- Fasilitas kesejahteraan antara lain MCK, poliklinik, mess, kantin,
musholla; -
Fasilitas administrasi meliputi kantor pengelola pelabuhan, ruang operator, kantor syahbandar, kantor beacukai dan lainnya.
2.5 Kegiatan Operasional Pelabuhan Perikanan
Operasionalisasi adalah implementasi dari segala kegiatan dan pekerjaan yang dilakukan di pelabuhan perikanan PP maupun di pangkalan pendaratan
ikan PPI
dalam melayani
kebutuhan masyarakat
pengguna yang
memerlukannya. Kegiatan operasional PPPPI yang dilakukan hendaknya berorientasi pada kepentingan masyarakat pengguna jasa PPPPI. Ini berarti
operasionalisasi PPPPI mengacu pada pelayanan prima Murdiyanto, 2003. Menurut Direktorat Jenderal Perikanan 1994 vide Ngamel 2005, terdapat
beberapa kegiatan operasional yang berlangsung di pelabuhan perikanan. Kegiatan operasional tersebut antara lain:
a Pendaratan ikan
Aktivitas pendaratan ikan di pelabuhan perikanan meliputi pembongkaran, penyortiran dan pengangkutan hasil tangkapan ke TPI. Pendaratan ikan di
Pelabuhan Perikanan sebagian besar berasal dari kapal penangkap, hanya sebagian kecil ikan yang berasal dari pangkalan pendaratan ikan atau
pelabuhan dibawa ke pelabuhan itu dengan menggunakan sarana transportasi darat.
b Penanganan ikan
Sesuai dengan salah satu fungsi pelabuhan perikanan yaitu sebagai tempat pembinaan dan pengawasan mutu hasil perikanan. Penanganan ikan segar di
pelabuhan perikanan dilakukan dengan metode pendinginan yang dapat dilakukan dengan menggunakan es yang bertujuan untuk mempertahankan
mutu ikan sehingga waktu pemasaran menjadi lebih lama. c
Pengolahan ikan Aktivitas pengolahan hasil tangkapan biasanya dilakukan pada saat musim
ikan untuk menampung produksi perikanan yang tidak habis terjual dalam bentuk segar.
d Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu tindakan atau keputusan yang berhubungan dengan pergerakan barang dan jasa dari produsen sampai konsumen. Tujuan
pemasaran ikan yang didaratkan di pelabuhan perikanan bersifat lokal, nasional, dan ekspor Hanafiah dan Saefudin, 1983 vide Indrianto, 2006.
Menurut Lubis 2000 vide Novianti 2008, pelelangan merupakan awal dari pemasaran ikan bertujuan untuk mendapatkan harga yang layak, baik bagi
penjualnelayan maupun pembeli. Sistem rantai pemasaran yang terdapat di beberapa pelabuhan perikanan di
Indonesia antara lain Misran, 1991 vide Ngamel, 2005: a
TPI pedagang besar pedagang lokal pengecer konsumen b
TPI pedagang besar pedagang lokal konsumen c
TPI pengecer konsumen e
Penyaluran perbekalan Penjualan atau pengisian perbekalan yang berkaitan dengan fasilitas
pelabuhan perikanan saat ini adalah penjualan es, penjualan air bersih, penyaluran BBM dan suku cadang. Pelayanan perbekalan umumnya
diadakan oleh pihak UPT pelabuhan, KUD, koperasi pegawai dan pihak swasta.
Menurut Direktorat Jenderal Perikanan 1985 vide Fepu 2000, tingkat pendayagunaan pelabuhan ditentukan dari ukuran tinjauan teknis dan
produktivitas serangkaian fasilitas sebagai berikut: 1
Kapal nelayan telah melakukan kunjungan ke pelabuhan untuk mendaratkan hasil tangkapan dan memperoleh perbekalan melaut;
2 Tempat Pelelangan Ikan TPI telah dimanfaatkan, minimal untuk menimbang
dan mengepak ikan sistem pelelangan diatur dengan peraturan daerah; 3
Telah menyelenggarakan pelayanan perbekalan es, solar, air, garam, dan sebagainya;
4 Telah menyediakan jasa penyimpanan ikan, reparasi mesin mekanik,
pemeliharaan kapal dan alat penangkapan. Kegiatan operasional di pelabuhan perikanan tidak terlepas dari pelayanan
yang diberikan oleh pihak pelabuhan perikanan tersebut. Menurut Kottler 2002
vide Magdalena 2007, pelayanan adalah suatu perbuatan dimana seseorang atau suatu kelompok menawarkan pada kelompok atau orang lain suatu produk baik
yang berkaitan atau tidak berkaitan dengan fisik produk barang atau jasa. Pelayanan untuk memenuhi keperluan pengguna jasa pelabuhan bersifat
langsung dan kasuistis dalam arti dilakukan secara kasus demi kasus. Pelayanan yang diperlukan meliputi berbagai kegiatan mulai dari sarana produksi, pemasaran
hasil sampai dengan distribusinya. Tenaga yang melakukan pelayanan hendaknya memiliki keahlian tertentu yang diperkuat melalui suatu bentuk surat
keterangansertifikat Tasmas, 2008.
2.6 Kinerja dan Pengukurannya