Aktivitas Pelelangan Hasil Tangkapan Aktivitas PemasaranPendistribusian Hasil Tangkapan

itu, pada gambar tersebut juga terlihat bahwa selama 5 tahun terakhir jumlah ikan yang didaratkan di PPP Labuhan Lombok memiliki tren yang meningkat. Gambar 3 Jumlah ikan yang didaratkan di PPP Labuhan Lombok tahun 2004 – 2008

5.2 Aktivitas Pelelangan Hasil Tangkapan

PPP Labuhan Lombok memiliki TPI Tempat Pelelangan Ikan yang posisinya kira-kira 500 meter dari dermaga. Ikan-ikan yang didaratkan di dermaga PPP Labuhan Lombok harus melalui TPI terlebih dahulu sebelum dibawa keluar dari wilayah PPP Labuhan Lombok. Hal ini ditujukan agar seluruh hasil tangkapan yang didaratkan di PPP Labuhan Lombok mengalami pencatatan. Pada TPI PPP Labuhan Lombok tidak terjadi proses pelelangan. Hal ini dikarenakan ikan-ikan hasil tangkapan yang didaratkan di PPP Labuhan Lombok telah dimiliki oleh dua perusahaan ikan yang berada di sekitar wilayah PPP Labuhan Lombok yaitu UD Baura dan UD Versace. Sehingga ikan-ikan yang telah didaratkan di darmaga PPP Labuhan Lombok akan masuk ke TPI namun hanya mengalami pendataan dan tidak mengalami pelelangan. Adapun pendataan yang dilakukan lebih kepada jenis ikan dan bobot ikan tersebut. Tidak adanya kegiatan pelelangan hasil tangkapan di PPP Labuhan Lombok menyebabkan harga jual ikan yang didaratkan di pelabuhan perikanan tersebut ditentukan oleh para pengusaha. Tidak jarang harga jual ikan-ikan yang didaratkan tersebut menjadi rendah. Selain itu, tidak adanya pelelangan di PPP Labuhan Lombok membuat beberapa kapal yang pernah melakukan pendaratan, tidak lagi mendaratkan hasil tangkapannya di PPP Labuhan Lombok karena harga jual ikan yang tidak sesuai dengan harapan mereka.

5.3 Aktivitas Pelayanan Kebutuhan Melaut

5.3.1 Pelayanan es

Pihak PPP Labuhan Lombok menyediakan pabrik es di dalam wilayah pelabuhan. Hal ini dilakukan untuk memberikan kemudahan kepada pihak yang melakukan kegiatan penangkapan di perairan sekitar PPP Labuhan Lombok. Jumlah es yang diproduksi oleh PPP Labuhan Lombok tiap tahunnya berbeda- beda. Pada tahun 2004, pabrik es tersebut memproduksi 394.970 kg es. Selanjutnya produksi es tahun 2005 hingga 2008 berturut-turut adalah 455.686 kg; 1.134.175 kg; 1.278.758 kg; 1.230.122 kg. Nelayan yang membutuhkan es untuk perbekalan melaut harus membayar sejumlah uang sebesar Rp 12.000 untuk satu balok es. Namun, pada kenyataannya, tidak semua nelayan memanfaatkan pabrik es yang terdapat di PPP Labuhan Lombok. Beberapa nelayan, khususnya nelayan yang telah terikat dengan para pengusaha perikanan, mendapatkan es dari para pengusaha sehingga mereka tidak perlu membeli es di PPP Labuhan Lombok. Pabrik es di PPP Labuhan Lombok pernah tidak melakukan produksi pada bulan Januari – Juni 2004, Januari – Maret 2006 dan Maret 2007. Hal itu disebabkan karena karena terdapat masalah teknis pada pabrik es yaitu adanya kerusakan mesin genset dan terbakarnya dinamo pada mesin genset. Adapun kisaran pertumbuhan jumlah produksi es di PPP Labuhan Lombok selama 5 tahun 2004 – 20087 yaitu antara -3,80 dan 148,89. Pada Tabel 11 berikut akan terlihat jumlah produksi es di PPP Labuhan Lombok selama 5 tahun terakhir: Tabel 11 Jumlah produksi es di PPP Labuhan Lombok tahun 2004 – 2008 NO BULAN TAHUN 2004 2005 2006 2007 2008 1 Januari - 20.930 - 19.266 17.125 2 Pebruari - 20.920 - 17.125 4.281 3 Maret - 21.260 - - 213.456 4 April - 21.400 16.147 28.991 23.547 5 Mei - 36.530 274.502 27.193 137.596 6 Juni - 39.600 126.826 23.547 12.012 7 Juli 28.571 39.680 25.835 38.765 9.664 8 Agustus 11.428 37.874 25.835 522.128 479.425 9 September 46.400 78.000 299.070 71.339 9.664 10 Oktober 48.571 52.543 36.391 37.144 14.495 11 Nopember 57.429 48.465 38.532 38.532 240.538 12 Desember 202.571 38.484 291.037 454.728 68.319 Total kg 394.970 455.686 1.134.175 1.278.758 1.230.122 Rata-rata bulan Kg 32.914 37.974 94.515 106.563 102.510 Pertumbuhan - 15,37 148,89 12,75 -3,80 Kisaran pertumbuhan -3,80 - 148,89 Sumber: PPP Labuhan Lombok, 2009 Jumlah produksi es yang dihasilkan oleh pabrik es di PPP Labuhan Lombok mengalami peningkatan dari tahun 2004 hingga tahun 2007. Peningkatan ini terjadi karena beberapa alasan, diantaranya adanya peningkatan jumlah kapal- kapal yang bersandar di PPP Labuhan Lombok, adanya peningkatan danabiaya operasional untuk pabrik es balok, serta semakin besarnya minat nelayan untuk menggunakan es sebagai bahan pengawet, terutama es balok untuk kapal-kapal yang menangkap ikan pelagis besar. Pada tahun 2008, terjadi penurunan produksi es di PPP Labuhan Lombok walaupun penurunan tersebut tidak terlalu sifnifikan. Namun, penurunan pada tahun 2008 tidak mempengaruhi tren dari jumlah produksi es di PPP Labuhan Lombok. Hal ini terlihat pada Gambar 4 yang menunjukkan bahwa tren tersebut mengalami peningkatan. Gambar 4 Jumlah produksi es di PPP Labuhan Lombok tahun 2004 – 2008

5.3.2 Pelayanan air bersih

Pelayanan air bersih di PPP Labuhan Lombok berasal dari sumber air tawar milik PPP Labuhan Lombok. Air bersih tersebut digunakan untuk beberapa kegiatan antara lain untuk memenuhi kebutuhan pabrik es dan komplek pelabuhan, untuk melayani kebutuhan kapal-kapal yang hendak berangkat ke laut dan untuk melayani kebutuhan air untuk kebersihan di TPI yang penggunaannya cukup besar. Penggunaan air bersih di TPI cukup besar karena digunakan untuk pembersihan lantai TPI setelah terjadi penimbangan ikan-ikan yang didaratkan. Selain itu, air bersih di TPI digunakan untuk menyirammembasahi ikan-ikan yang akan dan atau telah ditimbang. Nelayan yang akan melaut biasanya membawa air bersih untuk perbekalan di kapal. Air bersih tersebut tidak diperoleh secara cuma-cuma, nelayan harus membayar sejumlah uang untuk mendapatkan air bersih tersebut. Adapun harga air bersih tersebut yaitu Rp 7.000 untuk setiap kapal dengan jumlah 2 ton. Namun, tidak semua nelayan membeli air bersih di PPP Labuhan Lombok, tidak sedikit pula yang telah dibekali air bersih oleh para pengusaha ikan dimana air bersih tersebut berasal dari luar PPP Labuhan Lombok. Tabel 12 akan memperlihatkan jumlah air bersih yang disalurkan oleh PPP Labuhan Lombok: Tabel 12 Jumlah penyaluran air bersih di PPP Labuhan Lombok tahun 2004 – 2008 NO BULAN TAHUN 2004 2005 2006 2007 2008 1 Januari 110 310 546 650 285 2 Pebruari 145 469 518 795 578 3 Maret 805 988 733 844 400 4 April 745 600 898 763 1.021 5 Mei 790 570 1.373 1.074 800 6 Juni 1.060 920 1.188 1.326 823 7 Juli 1.060 835 976 1.352 586 8 Agustus 960 680 715 1.091 375 9 September 925 600 886 1.038 639 10 Oktober 610 700 900 1.181 415 11 Nopember 677 740 841 1.208 722 12 Desember 503 1.137 1.259 1.166 670 Total ton 8.390 8.549 10.833 12.488 7.314 Rata-rata bulan ton 699 712 903 1.041 610 Pertumbuhan - 1,90 26,72 15,28 -41,43 Kisaran pertumbuhan -41,43 - 26,72 Sumber: PPP Labuhan Lombok, 2009 Penyaluran air bersih mengalami peningkatan dari tahun 2004 hingga tahun 2007 karena adanya penambahan kapal-kapal yang bersandar di PPP Labuhan Lombok yang membutuhkan air tawar. Namun, pada tahun 2008, terjadi penurunan pada penyaluran air bersih. Hal ini dikarenakan berkurangnya kapal- kapal yang bersandar di PPP Labuhan Lombok. Pada Gambar 5 berikut terlihat jelas penurunan dan peningkatan tersebut. Selain itu, pada gambar tersebut juga terlihat bahwa tren dari jumlah air bersih yang disalurkan oleh PPP Labuhan Lombok mengalami peningkatan meskipun peningkatan tersebut tidak terlalu terjal dan cenderung landai. Gambar 5 Jumlah penyaluran air bersih di PPP Labuhan Lombok tahun 2004 – 2008 5.3.3 Pelayanan bahan bakar minyak BBM Pihak PPP Labuhan Lombok menyediakan bahan bakar minyak BBM untuk memenuhi kebutuhan melaut nelayan. Pada awalnya, di PPP Labuhan Lombok tersedia BBM berupa bensin dan solar. Namun, karena kebutuhan nelayan lebih kepada solar, maka pihak PPP Labuhan Lombok mulai memfokuskan persediaan BBM berupa solar. Namun, persediaan BBM tersebut bukan murni berasal dari PPP Labuhan Lombok. Persediaan BBM yang terdapat di PPP Labuhan Lombok dilakukan oleh pihak swasta yaitu CV Nanang Anwar. Keberadaan pihak swasta dalam pemasokan persediaan BBM, khususnya solar, di PPP Labuhan Lombok tidak membuat harga solar menjadi mahal. Menurut pengakuan beberapa nelayan, harga solar di dalam PPP Labuhan Lombok sama persis dengan harga solar di luar PPP Labuhan Lombok atau Pertamina terdekat. Harga solar yang berlaku di PPP Labuhan Lombok saat ini mencapai Rp 4.500 per liter. Nelayan yang akan melaut biasanya membawa perbekalan solar sebanyak 500 liter hingga 700 liter untuk sekali melaut. Pada Tabel 13 berikut, akan terlihat jumlah BBM solar yang disalurkan oleh pihak PPP Labuhan Lombok selama 5 tahun terakhir. Selain itu, pada tabel tersebut terlihat bahwa jumlah solar yang disalurkan oleh pihak PPP Labuhan Lombok mengalami peningkatan antara tahun 2004 hingga tahun 2005. Namun, terjadi penurunan jumlah solar yang disalurkan antara tahun 2006 hingga tahun 2008. Kisaran pertumbuhan jumlah solar yang disalurkan selama 5 tahun 2005 – 2005 yaitu -24,76 – 30,14. Tabel 13 Jumlah penyaluran BBM solar di PPP Labuhan Lombok tahun 2004 – 2008 NO BULAN TAHUN 2004 2005 2006 2007 2008 1 Januari 40.000 30.000 40.000 65.000 15.000 2 Pebruari 10.000 50.000 35.000 80.000 10.000 3 Maret 75.000 130.000 95.000 50.000 55.000 4 April 85.000 100.000 135.000 100.000 85.000 5 Mei 90.000 125.000 160.000 125.000 110.000 6 Juni 115.000 140.000 140.000 110.000 75.000 7 Juli 100.000 140.000 105.000 80.000 45.000 8 Agustus 105.000 120.000 130.000 65.000 70.000 9 September 120.000 135.000 115.000 75.000 55.000 10 Oktober 115.000 125.000 90.000 90.000 90.000 11 Nopember 90.000 125.000 150.000 115.000 100.000 12 Desember 100.000 140.000 120.000 75.000 65.000 Total liter 1.045.000 1.360.000 1.315.000 1.030.000 775.000 Rata-rata bulan liter 87.083 113.333 109.583 85.833 64.583 Pertumbuhan - 30,14 -3,31 -21,67 -24,76 Kisaran pertumbuhan -24,76 – 30,14 Sumber: PPP Labuhan Lombok, 2009 Jumlah penyaluran BBM berupa solar di PPP Labuhan Lombok mengalami peningkatan dari tahun 2004 hingga tahun 2005. Namun pada tahun 2005 – 2008, terjadi penurunan penyaluran BBM berupa solar karena kapal-kapal berukuran besar 20 – 30 GT mulai berkurang beroperasi di PPP Labuhan Lombok sejak tahun 2005 hingga tahun 2008 dan kapal-kapal berukuran kecil 4 – 7 GT mendominasi kunjungan kapal di PPP Labuhan Lombok, dimana kapal-kapal berukuran kecil tersebut tidak membutuhkan bahan bakar yang banyak dalam setiap beroperasinya. Hal ini menyebabkan tren jumlah penyaluran BBM di PPP Labuhan Lombok mengalami penurunan. Gambar 6 berikut ini akan memperlihatkan grafik penurunan jumlah penyaluran BBM solar di PPP Labuhan Lombok selama 5 tahun terakhir: Gambar 6 Jumlah penyaluran BBM solar di PPP Labuhan Lombok tahun 2004 – 2008

5.4 Aktivitas PemasaranPendistribusian Hasil Tangkapan

Ikan-ikan yang didaratkan di PPP Labuhan Lombok didistribusikan secara lokal maupun ke luar kota. Ikan-ikan yang didistribusikan secara lokal adalah ikan-ikan yang didistribusikan ke pasar-pasar yang berada di wilayah sekitar PPP Labuhan Lombok wilayah Lombok Timur. Sedangkan ikan-ikan yang didistribusikan ke luar kota adalah ikan-ikan yang didistribusikan ke luar wilayah PPP Labuhan Lombok seperti Bali, Malang dan Surabaya. Ikan-ikan tersebut didistribusikan dalam keadaan beku dimana ikan-ikan tersebut didistribusikan oleh perusahaan perikanan yang terdapat di wilayah Lombok Timur yaitu UD Baura dan UD Versace. Adapun hubungan antara kedua perusahaan perikanan tersebut dengan nelayan adalah sebagai pemberi biaya-biaya operasional melaut bagi nelayan sehingga ikan-ikan yang ditangkap oleh nelayan adalah milik dua perusahaan perikanan tersebut. Sedangkan modal awal yang digunakan oleh nelayan berasal dari modal mereka sendiri. Berikut merupakan gambar pola distribusi ikan di PPP Labuhan Lombok: Gambar 7 Pola distribusi ikan di PPP Labuhan Lombok Ikan-ikan yang didistribusikan secara lokal oleh UD Baura mengalami peningkatan antara tahun 2007 – 2008 yaitu dari 221.278 kg meningkat hingga 336.073 kg. Namun, distribusi ikan ke luar kota oleh UD Baura mengalami penurunan antara tahun 2007 – 2008. Hal ini terlihat pada Tabel 14 yang menunjukkan bahwa pendistribusian ikan oleh UD Baura ke Bali, Surabaya dan Malang masing-masing mengalami penurunan yang sangat signifikan. Penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kenaikan BBM. Data-data mengenai jumlah hasil tangkapan yang didistribusikan oleh UD Versace tidak diperoleh dengan jelas. UD Versace hanya mendistribusikan ikan- ikan hasil tangkapan nelayan ke Lombok Timur, Bali, dan Surabaya. Namun, untuk pendistribusian ke Surabaya, UD Versace sangat jarang melakukannya. UD Versace lebih sering mendistribusikan hasil tangkapannya ke Bali khususnya ke Pelabuhan Perikanan Benoa dimana dari Benoa, ikan-ikan tersebut lalu didistribusikan oleh distributor yang terdapat di Benoa ke daerah-daerahpulau- pulau lain di Indonesia bahkan ke luar negeri. Dalam satu kali pendistribusian, Dermaga Hasil tangkapan nelayan TPI Luar kota UD Baura UD Versace Lokal Luar kota Lokal pihak UD Versace paling banyak mendistribusikan 2 ton ikan dan paling sedikit berjumlah 500 kg ikan. Tabel 14 Distribusi ikan oleh UD Baura tahun 2007 – 2008 Tujuan Distribusi Tahun 2007 Kg 2008 Kg Lombok Timur 221.278 336.073 Bali 1.079.323 495.648 Surabaya 131.566 82.301 Malang 21.239 485 Total 1.453.406 914.507 Sumber: UD Baura Lombok Timur Berdasarkan pada Tabel 14, maka dapat diketahui bahwa permintaan ikan beku pada tahun 2008 didominasi oleh permintaan dari luar kota yaitu dari daerah Bali dengan persentase sebesar 54,20. Namun, terdapat pula permintaan paling rendah dari luar kota yaitu dari daerah Malang dengan persentase sebesar 0,05. Proporsi jumlah ikan yang didistribusikan oleh UD Baura terlihat jelas pada Gambar 8 berikut ini: Gambar 8 Persentase distribusi ikan dari PPP Labuhan Lombok tahun 2008 Lombok Timur 36,75 Bali 54,20 Surabaya 9,00 Malang 0,05 6 KINERJA OPERASIONAL PPP LABUHAN LOMBOK

6.1 Tujuan Pembangunan PPP Labuhan Lombok