4.2.4 Parameter Jarak dari Lokasi Pariwisata
Pariwisata yang terdapat di Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan adalah berupa rumah penginapan pinggir pantai yang biasa disebut dengan marina. Apabila dalam
pengelolaan pariwisata tidak memperhatikan keberadaan terumbu karang maka pariwisata ini akan mempegaruhi kerentanan terumbu karang. Limbah yang dihasilkan
berupa sampah rumah tangga yang dibuang leh para wisatawan akan berakibat buruk bagi terumbu karang apalagi sampah plastik yang susah diurai. Diperlukan peraturan agar para
wiasatawan bisa menjaga kebersihan lingkunag di daerah sekitar tempat wisata yang berada di dekat terumbu karang. Lokasi pariwisata yang dapat dipetakan berupa titik
yang terdapat di pulau Karinunjawa. Pariwisata merupakan salah satu parameter yang mempengaruhi karena terdapat aktifitas manusia yang dapat merusak terumbu karang,
pelarangan kegiatan didekat pariwisata yang dapat menyebabkan kerusakan seperti penyelaman yang tidak terlatih dan pengambilan karang sebagai cideramata oleh
pengunjung. Ketiga titik tersebut di proses dengan menggunakan software Arc GIS 9. Hasil
pengolahan tersebut menghasilkan nilai indeks dari 0-16,662, dari data raster maka data tersebut di klasifikasi dengan mempergunakan sofware Arc GIS 9 sehingga memperoleh
kalsifikasi tingkat kerentanan. Tingkat paling rentan memiliki bobot 5 dan berjarak 0 meter sampai 250 meter dari lokasi pariwisata. Sedangkan skor 1 adalah daerah yang
paling aman berjarak lebih dari 1000 meter dari lokasi pariwisata.
Gambar 7. Klasifikasi Parameter Jarak Pariwista
4.2.5 Parameter Jarak dari Lokasi Budidaya
Lokasi budidaya yang terdapat di Pulau Karimujawa dan Pulau Kamujan berupa karamba jaring apung. Semakin dekat lokasi budidaya dengan daerah Terumbu karang
maka aktifitas manusia akan semakin besar pengaruhnya terhadap kerentanan terumbu karang. Pengambilan ikan karang yang berasal dari terumbu karang akan mepengaruhi
keseimbangan ekosistem dan pemberian pakan kimia juga mempengaruhuhi kerentana terumbu karang. Pengaturan lokasi budidaya yang berada didekat terumbu karang
diperlukan serta penyuluhan pada para nelayan budidaya agar tidak merusak terumbu karang. Penyuluhan tentang takaran penggunaan pakan dan obat sesuai dengan takaran
yang tepat dan tidak berlebih agar tidak mencemari terumbu karang. Pengaturan pengambilan ikan yang berada di daerah terumbu karang diperlukan, nelayan hanya
bolehkan mengambil sekali ikan dari daerah terumbu karang kemudian mereka membudidayakannya sehingga mereka tidak megambil berulang-ulang dari daerah
terumbu karang. Lokasi budidaya yang dipetakan terdapat empat titik, kemudian empat titik
tersebut diolah di sofware Arc GIS 9. Dari pembuatan buffer yang berupa raster dihasilkan nilai tiap sel dari 0-8,832. Nilai tersebaut diklasifikasi sehingga menghasilakan
klasifikasi yang lebih teratur tiap selnya. Dari hasil klasifikasi maka dipeoleh hasil tingkat kerentanan. Skor 7 adalah daerah paling rentan dengan jarak 0 meter sampai 200
meter dari lokasi budidaya. Sedangkan jarak lebih dari 1200 meter adalah jarak paling aman dan memiliki skor 1.
Gambar 8. Klasifikasi Parameter Jarak Budidaya
4.2.6 Parameter Jarak dari Jalan