4.2. Pembahasan 4.2.1. Minyak Atsiri Dari Hasil Destilasi Dengan Alat Stahl
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh minyak atsiri kulit buah jeruk pepaya segar rata – rata sebanyak 0,60mL dari sebanyak 500 gram
kulit buah jeruk pepaya. Jadi kadar minyak atsiri kulit buah jeruk pepaya adalah vb yang diperoleh dari perhitungan berikut :
kadar minyak atsiri =
������������������ �����������������
� 100
=
0,60 ��
500 ����
� 100
= 0,119 Minyak atsiri kulit buah jeruk pepaya yang diperoleh berwarna hijau kekuningan.
Kadar minyak astiri berdasarkan hasil penelitian kulit buah jeruk pepaya didapatkan minyak atsiri sebanyak 0,119 dan minyak atsiri berwarna kuning
pucat.
4.2.2. Analisis Spektrum Massa Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk Pepaya
Minyak atsiri kulit buah jeruk pepaya segar yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisa dengan GC-MS yang disesuaikan dengan Library Wiley 229 , maka
diperoleh kandungan utama, yaitu:D-limonene 66,33, 1,4-Cyclohexadiena 16,87, Nerol 3,07,
β-Myrcene 1,94, β-pinene 1,13, α-pinene 1,07, 1,3,7-Octatriene 1,03. Berikut adalah pola fragmentasi yang mungkin
dari 7 senyawa yang ditemukan pada minyak atsiri kulit buah jeruk pepaya: 1. Spektrum massa dari D-Limonene
Berdasarkan hasil analisis dengan GC-MS yang telah disesuaikan dengan Library Wiley 229 , maka spektrum Citral ditunjukkan pada gambar 4.2.
Universitas Sumatera Utara
a.
b.
Gambar 4.2. Spektrum Massa D-Limonene Keterangan : a = Data spektrum massa hasil analisa GC-MS
b = Library Wiley 229 yang merupakan data pembanding Puncak Kromatogram dengan waktu retensi 11,555 merupakan senyawa
dengan rumus molekul C
10
H
16
. Spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 136 diikuti frakmen- frakmen pada me 136,121,107,93,79,68,53 dan 41.
Dengan membandingkan spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library, yang lebih mendekati adalah D-Limonenel sebanyak 66,33 .
Adapun pola fragmentasi yang mungkin dari senyawa D-Limonene ditunjukkan pada gambar 4.3.
Universitas Sumatera Utara
+1e
-
-2e
-
me = 136 C
10
H
16
-CH
3
15
-C
4
H
5
53
me = 121 C
9
H
13
me = 68 C
5
H
8
me = 53 C
4
H
5
-CH
3
15
me = 93 C
7
H
9
D-Limonen
-C
2
H
4
28
-CH
2
14
me = 79 C
6
H
7
Gambar 4.3. Pola Fragmentasi Yang Mungkin Dari Senyawa D-Limonene
Universitas Sumatera Utara
2. Spektrum massa dari 1,4-Cyclohexadiena Berdasarkan hasil analisis dengan GC-MS yang telah disesuaikan dengan Library
Wiley 229 , maka spektrum 1,4-Cyclohexadiena ditunjukkan pada gambar 4.4. a.
b.
Gambar 4.4. Spektrum Massa 1,4-Cyclohexadiena Keterangan : a = Data spektrum massa hasil analisa GC-MS
b = Library Wiley 229 yang merupakan data pembanding Puncak Kromatogram dengan waktu retensi 12,481 merupakan senyawa
dengan rumus molekul C
10
H
16
. Spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 136 diikuti frakmen- frakmen pada me 136,121,105,93,77,65, dan 41.
Dengan membandingkan spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library, yang lebih mendekati adalah 1,4-Cyclohexadiena sebanyak 16,87 .
Adapun pola fragmentasi yang mungkin dari senyawa 1,4-cyclohexadiena ditunjukkan pada gambar 4.5.
Universitas Sumatera Utara
+1e
-
-2e
-
me = 136 C
10
H
16
1,4-Cyclohexadiena
-CH
3
15
me = 121 C
9
H
13
-C
3
H
7
43
me = 93 C
7
H
9
Gambar 4.5. Pola Fragmentasi Yang Mungkin Dari Senyawa 1,4-Cyclohexadiena
3. Spektrum massa dari Nerol Berdasarkan hasil analisis dengan GC-MS yang telah disesuaikan dengan Library
Wiley 229 , maka spektrum Nerol ditunjukkan pada gambar 4.6.
Universitas Sumatera Utara
a.
b.
Gambar 4.6. Spektrum Massa Nerol Keterangan : a = Data spektrum massa hasil analisa GC-MS
b = Library Wiley 229 yang merupakan data pembanding Puncak Kromatogram dengan waktu retensi 18,073 merupakan senyawa
dengan rumus molekul C
10
H
16
. Spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 136 diikuti frakmen- frakmen pada me 136,121,111,93,80,69,55 dan 41.
Dengan membandingkan spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library, yang lebih mendekati adalah Nerol sebanyak 3,07 .
Adapun pola fragmentasi yang mungkin dari senyawa Nerol ditunjukkan padagambar 4.7.
Universitas Sumatera Utara
HO
H
2
C CH
C CH
2
CH
3
CH
2
CH C
CH
3
CH
3
Nerol
HO
H
2
C CH
C CH
2
CH
3
CH
2
CH C
CH
3
CH
3
+1e -2e
me = 154 C
10
H
18
O -CH
3
15
HO
H
2
C CH
C CH
2
CH
3
CH
2
CH C
CH
3
me = 139 C
9
H
15
O
HC C
CH
2
CH
2
CH C
-H
2
O C
2
H
4
46
me = 93 C
7
H
9
C CH
C CH
3
O H
me = 69 C
4
H
5
O
CH
3
-C
5
H
10
70
Gambar 4.7. Pola Fragmentasi Yang Mungkin Dari Senyawa Nerol
Universitas Sumatera Utara
4. Spektrum massa dari β-Myrcene
Berdasarkan hasil analisis dengan GC-MS yang telah disesuaikan dengan Library Wiley 229 , maka spektrum
β-Myrcene ditunjukkan pada gambar 4.8. a.
b.
Gambar 4.8. Spektrum Massa β-Myrcene
Keterangan : a = Data spektrum massa hasil analisa GC-MS b = Library Wiley 229 yang merupakan data pembanding
Puncak Kromatogram dengan waktu retensi 9,991 merupakan senyawa dengan rumus molekul C
10
H
16
. Spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 136 diikuti frakmen- frakmen pada me 136,121,107,93,79,69,53 dan41.
Dengan membandingkan spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library, yang lebih mendekati adalah β-Myrcene sebanyak 1,94 .
Adapun pola fragmentasi yang mungkin dari senyawa β-Myrcene
ditunjukkan pada gambar 4.9.
Universitas Sumatera Utara
C H
3
C CH
CH
2
CH
2
C CH
2
CH CH
2
H
3
C C
H
3
C CH
CH
2
CH
2
C CH
2
CH CH
2
H
3
C
me = 136 C
10
H
16
C CH
CH
2
CH
2
C CH
2
CH CH
2
H
3
C
me = 121 C
9
H
13
-CH
3
15
-C
2
H
4
28
C CH
CH
2
CH
2
C H
3
C
me = 93 C
7
H
9
CH
-C
4
H
4
52
C CH
2
H
3
C
me = 41 C
3
H
5
Beta-Mirsen +1e
-2e
C CH
CH
2
CH
3
H
3
C
-C
4
H
4
52
me = 69 C
5
H
9
-C
2
H
4
28
Gambar 4.9. Pola Fragmentasi Yang Mungkin Dari Senyawa β-Myrcene
5. Spektrum massa dari β-Pinene
Berdasarkan hasil analisis dengan GC-MS yang telah disesuaikan dengan Library Wiley 229
, maka spektrum β-Pinene ditunjukkan pada gambar 4.10. a.
Universitas Sumatera Utara
b.
Gambar 4.10. Spektrum Massa β-Pinene
Keterangan : a = Data spektrum massa hasil analisa GC-MS b = Library Wiley 229 yang merupakan data pembanding
Puncak Kromatogram dengan waktu retensi 9,485 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C
10
H
16
. Spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 136 diikuti frakmen-
frakmen pada me 136,121,107,93,79,69,53dan 41. Dengan membandingkan spektrum yang
diperoleh dengan data spektrum libra ry, yang lebih mendekati β-Pinene sebanyak
1,13 . Adapun pola fragmentasi yang mungkin dari senyawa
β-pinene ditunjukkan pada gambar 4.11.
Universitas Sumatera Utara
CH
2
H
3
C H
3
C
+1e
-
-2e
-
CH
2
H
3
C H
3
C
me = 136 C
10
H
16
-CH
3
15
H
3
C
me = 121 C
9
H
13
me = 93 C
7
H
9
me = 79 C
6
H
7
CH
2
-CH
2
14
me = 41 C
3
H
5
Beta Pinen
-C
2
H
4
28
me = 69 C
5
H
9
-C
4
H
4
52
-C
2
H
4
28
Gambar 4.11. Pola Fragmentasi Yang Mungkin Dari Senyawa β-Pinene
Universitas Sumatera Utara
6. Spektrum massa dari α-Pinene
Berdasarkan hasil analisis dengan GC-MS yang telah disesuaikan dengan Library Wiley
229 , maka spektrum α-Pinene ditunjukkan pada gambar 4.12. a.
b.
Gambar 4.12. Spektrum Massa α-Pinene
Keterangan : a = Data spektrum massa hasil analisa GC-MS b = Library Wiley 229 yang merupakan data pembanding
Puncak Kromatogram dengan waktu retensi 8,016 menit merupakan senyawa dengan rumus molekul C
10
H
16
. Spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada me 136 diikuti frakmen-
frakmen pada me
136,121,105,93,77,67,53 dan 41. Dengan membandingkan spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library, yang lebih mendekati adalah α-Pinene
sebanyak 1,07 . Adapun pola fragmentasi ya
ng mungkin dari senyawa α-Pinene ditunjukkan pada gambar 4.13.
Universitas Sumatera Utara
CH
3
H
3
C H
3
C
+1e
-
-2e
-
CH
3
H
3
C H
3
C
me = 136 C
10
H
16
-CH
3
15
H
3
C H
3
C
-C
2
H
4
28
me = 121 C
9
H
13
me = 93 C
7
H
9
me = 77 C
6
H
5
Alpa-Pinene
-CH
4
16
Gambar 4.13. Pola Fragmentasi Yang Mungkin Dari α-Pinene
7. Spektrum massa dari 1,3,7-Octatriene Berdasarkan hasil analisis dengan GC-MS yang telah disesuaikan dengan Library
Wiley 229 , maka spektrum 1,3,7-Octatriene ditunjukkan pada gambar 4.14.
Universitas Sumatera Utara
a.
b.
Gambar 4.14. Spektrum Massa 1,3,7-Octatriene Keterangan : a = Data spektrum massa hasil analisa GC-MS
b = Library Wiley 229 yang merupakan data pembanding Puncak Kromatogram dengan waktu retensi 12,039 menit merupakan
senyawa dengan rumus molekul C
10
H
16
. Spektrum menunjukkan puncak ion molekul pada me
136 diikuti frakmen- frakmen pada me
136,121,105,93,79,67,53 dan 41. Dengan membandingkan spektrum yang diperoleh dengan data spektrum library, yang lebih mendekati adalah 1,3,7-
Octatriene sebanyak 1,03 . Adapun pola fragmentasi yang mungkin dari senyawa 1,3,7-
Octatrieneditunjukkan pada gambar 4.15.
Universitas Sumatera Utara
H
2
C C
CH
2
CH
2
C H
C C
H
me = 136 C
10
H
16
C CH
2
CH
2
C H
C CH
3
CH CH
2
me = 121 C
9
H
13
-CH
3
15
-C
2
H
4
28
C H
C C
H
me = 93 C
7
H
9
CH
2
-CH
2
14
CH
3
CH
3
CH
2
H
2
C C
CH
2
CH
2
C H
C C
H CH
3
CH
3
CH
2
H
2
C CH
3
C
C H
C H
CH CH
2
me = 79 C
6
H
7
1,3,7 Octatriene
C
CH
3
me = 41 C
3
H
5
-C
4
H
4
52
C H
2
C
H
2
C H
2
C
Gambar 4.15. Pola Fragmentasi Yang Mungkin Dari Senyawa 1,3,7-Octatriene
Universitas Sumatera Utara
4.2.3. Uji Aktivitas Antioksidan Minyak Atsiri Kulit Buah Jeruk PepayaDengan Metode DPPH