Model Logistik Harvesting models in fishery management

memiliki nilai .. x a   yang bersifat stabil jika a  dan bersifat tidak stabil jika a  . Bukti : Tuliskan persamaan 2.7 sebagai dx x adt   , kemudian kedua sisi diintegralkan sehingga diperoleh at x t x e   . Jika a  , maka solusi akan meningkat secara eksponensial. Jika a  , maka solusi akan menuju nol. Solusi ekuilibrium adalah 0. x t  Jika a  maka solusi bersifat tak stabil, karena lim | 0 | lim | | . at t t x t x e        Jika a  maka solusi bersifat stabil, karena lim | 0 | lim | | 0. at t t x t x e       Tu, 1994

2.7 Diagram Fase

Suatu persamaan diferensial . x f x  tidak semuanya dapat diselesaikan secara kuantitatif. Jika hal ini terjadi maka diperlukan solusi kualitatif dalam bentuk diagram fase. Diagram fase akan menggambarkan perubahan kecepatan . x terhadap x Lihat pada Gambar 1. Jika . x  maka kurva berada di atas sumbu horizontal, yaitu x meningkat sepanjang waktu yang ditunjukkan oleh panah dari arah kiri ke kanan. Jika . x  maka kurva berada di bawah sumbu horizontal, yaitu x menurun sepanjang waktu ditunjukkan oleh panah dari arah kanan ke kiri. Pada sumbu horizontal, . x  yaitu tidak berubah, merupakan titik ekuilibrium atau titik tetap. Jika f x  maka f x adalah fungsi turun, sehingga ekuilibrium stabil. Jika f x  maka f x adalah fungsi naik, sehingga ekuilibrium tak stabil. Tu, 1994 . x f x  x t f x  Gambar 1 Bidang fase . x f x  III MODEL - MODEL DASAR

3.1 Model Logistik

Menurut Clark 1976, Murray 1993 dan Kreyszig 1993, jika dimisalkan x t adalah populasi ikan pada waktu t , maka tingkat pertumbuhan populasi ikan terhadap waktu t pada suatu daerah tertentu dapat dituliskan sebagai berikut dx dt = kelahiran- kematian + migrasi. Model sederhana tingkat pertumbuhan populasi tanpa migrasi dapat dituliskan seperti berikut . dx dt n m x Rx    dengan , n m adalah konstanta positif yang masing-masing menyatakan tingkat kelahiran dan kematian populasi ikan dan R adalah parameter yang menyatakan pertumbuhan alamiah ikan kelahiran dikurangi kematian dan diasumsikan positif. Adanya persaingan antar individu, keterbatasan ruang, keterbatasan makanan dan keterbatasan sumber daya lainnya akan mempengaruhi pertumbuhan populasi ikan. Untuk itu model yang lebih baik adalah model pertumbuhan logistik yang diperkenalkan oleh P.F. Velhurst, yaitu 2 dx dt Rx ax   ; 0, 0. R a   dengan 2 ax  merupakan faktor pengendali yang dimaksudkan untuk mencegah terjadinya ledakan populasi. Dengan a menyatakan konstanta rata-rata pertemuan dua individu dalam populasi per satuan waktu. Misalkan dalam populasi ada x individu, dan daya dukung lingkungan K dimasukkan ke dalam model, maka lingkungan masih dapat mendukung K x  individu. Jadi masih ada bagian lingkungan yang masih bisa diisi sebesar K x K  . Bagian inilah yang sebanding dengan pertumbuhan populasi. Oleh karena itu persamaan pertumbuhan menjadi . 1 dx x t F x Rx t dt K          3.1 Persamaan 3.1 disebut model pertumbuhan logistik. Sebagai keterangan K R a  menyatakan daya dukung lingkungan atau titik maksimum dimana laju pertumbuhan akan menurun bahkan berhenti. Dari persamaan matematis 3.1 terlihat bahwa dalam keadaan seimbang dx dt        populasi akan sama dengan daya dukung lingkungan, sedangkan maksimum pertumbuhan akan terjadi pada kondisi setengah daya dukung lingkungan. Kurva pertumbuhan logistik dapat dilihat pada gambar di bawah ini . x 2 K K x t Gambar 2 Kurva pertumbuhan logistik Solusi persamaan 3.1 menggunakan masalah nilai awal 0 x K N  , dimana N suatu konstanta positif tak nol 1 N  dapat diselesaikan dengan pengintegralan terpisahkan, yaitu . 1 1 Rt K x t N e     3.2 3.2 Model Umum Pemanenan Persamaan pertumbuhan logistik 3.1 menunjukkan bahwa model perikanan tersebut belum mengalami eksploitasi atau faktor penangkapan belum dimasukkan ke dalam model. Dalam usaha penangkapan ikan dibutuhkan berbagai sarana sebagai faktor masukkan atau input yang biasa disebut sebagai usaha pemanenan. Hubungan antara tingkat pertumbuhan alamiah dengan usaha pemanenan merupakan dinamika populasi persediaan ikan. Laju pertumbuhan persediaan ikan dx dt ditentukan oleh kemampuan reproduksi alamiah dan hasil ikan yang dipanen dari persediaan ikan tersebut. Hasil pemanenan dapat dituliskan sebagai h t yang merupakan fungsi produksi yang diasumsikan menggambarkan dua kuantitas, yaitu ukuran persediaan populasi ikan saat t dan tingkat usaha pemanenan 1 U   sehingga . h t qx t U  3.3 dengan 1 q   adalah konstanta yang menyatakan catchability kemampuan tangkap . Menurut Clark 1979, jika usaha pemanenan dilakukan dengan ukuran h t , maka persamaan 3.1 menjadi dx F x h t dt   1 . Rx t x t K q t U    x 3.4 dengan peubah tak bebas x t  , peubah kontrol U t  yang tergantung pada strategi pemanenan yang dilakukan. Populasi awal 0 x diasumsikan diketahui, sedangkan h t diasumsikan h t h maks   , dengan h maks hasil maksimum ikan yang dipanen setiap waktu.

3.3 Model Usaha Pemanenan