31
d. Klorofil-a
Klorofil-a  merupakan  salah  satu  parameter  yang  sangat  menentukan  tingkat produktivitas primer di perairan.  Sebaran dan tinggi rendahnya konsentrasi klorofil-
a  sangat  terkait  dengan  kondisi  lingkungan  suatu  perairan.    Beberapa  parameter fisika dan kimia yang mempengaruhi sebaran klorofil-a adalah intensitas cahaya dan
nutrien terutama nitrat dan posfat.
Gambar 14.  Konsentrasi klorofil-a Berdasarkan hasil pengukuran terhadap konsentrasi klorofil-a diketahui bahwa
nilai  konsentrasi  klorofil-a  dari  setiap  pengamatan  dan  setiap  kedalaman  yang diamati berkisar antara 88,93-
385,69  gl.  Nilai konsentrasi tertinggi terdapat pada kedalaman 0,6 m dan terendah terdapat pada kedalaman 4,25 m Gambar 14.
e. Kelimpahan plankton
Kelimpahan  fitoplankton  dapat  menggambarkan  seberapa  besar  kemampuan suatu  perairan  dapat  mensuplai  oksigen  ke  dalam  perairan  tersebut.    Hasil  dari
proses fotosintesis yang dilakukan oleh fitoplankton yang berupa oksigen kemudian akan dilepas ke perairan dan ke atmosfer.   Laju fotosintesis  tidak hanya ditentukan
oleh kelimpahan melainkan juga ditentukan oleh jenis dan ukurannya. Kelimpahan  fitoplankton  yang  tertinggi  terdapat  di  permukaan  perairan  yaitu
sebesar  2818  sell  dan  kelimpahan  terendah  terdapat  di  kedalaman  3,15  m  yaitu sebesar  8  sell.    Berdasarkan  data  yang  diperoleh,  jenis  fitoplankton  yang
mendominasi  di  perairan  danau  Lido  di  hampir  semua  lapisan  perairan  adalah  dari kelas Dinophyceae Tabel 4.
0,5 1
1,5 2
2,5 3
3,5 4
4,5 -100
100 300
500
K ed
al am
an m
Klorofil-a  gl
32 Tabel 4.   Kelimpahan kelas fitoplankton sell yang mendominasi di perairan danau
Lido
Kelas Kedalaman m
0 m 0,6 m
1,6 m 3,15 m
4,25 m
Dinophyceae 2171
476 554
79 61
Bacillariophyceae 778
281 46
41 118
Chlorophyceae 2818
279 65
8 61
Jumlah 5768
1036 665
128 239
Fitoplankton  tersebut  melakukan  proses  fotosintesis  yang  menghasilkan oksigen.    Dalam  penelitian  ini  diduga  masukan  oksigen  yang  berasal  dari
fotosintesis  hanya  sampai  pada  pukul  14.00  karena  cahaya  optimum  yang  terjadi pada umumnya di waktu tersebut.  Proses fotosintesis sudah tidak efektif lagi setelah
waktu  tersebut.    Hal  ini  terkait  dengan  intensitas  cahaya  yang  semakin  berkurang akibat cuaca yang redup.
Berdasarkan  hasil  pengamatan  terlihat  bahwa  fitoplankton  memberikan kontribusi  yang  nyata  terhadap  ketersediaan  oksigen  melalui  proses  fotosintesis,
sedangkan  di  kedalaman  yang  tidak  mendapat  masukan  cahaya  matahari  seperti pada  kedalaman  3,15  dan  4,25  m,  fitoplankton  tidak  memberikan  kontribusi  yang
nyata,  karena  terkait  dengan  cahaya  yang  dibutuhkan  oleh  fitoplankton  untuk melakukan fotosintesis sangat terbatas.  Suplai oksigen pada kedalaman yang tidak
mendapat  masukan  cahaya,  maka  suplai  oksigen  diperoleh  dari  hasil  difusi  dari permukaan  yang  mengalir  ke  kedalaman  tersebut  dan  dari  aliran  yang  masuk  ke
badan perairan.  Suplai oksigen yang berasal dari luar perairan diduga terjadi selama 24 jam dan hampir di seluruh lapisan perairan.
4.2. Pembahasan