Cell Base Modelling TINJAUAN PUSTAKA

overlay dengan data World Conservation Monitoring Centre WCMC yang disajikan on-line di website Coral Reef Remote Sensing Website www:WCMC.com. Sistem Informasi Geografis SIG dirancang untuk secara efisien memasukkan, menyimpan, memperbaharui, memanipulasi, menganalisa dan menyajikan semua jenis informasi yang berorientasi geografis ESRI, 2001. Penggunaan data penginderaan jauh memudahkan dalam membangun suatu basis data SIG dan mengembangkan pendekatan ekosistem yang bergeoreferensi karena meliputi daerah yang luas Bond, 1999.

2.4 Cell Base Modelling

Cell Base Modelling adalah salah satu analisis spasial yang banyak dipergunakan pada saat ini untuk memodelkan keadaan alam. Pemodelan ini akan merepresantasikan kekompleksitasan interaksi di alam dengan penyederhanaan. Penyederhanaan ini akan menolong kita untuk mengerti, menggambarkan dan memprediksi semua kejadian di alam ESRI, 2001. Ada dua model yang dikenal dalam analisis spasial yaitu : 1. Representation models yang dapat menggambarkan kenampakan di muka bumi seperti bangunan, taman, hutan dan lain-lain. SIG dapat menampilkan objek tersebut melalui layer-layer. Analisis spasial layer- layer tersebut bisa berupa raster. Layer raster akan menampilkan objek tersebut dengan bidang bujursangkar yang saling bertautan yang disebut grid dan setiap lokasi di layer raster akan berupa grid cell yang mempunyai nilai tertentu. 2. Process models menggambarkan interaksi dari objek di bumi yang terdapat di dalam Representation Models. Model ini dapat menggambarkan suatu proses di alam, tetapi lebih sering digunakan untuk memprediksi apa yang akan terjadi pada suatu lokasi tertentu di alam. Salah satu konsep dasar dari model ini adalah analisis dua data raster yang dapat dilakukan operasi matematik aljabar, sesuai dengan perkembangan maka konsep dasar ini dapat dilakukan pada berbagai macam operasi aljabar pada lebih dari dua data raster. Menurut ESRI, 2001 Cell Base Modelling digunakan dalam beberapa model seperti : 1. Suitability modeling : analisis spasial yang bertujuan untuk menentukan lokasi yang paling optimal, seperti lokasi yang paling sesuai untuk mendirikan sekolah atau tempat wisata dan lain-lain. 2. Distance modeling : analisis ini bertujuan untuk menentukan jarak yang paling efisien dari satu lokasi ke lokasi yang lain. 3. Hidrologic modeling : analisis ini adalah untuk menentukan arah aliran air di suatu lokasi. 4. Surface modeling : analisis ini adalah untuk mengkaji tingkat penyebaran polusi suatu lokasi. Seluruh model tersebut akan lebih efisien bila digunakan pada data raster, karena cara kerjanya yang berdasarkan sel atau pixel maka disebut Cell Base Modelling. Operasi pixel atau sel pada cell base modelling dibagi menjadi lima kelompok : 1. Operasi Single cell yang melibatkan satu sel. 2. Operasi Neighbourhood cell melibatkan sel yang terdekat. 3. Operasi Zona cell melibatkan satu kelompok sel yang memiliki nilai atau keterangan yang sama. 4. Operasi Global cell melibatkan keseluruhanan sel dalam data raster. 5. Operasi gabungan dari keempat operasi diatas. Keunggulan mempergunakan metode ini antara lain pembuatan jarak dan pengkelasan parameter lebih mudah karena dilakukan secara cepat dan teratur tiap sel. Keunggulan lain adalah data raster memilki struktur yang lebih sederhana sehingga mudah untuk digunakan dalam pemodelan dan analisis. Kelemahannya adalah membutuhkan space yang sangat besar dalam pengolahannya di dalam komputer dan memiliki tampilan yang kurang estetis karena berupa data raster yang berbentuk sel De By et al., 2000.

2.5 Satelit ASTER