Rukun Gadai Syariah Rahn

Sedangkan pada gadai syariah tidak berbentuk bunga, tetapi berupa biaya titipan, pemeliharaan, penjagaan, dan penaksiran. Untuk lebih jelasnya perbedaan teknis antara gadai syariah dan gadai konvensional akan disajikan pada tabel dibawah ini. 44 Tabel 1 No Gadai Syariah Gadai Konvensional 1 Biaya Administrasi berdasarkan golongan barang Biaya administrasi berupa prosentase yang didasarkan pada golongan barang 2 Uang pinjaman marhun bih 90 dari nilai taksiran Uang pinjaman UP untuk Gol A 92 dan Gol BCD 88-86 3 Jasa simpanan dihitung dengan konstanta x taksiran Sewa modal dihitung dengan:prosentase x uang pinjaman 4 Kelebihan uang hasil dari penjualan barang yang tidak diambil oleh nasabah, diserahkan kepada lembaga ZIS Kelebihan uang hasil lelang barang yag tidak diambil oleh nasabah menjadi milik pegadaian Berikut disajiakn tabel perbandinagn pembebanan biaya-biaya di pegadaian syariah dan pegadaian konvensional. Misal: barang jaminan berupa emas 22 karat seberat 60 gram dengan taksiran Rp. 10. 000.000,00. Tabel 2 Pegadaian Syariah Pegadaian Konvensional Benar pinjaman 90 x Rp. 10. 000.000 = Rp. 9. 000.000 92 x Rp. 10.000.000 = Rp. 9.200. 000 Biaya Administrasi Rp. 25.000 0,75 x Rp. 9.200.000 =Rp. 690.000 Biaya Selama 4 bulan Rp. 10.000.000=Rp.80x12 10.000 = Rp. 960.000 1,25 x 8 Rp.9.200.000 = Rp. 9.200.000 44 Firdaus, Mengatasi Masalah dengan Pegadaian Syariah, h. 51 Total Biaya yang harus di bayar Rp.9.000.000+Rp.960.000 = 9.960.000 Rp.9.200.000+Rp.9.200.000 =Rp. 1.8400.000 Dari perhitungan diatas, maka perhitungan di Gadai Syariah sudah sesuai dengan Fatwa DSN No. 25 tentang Rahn yaitu, besar biaya pemeliharaan dan penyimpanan marhun tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman. 45 Untuk total biaya yang harus dibayar di Pegadaian Syariah memang lebih besar dibandingkan pegadaian Konvensional, karena tidak semua halal itu lebih murah.Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rahn lebih adil karena hanya sekali membayar biaya sebagai jasa simpan barang yang digadaikan. Sedangkan gadai konvensional jika pokok pinjaman dan bunga sewa modal belum dilunasi, maka bunga akan terus berjalan dan berkembang dan ini adalah termasuk riba yang sudah jelas diharamkan. 45 Ahmad Kamil dan M. Fauzan, Kitab Undang-Undang Hukum Perbankan dan Ekonomi Syariah, Jakarta: Kencana, 2007, h. 545