Desain Sampling Teknik mengukur persentase tutupan tajuk pada citra crown cover C

dimana, t : orde dari persamaan transformasi. RMSE Root Mean Square Error yang dihasilkan pada koreksi geometrik ini adalah didapatkan dari GCP yang terpilih. Nilai RMSE tidak boleh lebih dari 0,5 piksel. Kesalahan rata-rata dari rektifikasi ini dihitung dengan rumus sebagai berikut: � � = − � 2 + − � 2 Dimana: RMSE = Root Mean Square Error xr, x i dan yr, y i = Kesalahan ke arah x dan y untuk GCP ke-i

b. Desain Sampling

Desain sampling untuk pengambilan plot contoh di lapangan dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan bantuan extension IHMB. Pemilihan desain sampling pertama-tama dilakukan secara acak. Menurut Jaya et al. 2010 pengacakan pada arah Timur-Barat sumbu X dilakukan antara 0-1000 m karena jarak antar jalur adalah 1000m, sedangkan pengacakan pada sumbu Y arah Utara-Selatan pengacakan dilakukan antara 0 sampai dengan jarak antar plot. Pada penelitian ini jarak antar plot yang digunakan sebesar 75 m. Kemudian dilanjutkan dengan pembuatan grid dengan menggunakan ekstensi IHMB-Jaya Versi 6 yang disajikan pada Gambar 7. Gambar 7 Peta pembuatan grid plot contoh.

c. Pemilihan Plot Contoh

Setelah dilakukannnya desain sampling, maka untuk selanjutnya yaitu tahap pemilihan plot contoh pada peta kerja. Pemilihan plot contoh tersebut didapatkan 38 titik plot di masing-masing lokasi, yaitu di BKPH Dungus Gambar 8 dan BKPH Dagangan Gambar 9. Pemilihan plot contoh tersebut tersebar di seluruh areal BKPH dan telah mewakili kelas-kelas umur yang ada. Gambar 8 Peta sebaran plot penelitian lokasi BKPH Dungus. 14 Gambar 9 Peta sebaran plot penelitian lokasi BKPH Dagangan. 15

2.3.2 Pengambilan Data Lapangan

Pengambilan data lapangan dilakukan di atas peta kerja dan peta administrasi KPH Madiun, Perhutani Unit II Jawa Timur. Pemilihan titik plot pengukuran lapangan dilakukan berdasarkan sebaran kelas umur di lokasi penelitian, Bagian Hutan dan kenampakan citra dijital non metrik resolusi tinggi. Terpilih masing- masing 38 titik pada lokasi BKPH Dungus dan pada lokasi BKPH Dagangan. Plot contoh yang digunakan berbentuk lingkaran dengan luasan sesuai dengan KU Kelas Umur yang disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Luas petak ukur pada hutan tanaman jati Kelas Hutan Petak Ukur Luas Ha Radius m Kelas Umur I - II 0,02 7,92 Kelas Umur III - IV 0,04 11,28 Kelas Umur V ke atas 0,1 17,85 Data yang diambil di lapangan di antaranya adalah : a. nomor plot b. keliling pohon setinggi dada c. keliling pohon setinggi 0,5 meter d. tinggi total pohon e. tinggi bebas cabang tbc. f. diameter tajuk g. jarak dan sudut azimuth setiap pohon dari titik pusat plot h. koordinat plot contoh i. koordinat pohon Untuk data pembantu, diambil juga beberapa foto lapangan dan foto persentase penutupan tajuk crown cover menggunakan kamera SLR berlensa fish eye. Semua data tersebut dicatat pada tally sheet yang telah dipersiapkan pada tahapan persiapan. 16

2.3.3 Pengolahan Data Lapangan

Sebelum pengolahan data lapangan, data pada citra diolah terlebih dahulu, yaitu dengan mencari persentase penutupan tajuk crown cover dari masing- masing plot, menghitung jumlah pohon pada citra dan menghitung diameter tajuk pohon di setiap plot.

a. Teknik mengukur persentase tutupan tajuk pada citra crown cover C

1 Mengukur persentase tajuk citra Persentase penutupan tajuk merupakan persentase areal tertutup oleh proyeksi vertikal tajuk-tajuk pohon. Menghitung persentase penutupan tajuk crown cover pada citra dilakukan secara perhitungan visual dengan menghitung antara areal tutupan tajuk dan gap tajuk. Adapun rumus dalam menghitung persentase penutupan tajuk yaitu : Persentase penutupan tajuk citra = Luas wilayah bertajuk Luas plot contoh x 100 Pada Gambar 10 dapat dilihat bahwa hasil luasan tajuk tersebut didapatkan dari hasil deliniasi areal tutupan tajuk dan gap tajuk. Gambar 10 Plot contoh persentase penutupan tajuk crown cover pada citra. 2 Memetakan persentase penutupan tajuk hasil pengukuran lapangan Memetakan hasil pengukuran tajuk di lapangan didapatkan dari persamaan y = 0,173x + 1,443 yaitu yang berasal dari hasil perhitungan setiap kerapatan pohon jari-jari tajuk di satu keterwakilan plot pada setiap kelas umur di lapangan dengan nilai dbh-nya. Kemudian dipetakan pada masing-masing plot contoh, sehingga dapat membandingkannya antara Areal tutupan tajuk Gap tajuk hasil di citra dan di lapangan Gambar 10 dan 11. Terdapat pada plot contoh 105 dengan persentase tajuk di citra sebesar 72 dan persentase tajuk lapangannya 48. Gambar 11 Plot contoh persentase penutupan tajuk crown cover pada lapangan.

b. Teknik mengukur jumlah pohon pada citra N