Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Kerangka Konseptual Pengertian Laporan Laba Rugi

ditetapkan oleh IAI agar informasi yang disampaikan tidak memberikan pengertian yang rancu dan ambiguity bagi pengguna informasi tersebut. Sehingga mempermudah pihak- pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan. PT.PERSERO Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan yang menjadi penelitian penulis adalah sebuah BUMN yang bergerak dalam bidang jasa bandar udara, pemeliharaan fasilitas bandar udara serta kegiatan tugas-tugas lain sesuai dengan kebijaksanaan yang telah digariskan direksi, dimana perusahaan bertanggung jawab untuk menyusun dan menyajikan laporan keuangan yang harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan pemakai laporan keuangan tersebut. Melihat begitu pentingnya penyajian laporan keuangan yang berpedoman pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK penulis merasa tertarik untuk menuangkannya dalam skripsi yang diberi judul “Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Dalam Penyajian Laporan Laba Rugi Pada PT.PERERO Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan “ B. Perumusan Masalah Adapun yang menjadi perumusan masalah pada penelitian penulis yaitu : Apakah PT.PERSERO Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan yang telah ditetapkan oleh IAI dalam penyajian laporan laba rugi?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah PT.PERSERO Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan yang telah ditetapkan oleh IAI dalam penyajian laporan laba rugi.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh penulis dari penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis sebagai wadah menuangkan pemikiran dan mengembangkan kemampuan untuk meneliti, serta menambah pengetahuan tentang ilmu Akuntansi khususnya mengenai laporan keuangan. 2. Bagi PT. PERSERO Angkasa Pura II Bandar Udara Polonia Medan. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam hal penyajian laporan laba rugi yang sesuai dengan Standar Akuntansi keuangan yang telah ditetapkan oleh IAI. 3. Bagi Pihak lain, penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi untuk penelitian sejenis.

F. Kerangka Konseptual

1Neraca 1. Lap. LabaRugi 2. Lap. Perubahan Ekuitas 3. Lap. Arus Kas 4. Catatan Atas Lap. Keuangan Gambar 1.1: Kerangka konseptual BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan

Sebelum membahas pengertian laporan laba rugi, penulis akan membahas pengertian laporan keuangan terlebih dahulu. Laporan keuangan adalah suatu laporan yang dibuat oleh manajemen perusahaan pada waktu-waktu tertentu yang menggambarkan posisi keuangan pada satu tanggal tertentu dan laba rugi operasi dalam suatu periode tertentu. Tujuan dari laporan keuangan secara umum adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam rangka membuat keputusan-keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung jawaban stewardship manajemen atas penggunaan sumber- sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan yang meliputi aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian serta arus kas. Pemakai laporan keuangan menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yaitu : 1. Investor Penanam modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut. Investor juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. 2. Karyawan Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan kerja. 3. Pemberi pinjaman Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo. 4. Pemasok dan kreditor usaha lainnya Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan. 5. Pelanggan Para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada perusahaan. 6. Pemerintah Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan, menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional dan statistik lainnya. 7. Masyarakat Perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat dalam berbagai cara. Misalnya, perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang diperkerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan trend dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan serta rangkaian aktivitasnya Adapun tujuan laporan keuangan menurut Bernsten dalam buku Sofyan Syafri Harahap 2006 : 18 a. Screening : laporan keuangan ditujukan untuk mengetahui situasi dan kondisi perusahaan dari laporan keuangan tanpa operasi langsung kelapangan.. b. Understanding : laporan keuangan ditujukan untuk memahami perusahaan, kondisi keuangan dan hasil usahanya. c. Forecasting : laporan keuangan ditujukan untuk meramalkan kondisi keuangan perusahan dimasa yang akan datang. d. Diagnosis : laporan keuangan ditujukan untuk melihat kemungkinan adanya masalah-masalah yang terjadi baik dalam manajemen, operasi, keuangan atau masalah lain dalam perusahaan. e. Evaluation : laporan keuangan ditujukan untuk menilai prestasi manajer dalam mengelola perusahaan.

1. Komponen Laporan Keuangan

Menurut IAI dalam Standar Akuntansi Keuangan 2007 : 01. 07 laporan keuangan yang lengkap terdiri atas komponen-komponen berikut ini: 1. Neraca 2. Laporan Laba Rugi 3. Laporan Perubahan Ekuitas 4. Laporan Arus Kas 5. Catatan Atas Laporan Keuangan 2. Teknik Analisis Laporan Keuangan Pengertian analisis laporan keuangan menurut Sofyan Safri harahap 2006 : 190 ”Menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat”. Dengan kata lain informasi yang diperoleh dari hubungan-hubungan ini menambah pandangan dari sisi lain memperdalam informasi dari data yang ada terdapat dalam suatu laporan keuangan, sehingga lebih bermanfaat bagi para pengambil keputusan. Tujuan dan manfaat analisis laporan keuangan Analisis laporan keuangan bertujuan untuk mengetahui apakah keadaan keuangan, hasil usaha dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisis dilakukan dengan mengukur hubungan antara unsur-unsur itu dari tahun ketahun dan untuk mengetahui arah perkembangannya. Berikut ini akan diuraikan tentang manfaat analisis laporan keuangan berdasarkan pada kepentingan para pemakai laporan yaitu : a. Dapat memberikan informasi yang lebih luas dan lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa. b. Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mataexplicit dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan implicit c. Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan. d. Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern laporan keuangan maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan. e. Mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi peningkatan. f. Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan. g. Dapat menentukan peringkat rating perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis. h. Dapat membandingkan situasi perusahaan dengan perusahaan lain dengan periode sebelumnya atau dengan standar industri normal atau standar ideal. i. Dapat memahami situasidan kondisis keuangan yang dialami perusahaan, baik posisi keuangan, hasil usaha, struktur keuangan dan lainnya. j. Memprediksi potensi apa yang mungkin dialami perusahaan di masa yang akan datang. Adapun teknik analisis laporan keuangan yang biasa digunakan adalah 1. Analisis komparatif perbandingan adalah metode dan teknik analisis dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih dengan menunjukkan : a. Data absolute atau jumlah-jumlah dalam rupiah b. Kenaikan atau penurunan dalam jumlah rupiah c. Kenaikan atau penurunan dalam persentase d. Perbandingan yang dinyatakan dengan rasio e. Persentase dari total 2. Analisis persentase trend adalah suatu metode atau teknik analisis untuk mengetahui tendensi dari pada keadaan keuangannya apakah menunjukkan tendensi tetap naik atau bahkan turun. 3. Analisis common size adalah suatu metode analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan komposisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan penjualannya. 4. Analisis sumber dan penggunaan modal kerja adalah suatu analisis untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya kerja dalam periode tertentu. 5. Analisis sumber dan penggunaan kas adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu. 6. Analisa rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos- pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. 7. Analisis perubahan laba kotor adalah suatu analisis untuk mengetahui sebab- sebab perubahan laba kotor suatu perusahaan dari satu periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang dianggarkan untuk periode tersebut. 8. Analisis break even adalah suatu analisis untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicaapai oleh suatu perusahaan agar perusahaan tersebut tidak mengalami kerugian tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Jenis-jenis analisis yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah a. Analisis common size Analisis common size ini untuk melihat struktur keuangan baik dari laba rugi, neraca atau arus kas. Untuk melihat struktur keuangan ini maka laporan keuangan dikonversikan kebentuk persentase dengan mengkaitkannya dengan pos-pos penting. Teknik ini menggunakan pola penyederhanaan angka-angka yang terdapat dalam laporan keuangan atau bisa disebut juga pengawaman laporan keuangan. Proses ini juga memerlukan angka dasar yang ditetapkan sebagai dasar penghitungan angka konversi. Tanpa mengabaikan angka lain, biasanya untuk laporan laba rugi, yang menjadi pos dasar adalah penjualan. Angka penjualan dianggap 100 sehingga komponen pos laba rugi dibawahnya dikaitkan dengan angka penjualan dikonversikan keangka persentase. Sama dengan halnya dengan laporan laba rugi, pada neraca yang dipakai total aset atau total utang dan modal sebagai dasar dengan angka 100 berarti pos-pos aset akan dipersentasekan ketotal utang dan modal itu. Dengan demikian neraca akan menjadi angka-angka awam dalam bentuk persentase ke total aset. b. Analisis trend Analisis ini bertujuan untuk mengetahui tendensi atau kecenderungan keadaan suatu perusahaan dimasa yang akan datang baik kecenderungan naik, turun, maupun tetap. Teknik analisis ini biasanya dipergunakan untuk menganalisis laporan keuangan yang meliputi minimal tiga periode atau lebih. Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan perusahaan melalui rentang perjalanan waktu yang sudah lalu dan memproyeksi situasi masa itu kemasa berikutnya. Berdasarkan data historis dicoba melihat kecenderungan yang mungkin akan muncul dimasa yang akan datang. Menghitung analisis trend pertama harus dipilih tahun dasar kemudian jumlah tahun dasar dinyatakan dalam 100, selanjutnya jumlah untuk seluruh tahun dinyatakan dalam persentase terhadap jumlah tahun dasar. Tahun dasar ini dapat ditentukan dengan melihat arti suatu tahun, bisa tahun pendirian, tahun perubahan, atau tahun reorganisasi dan tahun bersejarah lainnya. Analisis trend ini memberikan gambaran proses yang panjang dari posisi keuangan perusahaan, pendapatan serta sumber dan penggunaan dana bagi para pemakai laporan keuangan. Bagaimana juga para pemakai perlu mengenali analisis trend khusus untuk melihat kepekaan terhadap inflasi.

B. Pengertian Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi melaporkan pendapatan dan beban selama periode waktu tertentu, misalnya sebulan, enam bulan dan setahun. Laporan laba rugi juga melaporkan kelebihan pendapatan terhadap beban-beban yang terjadi, kelebihan ini disebut dengan laba sebaliknya jika beban melebihi pendapatan maka disebut rugi. Laporan laba rugi biasanya disajikan langsung dari neraca lajur, tetapi urutan-urutan pencantuman beban dapat berubah-ubah. Salah satu metode untuk mengurutkan beban adalah menyusunnya berdasarkan besarnya beban, dimulai dari beban yang paling besar jumlahnya. Beban rupa-rupa biasanya ditempatkan pada urutan terakhir tanpa memperhatikan besarnya beban tersebut. Menurut Niswonger 2005 : 24 laporan laba rugi adalah “laporan yang mengikhtisarkan dari pendapatan dan beban sebuah perusahaan dalam periode waktu tertentu”.

C. Pengertian Pendapatan Dan Beban Pengertian Pendapatan