Masalah Kontrol Optimum Kestabilan PD Orde Satu Diagram Fase

diperoleh . dx g t dt A f x     dengan A merupakan konstanta pengintegralan yang merupakan hasil penggabungan dua konstanta pengintegralan yaitu 1 A dan 2 A dari . 1 2 dx A g t dt A f x      iii Melakukan substitusi sederhana untuk mereduksi persamaan yang peubahnya tidak dapat dipisahkan. Bajpai Hyslop, 1970

2.4 Persamaan Bernoulli

PDB linear orde satu tak homogen dapat dinyatakan dengan . dx P t x Q t dt   2.1 . dx n P t x Q t x dt   2.2 i Persamaan 2.1 dapat disederhanakan menjadi   0. P t x Q t dt dx    yang merupakan PDB tak eksak karena   1 . P t x Q t x y       dengan memilih faktor integrasi yang hanya tergantung pada t , yaitu t  , maka persamaan 2.1 dapat dituliskan 0. t P t x t Q t dt t dx       yang merupakan PDB eksak, sehingga harus memenuhi . t P t x t Q t t x t          dan diperoleh P t dt e    dengan 0.   selanjutnya dengan mengalikan  pada persamaan 2.1 diperoleh solusi berikut dx P t dt P t dt P t dt e e P t x Q t e dt        d P t dt P t dt e x Q t e dt    P t dt P t dt e x e Q t dt c      . P t dt P t dt x e e Q t dt c      ii Persamaan 2.2 dapat disederhanakan menjadi 1 . n n dx x P t x Q t dt     2.3 dipilih 1 maka 1 . 1 n n n dv dx v x n x dt dt dx x dv dt n dt        2.4 dengan mensubstitusikan persamaan 2.4 ke persamaan 2.3 diperoleh 1 1 1 1 . dv P t v Q t n dt dv n P t v n Q t dt        2.5 dengan memisalkan 1 . 1 . Pp t n P t Qq t n Q t     sehingga persamaan 2.5 dapat dituliskan menjadi . dv Pp t v Qq t dt   2.6 persamaan 2.6 memiliki bentuk persamaan yang sama dengan persamaan 2.1 sehingga diperoleh solusi Pp t dt Pp t dt v t e e Qq t dt c      1 1 1 . n x t v t         Farlow, 1994

2.5 Masalah Kontrol Optimum

Masalah kontrol optimum terdiri atas pemilihan semua peubah kontrol U t yang mungkin, yang membawa sistem dinamik dalam hal ini sistem satu dimensi dari suatu keadaan awal x t pada waktu t ke keadaan akhir x T pada waktu T , sedemikian sehingga menghasilkan fungsi tujuan yang maksimum, yaitu Maks   . , , T J U f x t u t t dt t   dengan , , f x u t diberikan dan merupakan fungsi bernilai real. Tu, 1993

2.6 Kestabilan PD Orde Satu

Suatu persamaan diferensial linear orde satu berbentuk . dengan 0. x ax a    2.7 2 memiliki nilai .. x a   yang bersifat stabil jika a  dan bersifat tidak stabil jika a  . Bukti : Tuliskan persamaan 2.7 sebagai dx x adt   , kemudian kedua sisi diintegralkan sehingga diperoleh at x t x e   . Jika a  , maka solusi akan meningkat secara eksponensial. Jika a  , maka solusi akan menuju nol. Solusi ekuilibrium adalah 0. x t  Jika a  maka solusi bersifat tak stabil, karena lim | 0 | lim | | . at t t x t x e        Jika a  maka solusi bersifat stabil, karena lim | 0 | lim | | 0. at t t x t x e       Tu, 1994

2.7 Diagram Fase

Suatu persamaan diferensial . x f x  tidak semuanya dapat diselesaikan secara kuantitatif. Jika hal ini terjadi maka diperlukan solusi kualitatif dalam bentuk diagram fase. Diagram fase akan menggambarkan perubahan kecepatan . x terhadap x Lihat pada Gambar 1. Jika . x  maka kurva berada di atas sumbu horizontal, yaitu x meningkat sepanjang waktu yang ditunjukkan oleh panah dari arah kiri ke kanan. Jika . x  maka kurva berada di bawah sumbu horizontal, yaitu x menurun sepanjang waktu ditunjukkan oleh panah dari arah kanan ke kiri. Pada sumbu horizontal, . x  yaitu tidak berubah, merupakan titik ekuilibrium atau titik tetap. Jika f x  maka f x adalah fungsi turun, sehingga ekuilibrium stabil. Jika f x  maka f x adalah fungsi naik, sehingga ekuilibrium tak stabil. Tu, 1994 . x f x  x t f x  Gambar 1 Bidang fase . x f x  III MODEL - MODEL DASAR

3.1 Model Logistik