Uji Multikolonieritas Uji Normalitas

53

b. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas ini menggunakan nilai signifikan di bawah 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa masing-masing indikator pertanyaan pada kuesioner valid ketika nilai signifikansinya di bawah 0,05 Ghozali, 2013.

3. Uji Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolonieritas, uji normalitas, dan uji heteroskedastisitas.

a. Uji Multikolonieritas

Pengujian multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol Ghozali, 2013. 54 Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari nilai Variance Inflation Factor VIF dan nilai Tolerance. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jika nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10, maka dalam model regresi tersebut terdapat multikolonieritas yang tidak dapat ditoleransi dan variabel tersebut harus dikeluarkan dari model regresi agar hasil yang diperoleh tidak bias Ghozali, 2013.

b. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik Ghozali, 2013. Analisis grafik menggunakan grafik histogram dan probability plot. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya 55 menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Namun analisis grafik dapat menyesatkan jika tidak hati-hati secara visual terlihat normal padahal secara statistik bisa sebaliknya. Oleh sebab itu, dalam penelitian ini selain menggunakan analisis grafik juga dilengkapi dengan uji statistik menggunakan non-parametik Kolmogorov-Smirnov K-S. Dalam uji K-S dilihat dari angka probabilitas signifikansi data residual. Jika angka probabilitas kurang dari 0,05 maka variabel ini tidak berdistribusi secara normal Ghozali, 2013.

c. Uji Heteroskedastisitas