Tujuan Penulisan Penyelesaian Stacker Crane Problem dengan Algoritme Largearcs dan Smallarcs

I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori graf merupakan topik yang banyak mendapat perhatian saat ini karena teori graf dapat diaplikasikan di berbagai bidang. Pada penerapannya, dapat dihubungkan dengan berbagai bidang ilmu dan juga kehidupan sehari-hari seperti masalah transportasi yang bertujuan menentukan jarak atau biaya optimal. Salah satu teori graf yang dikembangkan untuk menyelesaikan masalah transportasi adalah Rural Postman Problem RPP yang merupakan kasus khusus dari Chinese Postman Problem CPP. Eiselt et al. 1995a menyatakan bahwa CPP bertujuan mencari jarak minimum dalam suatu lintasan dengan kondisi setiap jalur harus dilewati paling tidak satu kali. Jika diharuskan melewati jalur yang telah ditentukan, maka permasalahannya menjadi RPP Eiselt et al. 1995b. RPP pertama kali diperkenalkan oleh Orloff pada tahun 1974. Dalam jurnalnya Orloff 1974, disebutkan bahwa RPP merupakan formulasi masalah untuk menentukan biaya minimum yang melintasi setiap jalur yang diperlukan pada suatu lintasan. RPP dengan graf berarah biasanya digunakan untuk lintasan yang memiliki jalur satu arah saja, sedangkan jalur yang memiliki dua arah menggunakan RPP dengan graf tidak berarah. Jika kedua jalur, baik yang satu arah atau pun dua arah, bisa dilayani secara bersamaan, maka dapat digunakan RPP dengan graf campuran. Contoh aplikasi RPP sangat banyak, di antaranya penentuan rute terpendek penyapuan jalan, pengiriman surat atau barang dengan rute terpendek atau biaya minimumnya, penentuan rute bus sekolah, penentuan rute pengiriman bahan bakar, rute pengiriman katering, dsb. Ada beberapa tema yang dibahas dalam RPP, yaitu undirected RPP, directed RPP, Stacker Crane Problem SCP, dan Capacitated Arc Routing Problem CARP. Pada karya ilmiah ini akan dibahas penyelesaian Stacker Crane Problem menggunakan dua macam algoritme heuristik, yaitu Largearcs dan Smallarcs yang bersumber dari Eiselt et al. 1995b.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari karya ilmiah ini adalah: 1. menyelesaikan masalah SCP dengan dua macam algoritme heuristik, yaitu algoritme Largearcs dan algoritme Smallarcs, 2. mengaplikasikan masalah SCP ke dalam masalah penentuan rute pengiriman katering. II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dibahas beberapa landasan teori yang berkaitan dengan bahasan karya ilmiah ini. 2.1 Graf dan Digraf Teori graf merupakan salah satu dari beberapa bidang matematika yang diketahui dengan pasti awal perkembangannya. Teori ini pertama kali dikenal sejak Euler 1736 mengemukakan penelitiannya tentang masalah jembatan Königsberg. Dua abad kemudian 1936, untuk pertama kalinya dibuat buku tentang teori graf yang ditulis oleh Denes König. Dalam periode yang sangat singkat, teori graf kini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Chartrand Oellermann 1993 Definisi 1 Graf Suatu graf adalah pasangan terurut , dengan adalah himpunan berhingga dan takkosong dari elemen-elemen graf yang disebut verteks node, simpul dan adalah himpunan pasangan yang menghubungkan dua elemen subhimpunan dari yang biasa disebut sisi edge, line. dapat dituliskan dan = , setiap sisi , pada dapat dinotasikan dengan atau . Banyaknya verteks dari graf disebut order dari dan banyaknya sisi dari graf disebut size dari graf . Chartrand Zhang 2009 : e 13 e 14 e 3 e 4 e 5 e 6 e 9 e 10 e 12 e 11 e 7 e 2 e 1 e 8 v 1 v 8 v 3 v 2 v 5 v 6 v 7 v 4 v 9 Gambar 1 Graf. Pada Gambar 1 diperlihatkan bahwa = 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , 6 , 7 , 8 , 9 dan E = {e 1 , e 2 , e 3 , e 4 , e 5 , e 6 , e 7 , e 8 , e 9 , e 10 , e 11 , e 12 , e 13 , e 14 } Definsi 2 Graf berarahdigraf Digraf atau graf berarah directed graph adalah pasangan terurut , dengan adalah himpunan takkosong yang hingga, dan adalah himpunan pasangan terurut yang menghubungkan elemen-elemen di . Elemen-elemen dari disebut sisi berarah arc. Notasi sisi berarah secara umum ialah , , yaitu sisi berarah dari verteks ke verteks . Chartrand Zhang 2009 : e 2 e 5 e 6 e 4 e 3 e 1 v 1 v 4 v 2 v 5 v 3 Gambar 2 Digraf. Pada Gambar 2 terdapat contoh sisi berarah, yaitu 1 , 3 , 2 , 1 , 3 , 2 , 3 , 5 , 4 , 2 , 4 , 5 . Definisi 3 Adjacent dan incident Misalkan dan verteks pada graf . Verteks dikatakan tetangga adjacent dari jika ada sisi yang menghubungkan verteks dan , yaitu = . Himpunan semua tetangga dari verteks dinotasikan dengan . Jika = adalah sisi pada graf maka dikatakan incident dengan verteks dan . Chartrand Zhang 2009 Ilustrasi adjacent dan incident diperlihatkan pada Gambar 1. Verteks 9 adjacent dengan verteks 7 dan verteks 8 , tetapi verteks 9 tidak adjacent dengan verteks 5 dan verteks 6 . Verteks 9 incident dengan sisi 13 dan sisi 14 , tetapi verteks 6 tidak incident dengan sisi 1 dan sisi 2 . Definisi 4 Graf berbobot Suatu graf = , dikatakan berbobot jika terdapat sebuah fungsi ∶ → dengan adalah himpunan bilangan real yang disebut bobot. Setiap bobot dengan ∈ dinotasikan dengan . Foulds 1992 1 : 5 v 1 4 2 6 v 3 v 4 v 2 Gambar 3 Graf berbobot. Graf 1 pada Gambar 3 merupakan contoh graf berbobot dengan bobot sebagai berikut: sisi 1 2 memiliki bobot 1 2 = 5, sisi 1 4 memiliki bobot 1 4 = 4, dan seterusnya. Definisi 5 Graf campuran Graf campuran G = V, A ∪ E merupakan graf yang setidaknya memiliki satu sisi berarah dan satu sisi tidak berarah. merupakan himpunan sisi-sisi berarah pada dan merupakan himpunan sisi-sisi tidak berarah pada . Balakrishnan 1997 2 : v 1 v 2 v 3 Gambar 4 Graf campuran. Definisi 6 Subgraf Graf = , adalah subgraf dari = , jika  dan  . Chartrand Oellermann 1993 3 : e 1 v 1 v 2 v 3 v 4 v 5 e 3 e 4 e 6 e 5 e 2 Gambar 5 Graf 3 . : e 2 e 4 e 3 e 1 v 1 v 4 v 2 v 3 Gambar 6 Subgraf dari 3 . Definisi 7 Spanning subgraph Suatu subgraf dikatakan spanning subgraph dari graf jika semua verteks pada graf terdapat pada subgraf . Vasudev 2006 1 ∶ e 1 v 1 v 2 v 3 v 4 v 5 e 4 e 5 e 2 Gambar 7 Spanning subgraph dari 3 . Definisi 8 Multigraf dan multidigraf Suatu graf digraf dikatakan multigraf multidigraf bila graf digraf tersebut memiliki lebih dari satu sisi sisi berarah yang incident dengan satu pasang verteks. Foulds 1992 Ilustrasi multigraf dapat dilihat pada gambar berikut: v 2 v 3 v 4 v 1 Gambar 8 Multigraf. Gambar 8 merupakan contoh multigraf karena verteks 3 dan 4 dihubungkan oleh lebih dari satu sisi. Ilustrasi multidigraf bisa dilihat pada Gambar 9 berikut. v 2 v 3 v 4 v 1 Gambar 9 Multidigraf. Definisi 9 Derajatdegree Derajat suatu verteks adalah banyaknya sisi yang incident pada verteks, dan dinotasikan dengan deg G atau deg atau . Vasudev 2006 Pada Gambar 8 diperlihatkan bahwa 1 = 2, 2 = 2, 3 = 4 = 3. Definisi 10 Graf genap Suatu graf dikatakan graf genap, jika setiap verteksnya berderajat genap. Eiselt et al. 1995 Graf 1 pada Gambar 3, merupakan graf genap karena pada Gambar 3 setiap verteks berderajat genap. Definisi 11 Derajat masukindegree Pada graf berarah, indegree suatu verteks , yang dinotasikan dengan − , adalah banyaknya sisi berarah yang berakhir di verteks . Vasudev 2006 Pada Gambar 9 diperlihatkan derajat masuk tiap verteksnya, yaitu − 1 = − 2 = − 3 =1, − 4 = 2. Definisi 12 Derajat keluaroutdegree Pada graf berarah, outdegree suatu verteks , yang dinotasikan dengan + , adalah banyaknya sisi berarah yang dimulai dari verteks . Vasudev 2006 Pada Gambar 9 diperlihatkan derajat keluar tiap verteksnya, yaitu + 1 = + 2 = + 4 =1, + 3 = 2. Definisi 13 Balans Suatu digraf dikatakan balans jika setiap verteks pada digraf tersebut memiliki � = 0, dengan � adalah selisih dari derajat masuk dengan derajat keluar dari verteks . Diestel 1997 v 4 v 1 v 3 v 2 Gambar 10 Digraf balans. Digraf pada Gambar 10 merupakan digraf balans karena setiap verteks memiliki � = 0 . Definisi 14 Underlying graph Jika suatu graf didapat dengan cara menghapus semua arah dari sisi berarah pada digraf, maka graf tersebut adalah underlying graph dari digraf. Vasudev 2006 Ilustrasi underlying graph bisa dilihat dari Gambar 3 dan Gambar 10. Graf pada Gambar 3 merupakan underlying graph dari digraf pada Gambar 10. Definisi 15 Jalanwalk Suatu walk W pada graf adalah barisan bergantian antara verteks dan sisi yang dimulai dan diakhiri oleh verteks. Walk yang dimulai dari dan berakhir di disebut walk − dan walk memunyai panjang karena melalui sisi tidak harus berbeda. Walk yang sisi-sisinya memiliki orientasi arah disebut directed walk atau walk berarah. Chartrand Oellermann 1993 Ilustrasi walk dapat dilihat pada Gambar 1, yaitu W = v 1 e 1 v 2 e 4 v 4 e 6 v 6 e 10 v 5 . Ilustrasi walk berarah dapat dilihat pada Gambar 2, yaitu = 1 2 3 5 5 . Definisi 16 Walk tertutup Suatu walk pada graf dikatakan tertutup closed jika verteks awal dan verteks akhir pada walk tersebut adalah sama. Foulds 1992 Ilustrasi walk tertutup dapat dilihat pada Gambar 1, yaitu W T = v 1 e 8 v 7 e 11 v 5 e 7 v 3 e 2 v 1 merupakan walk tertutup karena verteksnya dimulai dan diakhiri dengan verteks yang sama. Definisi 17 Jalurpath Path adalah walk dengan tidak ada verteks yang diulang. Chartrand Oellermann 1993 Ilustrasi path dapat dilihat pada Gambar 1, yaitu � = 1 2 3 7 5 10 6 merupakan path karena tidak ada verteks yang diulang. Definisi 18 Cycle Cycle adalah walk tertutup, yang memuat sedikitnya tiga verteks, dan semua verteks pada walk tersebut berbeda. Foulds 1992 Ilustrasi cycle dapat dilihat pada Gambar 1. C E = v 7 e 12 v 8 e 13 v 9 e 14 v 7 merupakan cycle karena tidak ada verteks yang diulang dan verteksnya dimulai di 7 dan berakhir di 7 . Definisi 19 Lintasantrail Trail adalah walk dengan tidak ada sisi yang diulang. Chartrand Oellermann 1993 Ilustrasi trail dapat dilihat pada Gambar 1, yaitu = v 3 e 3 v 4 e 6 v 6 e 10 v 5 e 7 v 3 e 2 v 1 merupakan trail karena tidak ada sisi pada yang diulang. Definisi 20 Circuit Circuit adalah trail yang tertutup. Chartrand Oellermann 1993 Ilustrasi circuit dapat dilihat pada Gambar 1, yaitu = v 6 e 9 v 8 e 12 v 7 e 14 v 9 e 13 v 8 e 5 v 2 e 4 v 4 e 6 v 6 merupakan circuit karena tidak ada sisi pada yang diulang dan merupakan walk tertutup. Definisi 21 Graf lengkap Graf lengkap adalah graf dengan verteks sehingga terdapat tepat satu sisi yang menghubungkan tiap pasang verteks. Balakrishnan 1997 4 : v 1 v 2 v 4 v 3 Gambar 11 Graf lengkap. Definisi 22 Terhubungconnected Suatu graf = , dikatakan terhubung connected jika untuk setiap pasang verteks dan di , maka dihubungkan dengan . Jika terdapat pasangan verteks − di sehingga tidak ada path − , maka graf tersebut dikatakan tak terhubung disconnected. Chartrand Oellermann 1993 5 : v 1 v 2 v 3 v 4 v 5 v 6 Gambar 12 Graf terhubung. v 1 v 2 v 3 v 4 v 5 v 6 Gambar 13 Graf tak terhubung. Definisi 23 Komponen graf Suatu subgraf terhubung yang tidak termuat pada subgraf lainnya yang juga terhubung disebut komponen graf. Banyaknya komponen dari graf dituliskan sebagai . Balakrishnan 1997 Graf pada Gambar 13 terdiri atas dua komponen, yaitu 1 dan 2 sebagai berikut: 1 : v 1 v 2 v 3 Gambar 14 Komponen ke-1 dari graf pada Gambar 13. 2 : v 4 v 5 v 6 Gambar 15 Komponen ke-2 dari graf pada Gambar 13. Definisi 24 Bridge Pada graf suatu sisi yang terhubung disebut bridge jika sisi tidak terletak pada suatu cycle di sehingga pada saat sisi tersebut dihilangkan menyebabkan graf menjadi tak terhubung. Chartrand Oellermann 1993 6 : e 4 e 5 e 2 v 1 v 3 v 2 e 3 e 7 e 6 v 5 v 6 v 4 e 1 Gambar 16 Graf yang terdapat bridge. Pada Gambar 16, sisi 2 merupakan bridge, karena jika sisi 2 dihapus, maka graf 6 menjadi tak terhubung. Definisi 25 Tree Suatu graf yang bersifat connected dan tidak memunyai cycle disebut tree. Chartrand Zhang 2009 v 1 v 4 v 3 v 2 Gambar 17 Tree. Definisi 26 Spanning Tree Suatu spanning tree adalah subgraf yang merupakan tree. Vasudev 2006 v 1 v 4 v 3 v 2 v 5 Gambar 18 Graf 7 . v 1 v 4 v 3 v 2 v 5 Gambar 19 Spanning tree dari 7. Definisi 27 Arborescence Suatu tree yang memiliki verteks yang indegree-nya bernilai 0 nol, sementara verteks-verteks lainnya memiliki indegree 1 satu disebut arborescence. Balakrishnan 1997 Verteks yang indigree-nya bernilai 0 nol pada arborescence disebut akar arborescence. v 1 v 4 v 3 v 2 Gambar 20 Arborescence. Tree pada Gambar 20 adalah arborescence dengan verteks 3 sebagai akar arborescence. Definisi 28 Spanning arborescence Spanning tree yang bersifat arborescence disebut spanning arborescence. Vasudev 2006 v 1 v 4 v 3 v 2 v 5 Gambar 21 Graf 8 . v 1 v 4 v 3 v 2 v 5 Gambar 22 Spanning arborescence dari 8 . Tree pada Gambar 22 merupakan spanning arborescence dari graf 8 pada Gambar 21 dengan akar arborescence di verteks 1 . Definisi 29 Graf bipartite Graf dikatakan bipartite jika dapat dipartisi menjadi dua subhimpunan takkosong 1 dan 2 sehingga setiap sisi di menghubungkan suatu verteks di 1 dengan verteks di 2 . Chartrand Oellermann 1993 9 : v 1 v 3 v 5 v 2 v 4 V 1 V 2 Gambar 23 Graf bipartite. Graf 9 pada Gambar 23 merupakan graf bipartite dengan 1 = 1 , 3 , 5 dan 2 = 2 , 4 . Definisi 30 Graf r-regular Sebuah graf merupakan graf -regular, atau graf regular berderajat , jika setiap verteks pada graf memiliki derajat . Chartrand Oellermann 1993 Graf 4 pada Gambar 11, merupakan graf regular berderajat 3 karena setiap verteks memiliki derajat 3. Definisi 31 Matching Matching pada sebuah graf merupakan subgraf 1-regular, yaitu berupa himpunan sisi- sisi yang tidak adjacent. Chartrand Oellermann 1993 e 5 e 1 e 2 e 4 e 3 v 1 v 3 v 4 v 2 v 5 Gambar 24 Graf dengan matching. = { 1 , 4 } adalah salah satu matching pada graf di Gambar 24. Definisi 32 Matching yang perfect Graf ber-order yang mempunyai matching berkardinalitas 2, maka matching tersebut dikatakan matching yang perfect. Chartrand Oellermann 1993 e 1 e 2 e 3 e 4 v 1 v 3 v 4 v 2 Gambar 25 Graf dengan matching perfect. Graf pada Gambar 25 ber-order 4 dan 1 = { 1 , 3 } merupakan matching berkardinalitas 2, sehingga 1 adalah matching yang perfect. Definisi 33 Matching berbobot minimum Matching berbobot minimum merupakan matching dengan jumlah bobot pada sisinya adalah minimum. Chartrand Oellermann 1993 Ilustrasi matching yang perfect dapat dilihat pada graf Gambar 3, yaitu 2 = 1 , 2 , 3 , 4 dengan bobot 7, 3 = 1 , 4 , 2 , 3 dengan bobot 10. Jadi, 2 adalah matching yang perfect dengan bobot minimum.

2.2 Graf Euler