Analisis aktivitas antibakteri Metode penelitian

4 Fenol Hidrokuinon Sebanyak 1 gram sampel diekstrak dengan 20 mL etanol 70. Larutan yang dihasilkan diambil sebanyak 1 mL kemudian ditambahkan 2 tetes larutan FeCl 3 5. Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna hijau atau hijau biru. 5 Flavonoid Sebanyak 0,5 mg sampel ditambahkan serbuk magnesium 0,1 mg dan 0,4 mL amil alkohol campuran asam klorida 37 dan etanol 95 dengan volume yang sama dan 4 mL alkohol kemudian campuran dikocok. Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah, kuning atau jingga pada lapisan amil alkohol. 6 Tanin Sebanyak 0,5 mg sampel ditambahkan FeCl 3 kemudian campuran dihomogenkan. Reaksi positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah pada campuran. 7 Uji Molisch Larutan sampel sebanyak 1 ml diberi 2 tetes pereaksi Molisch dan 1 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung. Uji positif yang menunjukkan adanya karbohidrat ditandai dengan terbentuknya kompleks warna ungu diantara 2 lapisan cairan. 8 Benedict Larutan sampel sebanyak 8 tetes dimasukkan ke dalam 5 mL pereaksi Benedict. Campuran dikocok dan dididihkan selama 5 menit. Hasil uji positif sampel mengandung gula pereduksi yaitu terbentuknya larutan berwarna hijau kuning atau endapan merah bata. 9 Biuret Larutan sampel sebanyak 1 mL ditambahkan pereaksi biuret sebanyak 4 mL. Campuran kemudian dikocok dengan seksama. Hasil uji senyawa peptida dengan terbentuknya larutan berwarna ungu.

3.3.4 Analisis aktivitas antibakteri

Pengujian aktivitas antibakteri dari ekstrak kasar daun semanggi air melalui beberapa tahap, yaitu persiapan bakteri melalui peremajaan bakteri dan kultivasi bakteri uji. Kondisi kultur bakteri yang telah disiapkan sebagai bakteri uji kemudian dilakukan pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi kertas cakram paper disc. Peremajaan bakteri uji Media yang digunakan adalah NA dengan komposisi: ekstrak daging 1, pepton 1, dan agar 1,5. Media dilarutkan dalam akuades dan dipanaskan hingga larut sempurna, lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi sebanyak 4 mL dan disterilkan dalam otoklaf pada suhu 121 °C, tekanan 1 atm selama 15 menit. Setelah steril, tabung dimiringkan dan didiamkan hingga memadat. Sebanyak 1 ose stok bakteri B. subtilis dan E. coli diinokulasi ke dalam media regenerasi kemudian diinkubasi pada suhu 37 ºC selama 24 jam. Kultivasi bakteri uji Bakteri Bacillus subtilis dan E. coli yang segar diinokulasikan sebanyak 1 ose ke dalam media NB, diinkubasi semalam pada suhu 37 °C dengan kecepatan putaran 150 rpm selama 18-24 jam. Kultur bakteri diukur kekeruhannya secara turbidimetri menggunakan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 600 nm hingga mencapai OD sebesar 0,6. Pengujian aktivitas senyawa antibakteri ekstrak kasar semanggi air terhadap bakteri uji Modifikasi Murray et al. 1995 Pengujian dilakukan dengan metode cakram kertas paper disc. Sampel antibakteri merupakan senyawa aktif hasil proses ekstraksi semanggi air. Proses pengujiannya adalah sebagai berikut: bakteri B. subtillis dan E. coli yang telah diinokulasi ke dalam media pertumbuhan NB, masing-masing dimasukkan ke dalam media MHA steril. Media MHA yang mengandung bakteri uji dihomogenisasi menggunakan vortex kemudian dituang pada cawan petri steril secara aseptis. Konsentrasi ekstrak kasar yang dimasukkan ke dalam cakram kertas paper disc, yaitu 2 mg, 1 mg, dan 0,5 mg, serta kontrol positif dan negatif. Perlakuan kontrol positif yaitu menggunakan antibiotik kloramfenikol dengan konsentrasi 10 mgmL. Kontrol negatif menggunakan pelarut dalam proses ekstraksi yaitu heksana, etil asetat, dan metanol. Kertas cakram kemudian diletakkan diatas lapisan MHA di dalam cawan petri yang telah mengeras. Cawan petri diinkubasi pada suhu 37 °C selama 24 jam dan dilakukan pengukuran aktivitas antibakteri yang ditentukan dengan mengukur zona hambatan dalam milimeter yang terbentuk di sekeliling kertas cakram dikurangi dengan diameter kertas cakram 6 mm. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pemanenan dan Preparasi Semanggi Air M. crenata