Kesimpulan dan Saran Analisis Intrusi Air Laut Dengan Daya Hantar Listrik Pada Sumur Gali dan Sumur Bor di kecamatan Dumai Timur Kota Dumai.

4.3.2 Analisa konsentrasi Klorida, TDS air sumur bor 53 terhadap DHL air sumur bor 4.3.3 Analisa konsentrasi Klorida, TDS air sumur bor 54 terhadap DHL air sumurbor pada Grafik 3D 4.4 Analisa DHL air sumur gali 54 4.4.1 Analisa jarak terhadap DHL air sumur gali 54 4.4.2 Analisa kedalaman air sumur gali terhadap 55 DHL air sumur gali 4.4.3 Analisa suhu air sumur gali terhadap 55 DHL air sumur gali 4.4.4 Analisa Konsentrasi Cl air Sumur gali terhadap 56 DHL Air Sumur Gali 4.4.5 Analisa TDS air sumur gali terhadap 56 DHL air sumur gali 4.4.6 Analisa jarak, kedalaman terhadap DHL 57 air sumur gali 4.4.7 Analisa jarak, kedalaman terhadap DHL 58 air sumur gali 4.5 Analisa regresi linear berganda 58 pada sumur bor dan sumur gali 4.5.1 Hasil perhitungan untuk sumur bor 59 4.5.2 Hasil perhitungan untuk sumur gali 63

BAB V Kesimpulan dan Saran

5.1 Kesimpulan 67 5.2 Saran 70 DAFTAR PUSTAKA 71 LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Klasifikasi air berdasarkan Daya Hantar ListrikDHL 13 Tabel 2.2 Klasifikasi intrusi air laut berdasarkan konduktivitas listrik 14 Tabel 2.3 Klasifikasi air berdasarkan konsentrasi Klorida 15 Tabel 2.4 Kesadahan air 16 Tabel 2.5 Porositas dan permeabilitas rata-rata untuk berbagai bahan 21 Tabel 2.6 Perbedaan antara sumur dangkal dan sumur dalam 27 Tabel 4.1. Data pengukuran DHL air laut sebagai fungsi jarak 39 Tabel 4.2 Data pengukuran konsentrasi ion Klorida air laut 39 Tabel 4.3 Data pengukuran DHL air sumur bor 40 sebagai fungsi jarak dan kedalaman Tabel 4.4 Data pengukuran konsentrasi ion Klorida air sumur bor 41 Tabel 4.5 Data pengukuran TDS air sumur bor 42 Tabel 4.6 Data pengukuran DHL air sumur gali 43 sebagai fungsi jarak dan kedalaman Tabel 4.7 Data pengukuran konsentrasi ion Klorida air sumur gali 44 Tabel 4.8 Data pengukuran TDS air sumur gali 45 Tabel 4.9 Data hasil pengukuran Daya Hantar Listrik air laut pada suhu 25°C 46 Tabel 5 Data pengukuran DHL air sumur bor pada suhu 25°C 47 Tabel 5.1 Data pengukuran DHL air sumur gali pada suhu 25°C 48 Tabel 5.2 Klasifikasi intrusi air laut berdasarkan Daya Hantar Listrik DHL 49 Tabel 5.3 Klasifikasi intrusi air laut pada sumur bor berdasarkan Daya Hantar 49 Listrik DHL. Tabel 5.4 Klasifikasi intrusi air laut pada sumur gali berdasarkan Daya 50 Hantar Listrik Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Siklus hidrologi 7 Gambar 2.2 Akifer air tanah 20 Gambar 2.3 Hukum Herzberg pada air tanah tawar dan asin 22 dekat garis pantai Gambar 2.4 penerobosan air asin pada air terkekang 24 Gambar 2.5 Intrusi air laut ke Daratan 27 Gambar 3.1 Skema titik pengambilan sample penelitian 33 Gambar 4.1 Sistem kontur antara jarak sampel air sumur bor 51 dari garis pantai m, kedalaman sumur borm dengan DHL air sumur bor µmhocm,25°C Gambar 4.2 Grafik 3D antara jarak sampel air sumur bor 52 dari garis pantai m, kedalaman sumur borm dengan DHL air sumur bor µmhocm,25°C. Gambar 4.3 Sistem kontur antara TDS air sumur bor dengan DHL air sumur bor 53 cm mho μ , 25°C. Gambar 4.4 Grafik 3D antara konsentrasi Klorida, TDS air sumur bor 54 terhadap DHL air sumur bor µmhocm,25°C Gambar 4.5 Grafik antara kedalaman sumur gali dengan DHL air sumur gali 55 cm mho μ , 25°C Gambar 4.6. Grafik antara suhu air sumur gali dengan DHL air sumur gali 55 cm mho μ , 25°C Gambar 4.7 Grafik antara konsentrasi Cl air sumur gali dengan DHL air sumur 56 gali cm mho μ , 25°C Gambar 4.8 Grafik antara TDS air sumur gali dengan DHL air sumur gali 56 cm mho μ , 25°C Gambar 5.0 Kontur antara jarak sampel air sumur gali dari 57 garis pantai m, kedalaman sumur galim dengan DHL air sumur gali µmhocm,25°C. Gambar 5.1 Grafik 3D antara jarak sampel air sumur Gali 58 dari garis pantai m, kedalaman sumur gali m dengan DHL air sumur gali µmhocm,25°C. Universitas Sumatera Utara Abstrak Telah dilakukan penelitian tentang penganalisaan tingkat intrusi air laut pada air bawah tanah melalui sumur bor dan sumur gali di Kecamatan Dumai Timur Kota Dumai. Untuk mengetahui tingkat intrusi air laut pada sumur bor dan sumur gali dilakukan dengan pengukuran Daya Hantar Listrik DHL air sumur bor dan sumur gali. Pengambilan sampel air laut, air sumur bor, dan sumur gali dimulai dari titik acuan dari garis pantai menuju titik air laut dan ke arah daratan yaitu pemukiman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor jarak sumur bor dan gali dari garis pantai, kedalaman sumur terhadap intrusi air laut pada air sumur bor dan gali, kandungan air sumur bor dan galiTDS dan Klorida, dan suhu air sumur bor dan gali. Dari analisis pengamatan dapat dilihat pada sumur bor nilai antara jarak dan kedalaman terhadap DHL berdasarkan perhitungan Statistik dengan metode analisa regresi linear berganda diperoleh Ŷ= 402,405+ 0,028 1 X - 9,835 2 X , dimana koefisien korelasinya adalah 1 076 , ≤ yang berarti hubungan antara jarak dan kedalaman terhadap DHL tidak erat atau relatif rendah. Sedangkan pada sumur gali diperoleh analisa regresi linear Berganda nya Ŷ= 883,459-0,249 1 X -0,152 2 X , dimana koefisien korelasinya adalah 1 885 , ≤ yang berarti hubungan antara jarak dan kedalaman terhadap DHL cukup erat atau relatif tinggi Universitas Sumatera Utara ANALYSIS OF SEAWATER INTRUSION BASED ON ELECTRICAL CONDUCTIVITY IN ARTESIAN WELLS AND DUG WELLS IN EASTERN DUMAI, DUMAI CITY ABSTRACT A research of analyzing the level of sea water intrusion in underground water through artesian wells and dug wells in Eastern Dumai, Dumai City has been done. The level of seawater intrusion in artesian wells and dug wells was determined by measuring the electrical conductivity EC of water in both of these wells. Sampling of sea water, artesian wells water, and dug wells water was started from reference point in shoreline to the point of ocean and toward the settlement. The object of this research is to know the influence of some factors on sea water intrusion in artesian wells and dug wells. These factors are the distance of artesian wells and dug wells from shoreline, the depth of wells, the content of artesian wells water and dug wells water TDS and Chloride, and the temperature of artesian wells water and dug wells water. From analysis of this research, it can be said that the distance and the depth of artesian wells do not affect EC significantly. This statement was found by calculating data using multiple linear regression, represented by the formula, Ŷ= 402,405+ 0,028 1 X - 9,835 2 X , where 1 076 , ≤ is correlation coefficient. Whereas the formula of the same correlation for dug wells is Ŷ= 883,459-0,249 1 X -0,152 2 X , where the correlation coefficient is 1 885 , ≤ , which is mean that the distance and the depth of dug wells affect EC significantly. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN