biaya sewa yang seharusnya dipakai istilah beban sewa., kemudian biaya persediaan seharusnya dipakai istilah beban perlengkapan, karena jika dipakai istilah persediaan pembaca akan berpikir bahwa perusahaan ini perusahaan dagang, padahal sebenarnya perusahaan jasa. Laporan laba rugi PT.Persero Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan disajikan secara komparatif untuk dua tahun terakhir, sehingga dapat dibandingkan langsung dengan tahun sebelumnya oleh pembacapemakai laporan keuangan. Penyajian laporan laba rugi secara komparatif akan sangat bermanfaat bagi pembacapemakai laporan laba rugi untuk mengetahui kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Selain itu dapat diketahui bagaimana kinerja manajemen pada periode sebelumnya, tahun berjalan bahkan dapat pula diramalkan bagaimana kinerja manajemen pada periode yang akan datang.Laporan laba rugi yang disajikan secara 23 komparatif oleh PT.Persero Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan telah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh IAI. Bentuk laporan laba rugi PT.Persero Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan adalah multiple stepincome statement bertahap yaitu dengan memisahkan antara pendapatan usaha dan pendapatan diluar usaha, beban usaha dan beban diluar usaha sehingga mencerminkan tingkat profitabilitas yang berbeda. Ikatan Akuntan Indonesia lebih cenderung menyarankan penggunaan bentuk bertahap multiple step, karena dalam laporan bentuk bertahap memisahkan transaksi operasi normal perusahaan dan transaksi sampingan perusahaan. Bentuk laporan laba rugi PT.Persero Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan tersebut telah sesuai dengan yang disarankan oleh Standar Akuntansi keuangan yang ditetapkan IAI.

5. Analisis Common size dan Trend Pada Laporan Laba Rugi.