Syarat Gadai Syariah Rahn Persamaan dan Perbedaan Antara Gadai Syariah dan Gadai

Total Biaya yang harus di bayar Rp.9.000.000+Rp.960.000 = 9.960.000 Rp.9.200.000+Rp.9.200.000 =Rp. 1.8400.000 Dari perhitungan diatas, maka perhitungan di Gadai Syariah sudah sesuai dengan Fatwa DSN No. 25 tentang Rahn yaitu, besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhun tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman. 45 Untuk total biaya yang harus dibayar di Pegadaian Syariah memang lebih besar dibandingkan pegadaian Konvensional, karena tidak semua halal itu lebih murah.Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rahn lebih adil karena hanya sekali membayar biaya sebagai jasa simpan barang yang digadaikan. Sedangkan gadai konvensional jika pokok pinjaman dan bunga sewa modal belum dilunasi, maka bunga akan terus berjalan dan berkembang dan ini adalah termasuk riba yang sudah jelas diharamkan. 45 Ahmad Kamil dan M. Fauzan, Kitab Undang-Undang Hukum Perbankan dan Ekonomi Syariah, Jakarta: Kencana, 2007, h. 545 38

BAB III GAMBARAN UMUM BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG

CIPULIR DAN PRODUK GADAI EMAS SYARIAH

A. Sejarah Singkat Gadai Syariah

Pegadaian merupakan lembaga perkreditan dengan sistem gadai untuk pertamakalinya hadir di Indonesia pada abad ke-17 yang dibawa dan dikembangkan oleh mencapai perdagangan dari negri Belanda V.O.C Vereenigde Ost Indisice Compagnie dalam rangka memperlancar kegiatan perekonomiannya. Pada tanggal 20 Agustus 1746 V.O.C melalui surat keputusan Gubernur Jendral Van Imhof didirikanlah pegadaian yang bernama Bank Van Leening. Lembaga tersebut merupakan lembaga kredit yang memberikan pinjaman uang kepada masyarakat dengan jaminan gadai.Sejak itu, bentuk usaha pegadaian telah mengalami beberapa kali perubahan sejalan dengan perubahan peraturan-peraturan yang mengaturnya. 1 Pada masa selanjutnya pegadaian mengalami beberapa kali perubahan bentuk badan hukum, yaitu pada tahun 1969 Perusahaan Negara Pegadaian diubah menjadi perusahaan Jawatan Perjan pegadaian, dan pada tahun 1990 perusahaan. Jawatan pegadaian diubah menjadi perusahaan umum perum pegadaian melalu peraturan pemerintah PP No. 10 tahun 1990 tanggal 10 April 1990.Seiring dengan dikeluarkannya fatwa DSN-MUI tentang haramnya Ribba maka perum pegadaian meresponnya dengan mendirikan 1 Pirgong matua, Sejarah Singkat Perum Pegadaian, Jakarta : Perum Pegadaian, 2003, h.1 Unit Layanan Gadai Syariah ULGS sebagai diversifikasi produk Gadai.Hal tersebut bukan semata-mata respon terhadap fatwa DSN-MUI, melainkan dalam rangka membentengi pegadaian sendiri terhadap persaingan dari perbankan Syariah. Syariah pun telah gencar meluncurkan produk serupa berkat pertolongan dari Undang-undang no. 10 tahun 1998 tenang Perbankan Syariah yang isinya menyatakan Perbankan Syariah boleh mendirikan Usaha Rahn gadai . 2 Pada tepat dihari ulang tahun keduanya, November 2001 yang lalu Bank Syariah Mandiri meluncurkan sebuah produk yang disebut Gadai Emas. Produkpembiayaan yang didasarkan pada akad Rahn ini berusaha merespon permintaan akan adanya pembiayaan yang tidak memerlukan proses berbelit. Seperti biasa, responpun bermunculan, komentar miringdatang dari perum pegadaian yang menurut sebagian orang merasa tersaingi dengan datangnya produk ini.Padahal secara bisnis semua orang tahu, penggadaian telah menggondok produk Syariah untuk dipasarkan didaerah yang tengah berusaha menerapkan syariat Islam, seperti di Aceh.Dengan alasan Bank tidak berhak mengeluarkan produk gadai, penggadaian meminta agar Bank Syariah Mandiri minta Izin dulu dari Departemen Keuangan.Nampaknya pegadaian masih memahami Bank Syariah seperti Bank Konvensional yang hanya mengeluarkan produk pinjaman.Padahal ketentuan yang menyatakan Bank Syariah dapat menggunakan produk Rahn sudah jelas tentang SK 2 Perum Pegadaian, Manual Oprasional Gadai Syariah, Jakarta: Perum Pegadaian, 2003 Direktur Bank Indonesia No. 3234KepDir tentang Tata Cara Pembukaan Kantor Bank Syariah. 3 Komentar lain datang dari kalangan perbankan Syariah. Para Bankir menyatakan bahwa akad Rahn adalah akad pendukung dari transaksi lainnya seperti murabahah atau salam. Dengan kata lain tidak bisa berdiri sendiri. Padahal Rahn bisa bernamakan dua, jaminan fiducia dan gadai.Menganggap bahwaRahn hanya akad pendukung juga tidak sepenuhnya tepat.Dalam kehidupan sehari-hari tidak selalu transaksi jual beli atau pinjaman mendahului jaminan.Seringkali jaminan datang mendahului transaksi.Pada kondisi ini jaminan telah menjadi gadai yang juga menjadi akad utama, sedangkan jual beli atau pinjaman menjadi akad pendukung. 4 Kekhawatiran para Bankirmemang beralasan mengingat produk Rahn bukanlah asset produktif dalam dapat menghasilkan keuntungan.Para fuqaha mengkataakan akad ini sebagai akad Tabbaru’ alias transaksi yang didasarkan atas tolong menolong, seperti hal nya wadiah titipan, dan Qard pinjaman uang.Padahal Bank adalah lembaga komersial yang berusaha mencari keuntungan dari setiap transaksi yang dilakukan. Dan dana yang digunakan untuk produk gadai biasanya dana yang dititipkan kepada bank oleh nasabah dengan prinsif Investasi. 5 Lalu dari mana Bank akan memperoleh pendapatan? Mayoritas ulama memang membolehkan upah pemeliharaan barang gadai, meskipun ulama Hanafi tidak membolehkannya, kecuali sebuah nafkah yaitu ongkos untuk 3 Pedoman Pembiayaan Gadai Emas Bank Mandiri IB, hal.6 4 httpekonomi-keuangan-syariah.blogspot.com200902gadai-syariah.19 maret 2014 5 Pedoman Pembiayaan Gadai Emas Bank Mandiri IB, hal.8 membeli makanan dan minuman jika yang digunakan itu ternak.Masalah muncul ketika imbalan pemeliharaan ini berbentuk persentase dari pinjaman yang diberikan, sebagaimana lazimnya praktek perbankan.Atas praktek ini ulama di Dewan Syariah Nasional sepakat tidak menyetujuinya, mengingat uang yang keluar, karena gadai adalah pinjaman, sedangkan pinjaman yang mewajibkan imbalan berbentuk persentase tidak lebih dari kredit yang berbunga. Jika hal itu yang terjadi, maka gadai Syariah sama dengan praktek pegadaian yang selama ini dilakukan perum Pegadaian. Karena itu disepakati agar upah dikaitkan dengan jumlah pinjaman yang diberikan, tetapi dengan nilai emas yang digadaikan. 6 Selain ini komponen pembentuk imbalan juga harus masih diteliti lebih lanjut.Bank Syariah Mandiri diantaranya unsur Asuransi, sewa gedung dan nilai tukar valuta asing sebagai dasar perhitungan. Asuransi dan sewa gedung mungkin bisa difahami, tapi apa hubungan nilai uang valuta asing dengan emas yang digadaikan? Dikhawatirkan imbalan yang harus dibayar oleh nasabah akan berfluktuasi mengikuti naik turunya nilai valuta asing. 7 Beberapa tahun terakhir, perkembangan ekonomi Islam meningkat tajam, baik ditingkat lokal maupun global.Muncul nya berbagai institusi dan produk keuangan syariah sebagai alternatif pilihan ditengah era sistem konvensional menjadi indikator utamanya.Hingga saat ini, lembaga keuangan syariah telah memiliki pasar modal syariah, perbankan syariah, microfinance Syariah, asuransi Syariah, Islamic fand, dan produk keuangan sukuk. 6 httpekonomi-keuangan-syariah.blogspot.com200902gadai-syariah.19 maret 2014 7 httpekonomi-keuangan-syariah.blogspot.com200902gadai-syariah.19 maret 2014