Penyusunan Tabel Volume Monogram Pelaporan Letak dan Luas Letak Kesatuan Pemangkuan Hutan KPH Madiun secara administratif

daerah tropis Panama, di hitung dengan membagi total proporsi biomassa dengan biomassa cabang sehingga menghasilkan nilai BEF sebesar 1,53186 Kraenzel et al. 2003. Pendugaan biomassa atas permukaan menggunakan Biomass Expansion Factor BEF dilakukan dengan menggunakan rumus : BAP = V x � x BEF Dimana: BAP = Biomassa Atas Permukaan tonha V = Volume tegakan m 3 ha ρ = Berat jenis kayu tonm 3 BEF = Biomass Expansion Factor dengan koefisien 1,53186 untuk Jati pada hutan tropis Kraenzel et al. 2003.

2.5 Penyusunan Tabel Volume

Penyusunan tabel volume berasal dari model penduga yang terpilih berdasarkan hasil penentuan peringkat gabungan tersebut diatas. Dari model penduga volume yang terpilih akan didapatkan nilai volume untuk nilai tertentu yang diukur atau diamati dilapangan. Kemudian terakhir dapat disusun dalam bentuk tabel volume lokal atau standar untuk jenis tegakan jati Tectona grandis Linn f. di KPH Madiun Unit II Jawa Timur pada BKPH Dungus dan BKPH Dagangan.

2.6 Monogram

Monogram adalah suatu tema atau bentuk yang dibuat untuk melengkapi atau mengkombinasikan dua bentuk citra atau beberapa grafik kedalam satu simbol. Jenis objek yang ditaksir dalam menyusun monogram ini adalah kelas potensi penutupan tajuk, kelas diameter tajuk dan jumlah pohon pada citra dijital resolusi tinggi. Penyusunan monogram digunakan sebagai penyajian gambar dari hasil analisis atau interpretasi citra sehingga dapat dilihat perbandingan kelas potensi di lapangan dengan di citra.

2.7 Pelaporan

Tahapan terakhir dari serangkaian kegiatan penelitian ini adalah pembuatan laporan. Secara keseluruhan tahapan pelaksanaan penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir berikut. Gambar 14 Diagram alir kegiatan. Ya Analisis Statistik dan Penyusunan Model Tabel Volume Tegakan Model Penduga Sediaan Mulai Persiapan Data Pendukung Citra Dijital Rektifikasi Pra Pengolahan Citra Desain Penarikan Contoh Pengambilan Data Lapangan Model Penduga Sediaan Diterima Verifikasi Model Terbaik Peubah Lapangan Citra Terkoreksi Selesai Pembuatan Monogram Tabel Volume Estimasi Biomassa Tidak Ya BAB III KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

3.1 Letak dan Luas Letak Kesatuan Pemangkuan Hutan KPH Madiun secara administratif

berada di daerah tingkat II dalam tiga wilayah Kabupaten yaitu Kabupaten Madiun 16.075,4 Ha, Kabupaten Ponorogo 12.511,2 Ha dan Kabupaten Magetan 1.642,6 Ha. Dari ketiga kabupaten tersebut, wilayah hutan KPH Madiun terbagi ke dalam beberapa distrik yaitu Madiun, Caruban dan Kanigoro yang berada dalam wilayah Kabupaten Madiun; Ponorogo, Arjowinangum dan Sumoroto dalam wilayah Ponorogo; serta Gorang-gareng dan Magetan berada dalam wilayah Kabupaten Magetan. Secara geografis KPH Madiun terletak diantara garis lintang selatan 7 30” –7 50” dan 4 30” – 4 50” BT dengan baris batas sebagai berikut: 1. Sebelah Utara : KPH Saradan 2. Sebelah Timur : KPH Saradan dan Lawu Ds 3. Sebelah selatan : KPH Lawu Ds. 4. Sebelah Barat : KPH Lawu Ds dan Ngawi Luas Kawasan Hutan KPH Madiun adalah 31.221,62 Ha dengan Kelas Perusahaan Jati 29.063 Ha dan Kelas Perusahaan Kayu Putih 3.137,7 Ha yang dibagi menjadi empat bagian hutan, termasuk didalamnya alur dan sungai. Empat bagian hutan tersebut adalah sebagai berikut: a Bagian Hutan Caruban yang terletak di Kabupaten Madiun dengan luas 11.955,72 Ha. b Bagian Hutan Pagotan di Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo dengan luas 4.076 Ha. c Bagian Hutan Ponorogo Timur terletak di Kabupaten Ponorogo dengan luas 5.193,7 Ha untuk kelas perusahaan jati dan Bagian Hutan Ponorogo TimurSukun untuk kelas perusahaan kayu putih terletak di Kabupaten Ponorogo dengan luas 3.736,1 Ha. d Bagian Hutan Ponorogo Barat yang terletk di Kabupaten Ponorogo dan Kabupaten Magetan dengan luas 6.260,3 Ha. Keempat bagian hutan kelas perusahaan jati tersebut terbagi lagi menjadi 11 BKPH dan 34 RPH. Secara struktural, KPH Madiun terbagi menjadi dua SKPH, yaitu SKPH Madiun Utara dan SKPH Madiun Selatan, masing-masing dibagi menjadi beberapa BKPH dengan pembagian sebagai berikut: 1. SKPH Madiun Utara, membawahi enam BKPH: a. BKPH Brumbun : 1.756,2 Ha b. BKPH Caruban : 3.316,8 Ha c. BKPH Dagangan : 2.240,4 Ha d. BKPH Dungus : 3.456,9 Ha e. BKPH Mojorayung : 2.833,5 Ha f. BKPH Ngadirejo : 2.238,5 Ha 2. SKPH Madiun Selatan, membawahi lima BKPH: a. BPKH Bondrang : 2.925,5 Ha b. BKPH Pulung : 2.207,4 Ha c. BKPH Sampung : 3.613,5 Ha d. BKPH Sukun : 3.701,1 Ha e. BKPH Somoroto : 2.538,6 Ha

3.2 Topografi, Daerah Aliran Sungai, Tanah, dan Iklim