Tujuan Ekstraksi Komponen Bioaktif

2 dan lembab sehingga mikroba dapat tumbuh subur. Bagi negara berkembang timbulnya strain bakteri yang resisten terhadap antibiotik pada penyakit infeksi merupakan masalah penting. Kekebalan bakteri terhadap antibiotik menyebabkan angka kematian karena penyakit infeksi semakin meningkat. Penanganan penyakit infeksi tersebut tidak hanya meningkatkan biaya kesehatan karena diperlukan penanganan kombinasi antibiotik, tetapi juga menyebabkan meningkatnya kematian terutama di negara berkembang karena antibiotik yang diperlukan tidak tersedia. Dana yang harus dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia untuk mengimpor bahan baku antibiotik setiap tahunnya Rp. 18,6 – Rp. 122,4 milyar. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari semanggi air sebagai sumber bahan bioaktif yang mempunyai aktivitas antibakteri. Penelitian yang dilakukan adalah pengujian kemampuan antibakteri ekstrak daun semanggi air terhadap bakteri Escherichia coli sebagai bakteri Gram-negatif dan Bacillus subtilis sebagai bakteri Gram-positif.

1.2 Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk : 1 menentukan rendemen ekstrak kasar dari semanggi air; 2 menentukan jenis komponen bioaktif yang terkandung dalam semanggi air; 3 menguji kemampuan ekstrak dari semanggi air sebagai antibakteri. 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Marsilea crenata Presl Klasifikasi dari semanggi air M. crenata Presl. menurut Haenk 1825 diacu dalam Afriastini 2003 adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Divisi : Pteridophyta Kelas : Pteridopsida Ordo : Salviniales Famili : Marsileaceae Genus : Marsilea Spesies : Marsilea crenata Presl. Gambar 1 Semanggi air Marsilea crenata Presl.. Semanggi air merupakan tumbuhan air yang banyak terdapat di lingkungan air tawar, yaitu sawah, kolam, danau, dan sungai. Semanggi air sering dianggap sebagai gulma pada tanaman padi namun memiliki nilai kegunaan yang beraneka ragam Afriastini 2003. Tumbuhan ini biasanya hidup dengan jenis- jenis tumbuhan air lain, misalnya eceng kecil, genjer, rumput air, serta teki alit Sastrapradja dan Afriastini 1985. Semanggi air memiliki beberapa nama lain, yaitu jukut calingcingan Sunda, tapak itek Malaysia, upat-upat Filipina, chutul phnom Kamboja, pak vaen Laos, phak waen Thailand, dan water clover fern Inggris.

2.2 Ekstraksi Komponen Bioaktif

Ekstraksi merupakan suatu metode pemisahan yang didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan pembanding tertentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses ekstraksi adalah lama ekstraksi, suhu, dan jenis pelarut yang digunakan. Dalam pemilihan jenis pelarut yang digunakan harus memperhatikan daya larut, titik didih, sifat toksik, mudah tidaknya terbakar, dan sifat korosif terhadap peralatan ekstraksi Khopkar 2003. Metode ekstraksi yang digunakan tergantung dari beberapa faktor yaitu, tujuan ekstraksi, skala ekstraksi, sifat komponen-komponen yang akan diekstrak, dan sifat-sifat pelarut yang digunakan. Ekstraksi dapat dilakukan dengan berbagai metode, misalnya ekstraksi dengan pelarut, destilasi, supercritical fluid extraction SFE, pengepresan, dan sublimasi. Metode yang banyak digunakan adalah destilasi dan ekstraksi menggunakan pelarut Houghton dan Raman 1998. Jenis ekstraksi meliputi ekstraksi dingin dan ekstraksi panas. Ekstraksi secara dingin terdiri atas metode maserasi, metode sokhletasi dan metode perkolasi; sedangkan ekstraksi secara panas terdiri atas metode refluks dan metode destilasi uap. Maserasi merupakan ekstraksi sederhana yang dilakukan dengan cara merendam sampel dalam suatu pelarut selama beberapa hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya. Metode maserasi bertujuan untuk mengekstrak sampel yang mengandung komponen kimia yang mudah larut dalam pelarut, tidak mengandung benzoin dan lilin Sudjadi 1986. Sokhletasi merupakan ekstraksi yang dilakukan secara berkesinambungan. Pelarut dipanaskan sehingga menguap, kemudian uap pelarut terkondensasi menjadi molekul-molekul air. Keuntungan metode ini adalah dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan terhadap pemanasan secara langsung. Perkolasi merupakan metode ekstraksi dengan mengalirkan pelarut melalui sampel yang telah dibasahi. Keuntungan metode ini adalah tidak memerlukan langkah tambahan yaitu sampel padat telah terpisah dari ekstrak. Kerugiannya adalah kontak antara sampel padat tidak merata atau terbatas dibandingkan dengan metode refluks dan pelarut yang digunakan menjadi dingin selama proses perkolasi sehingga tidak melarutkan komponen secara efisien Suradikusumah 1989. Metode refluks digunakan untuk mengekstrak sampel-sampel yang mempunyai tekstur kasar dan tahan pemanasan langsung. Kerugian metode ini adalah membutuhkan volume total pelarut yang besar dari sejumlah manipulasi dari operator. Destilasi uap adalah metode yang populer untuk ekstraksi minyak- minyak esensial dari sampel tanaman. Metode ini diperuntukkan bagi pencarian bahan yang mengandung komponen kimia yang mempunyai titik didih tinggi pada tekanan udara normal Sudjadi 1986.

2.3 Senyawa Fitokimia