BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Air Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan mahluk hidup dibumi
ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Mengingat pentingnya peran air, sangat diperlukan adanya sumber air yang dapat menyediakan air
yang baik dari segi kuantitas dan kualitasnya.
Secara global kuantitas air di bumi ini relatif tetap, sedangkan kualitasnya makin hari semakin menurun. Kuantitas dan kualitas air yang dibutuhkan manusia merupakan
faktor penting yang menentukan kesehatan hidup. Air yang digunakan manusia adalah air permukaan tawar dan air tanah murni. Di Indonesia , umumnya sumber air minum berasal
dari air permukaansurface water, air tanahground water, dan air hujan. Pada daerah kering sebagian kebutuhan airnya berasal dari lautan, suatu sumber yang akan menjadi
penting setelah persediaan air tawar dunia relative berkurang dibandingkan kebutuhan Achmad, 2004.
Dari sekitar 1.386 juta km
3
air yang ada di bumi, sekitar 1.337 juta km
3
atau 97,39 berada di samudera dan lautan, dan hanya sekitar 35 juta km
3
2,35 berupa air tawar di daratan, dan sisa nya dalam bentuk gasuap Suripin, 2001.
2.1.1. Siklus hidrologi
Lingkungan air disebut juga Hidrosfir. Lingkungan air sangat erat kaitannya dengan manusia. Sekalipun air jumlahnya relatif konstan, tetapi air tidak diam, melainkan
bersirkulasi akibat pengaruh cuaca, sehingga terjadi suatu siklus yang disebut siklus hidrologi.
Secara umum siklus hidrologi di mulai dari lautan dan dapat diterangkan sebagai berikut; air menguap akibat panasnya matahari. Penguapan ini terjadi pada air permukaan,
air yang berada di dalam lapisan tanah bagian atasevaporasi, air yang ada didalam tumbuhantranspirasi, hewan dan manusiatranspirasi respirasi. Uap air ini memasuki
Universitas Sumatera Utara
atmosfir. Didalam atmosfir uap ini akan menjadi awan, dan dalam kondisi cuaca tertentu dapat mendingin dan berubah bentuk menjadi tetesan-tetesan air dan jatuh kembali
kepermukaan bumi sebagai hujan. Air hujan ini ada yang mengalir langsung masuk kedalam permukaanrunoff, ada yang meresap kedalam tanahperkolasi dan menjadi air
tanah, baik yang dangkal maupun yang dalam dan ada juga yang diserap oleh tumbuhan. Air tanah akan timbul kepermukaan sebagai mata air dan menjadi air permukaan. Air
permukaan bersama-sama dengan air tanah dangkal dan air yang berada dalam tubuh akan menguap kembali menjadi awan, maka siklus hidrologis akan kembali berulang
Mulia, 2005.
Seperti yang telah diterangkan di atas, siklus hidrologi yang kontinu antara air laut dan air daratan dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Gambar 2.1. Siklus Hidrologi Sumber: Suripin, 2001
Universitas Sumatera Utara
2.1.2. Sifat – sifat air
Menurut waktu dan tempat, air berubah kedalam tiga bentuk sifat yakni air sebagai bahan padat, air sebagai cairan dan air sebagai uap seperti gas. Air mempunyai volume yang
minimum pada suhu 4°C. lebih rendah dari 4°C, volume air menjadi agak besar. Pada pembekuan, volume es menjadi 111 kali lebih besar dari volume air semula.
Mengingat es mengambang di permukaan air karena es lebih ringan dari air, maka keseimbangan antara air dan es dapat dipertahankan oleh pembekuan dan pencairan. Jika
es lebih berat dari air, maka es itu akan tenggelam ke dasar laut atau danau dan makin lama makin menumpuk yang akhirnya akan menutupi seluruh dunia.
Air mempunyai kapasitas menahan panasheat holding capacity yang sangat besar, demikian juga air dapat dengan mudah melarutkan banyak bahan.
Sifat-sifat fisik air antara lain: •
Titik beku 0°C •
Massa jenis es 0°C 0,92 grcm
3
• Massa jenis air 0°C 1,00 grcm
3
• Panas lebur 80 kal.gr
• Titik didih 100°C
• Panas penguapan 540 kal.gr
• Temperatur kritis 347°C
• Tekanan kritis 217 Atm
• Konduktivitas listrik spesifik25°C 1x 10
-17
ohm-cm •
Konstanta dielektrik25°C 78 Air laut mempunyai titik beku-1,9°C, massa jenis air tawar terbesar pada 4°C,
sedangkan air lautkadar garam 3 mempunyai massa jenis terbesar pada-3,5°C Gabriel, 2001.
Universitas Sumatera Utara
2.2. Sumber – sumber air 2.2.1. Air laut
Air laut mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut 3, maka air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum.
2.2.2. Air atmosfir
Air hujan merupakan jenis air yang paling murni. Namun saat air hujan turun ke bumi, air hujan akan melarutkan partikel-partikel debu dan gas yang terdapat dalam udara. Dengan
demikian air hujan yang sampai di permukaan bumi sudah tidak murni Chandra, 2007.
Air hujan jumlahnya sangat terbatas, dipengaruhi oleh musim, jumlah, intensitas dan distribusi hujan. Air hujan juga dipengaruhi oleh letak geografis suatu daerah dan lain-
lain. Kualitas air hujan sangat dipengaruhi oleh kualitas udara atau atmosfir di daerah tertentu yang berbeda-beda sesuai dengan alam, kondisi aktivitas manusia yang berbeda di
sekitarnya Suripin, 2001.
Untuk menjadikan air hujan sebagai sumber air minum hendaknya pada waktu
menampung air hujan jangan dimulai pada saat hujan turun. Karena masih mengandung banyak kotoran, misalnya pengotoran udara yang disebabkan oleh industridebu dan gas.
Air hujan mempunyai sifat yang agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur yang dapat mempercepat terjadinya korosikaratan dan air hujan juga mempunyai sifat yang
lunak.
2.2.3. Air permukaan