Dasar Hukum Zakat Macam-macam zakat
32
zakat fitrah setelah dilaksanakan shalat’id maka apa yang diberikan bukanlah termasuk zakat fitrah tetapi merupakan
sedekah, hal ini sesuai dengan hadis Nabi saw dari ibnu Abbas, ia berkata, “Rassulullah Saw mewajibkan zakat fitrah
itu sebagai pembersih bagi orang yang berpuasa dari perbuatan sia-sia dan perkataan yang kotor dan sebagai
makanan bagi orang yag miskin. Karena itu, barang siapa mengeluarkan sesudah shalat maka dia itu adalah salah satu
shadaqah biasa hadis abu daud dan ibnu majjah. Melewatkan pembayaran zakat fitrah sampai selesai
sembahyang hari raya hukumnya makruh karena tujuan utamanya membahagiakan orang-orang miskin pada hari
raya, dengan demikian apabila dilewatkan pembayaran hilanglah separuh kebahagiannya pada hari itu.
Banyaknya zakat fitrah untuk perorangan satu sha’ 2,5 kg3,5 liter dari bahan makanan untuk membersihkan
puasa dan mencukupi kebutuhan-kebutuhan orang miskin di hari raya idul fitri, sesuai dengan hadis Nabi Saw,
“ dari ibnu umar ra; Rasulullah Saw telah mewajibkan zakat fitri 1satu
sha‟ dari kurmagandum atau budak, orang merdeka laki-laki dan perempuan, anak kecil dan orang tua dari seluruh kaum
muslimin. Dan beliau perintahkan supaya dikeluarkan sebelum manusia keluar untuk shalat „id HR.Bukhari.
33
Jika maslahat orang-orang kafir mengharuskan dikeluarkan zakat untuk mereka dalam bentuk uang maka
tidak ada dosa di dalamnya seuai dengan madzhab hanafi dan madzhab syafi’i. Menurut Yusuf Qardhawi ada dua hikmah
zakat fitrah, ialah sebagai berikut: a Membersihkan kotoran selama menjalankan puasa, karena
selama menjalankan puasa seringkali orang terjerumus pada perkataan dan perbuatan yang tidak ada manfaatnya
serta melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah.
b Menumbuhkan rasa kecintaan kepada orang-orang miskin dan kepada orang-orang yang membutuhkan. Dengan
member zakat fitrah kepada orang-orang miskin dan orang- yang membutuhkan akan membawa mereka
kepada kebutuhan dan kegembiraan, bersuka cita pada hari raya.
Adapun niat mengeluarkan zakat fitrah bagi diri sendiri, “sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah pada saya
diri sendiri, fardhu karena Allah ta’ala. Sementara itu, bagi diri sendiri dan sekalian yang ditanggungnya,
“ sengaja saya mengeluarkan zakat fitrah pada diri saya dan pada sekalian
yang saya dilazimkan diwajibkan member nafkah pada
34
mereka, fardhu karena Allah ta ’ala. Cara penyerahan zakat
fitrah dapat ditempuh dua cara adalah sebagai berikut: a Zakat fitrah diserahkan langsung diserahkan yang
bersangkutan kepada fakir miskin. Apabila hal ini dilakukan maka sebaiknya pada malam hari raya dan lebih
baik lagi jika mereka diberikan pada pagi hari sebelum shalat Idul fitri dimulai agar dengan adanya zakat fitrah
itu melapangkan kehidupan mereka, pada hari raya, sehingga mereka tidak perlu lagi berkeliling menadahkan
tangan kepada orang lain. b Zakat fitrah diserahkan pada amil panitia zakat. Apabila
hal itu dilakukan maka sebaiknya diserahkan satu hari atau dua hari ataupun beberapa hari sebelum hari raya
idul fitri agar panitia dapat mengatur distribusinya dengan baik dan tertib kepada mereka yang berhak menerimanya
pada malam hari raya atau pada pagi harinya. Ibnu Abbas meriwayatkan,
“Rasulullah SAW telah memfardhukan zakat fitrah untuk menyucikan orang-orang
yang berpuasa dari kelalaiannya. Sesungguhnya ia salah satu shadaqoh, karena itu barang siapa yang melewatkan
pembayaran sampai terlaksananya shalat hari raya hukumnya makruh tidak berdosa, tetapi jika dilewatkan
35
sampai terbenamnya matahari, hukumnya berdosa dan dianggap sebagai hutang kepada Allah SWT yang perlu
segera dilakukan pembayarannya qada‟.
Adapun tempat mengeluarkan zakat fitrah yang lebih diutamakan zakat fitrah ditempat muzakki tinggal dan
berkuasa, sedangkan jika dia puasa ramadhan diluar negri karena perjalanan atau lainnya maka ia mengelurakan zakat
fitrah dinegri ditempat ia berpuasa. Pembayaran zakat fitrah dapat dipindahkan ketempat
atau daerah lain jika penduduk ditempat atau didaerah tersebut
amat memerlukannya
dibandingkan dengan
penduduk ditempat atau daerah pemberi zakat. Kemaslahatan perpindahan
tersebut lebih
memberi keuntungan
dibandingkan jika diberikan kepada penduduk atau daerah pemberi zakat tersebut telah melebihi.
27
2 Zakat Maal Harta Zakat Maal harta adalah zakat yang dikenakan atas
harta maal yang dimiliki oleh individu atau lembaga dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan
secara hukum syara. Maal berasal dari bahasa Arab yang secara harfiah berarti „harta’. Harta yang akan dikeluarkan
sebagai zakat harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
27
Sari, Elsi Kartika. Pengantar hukum Zakat wakaf. Jakarta: Penerbit PT Grasindo :2007 h. 21-24.
36
a Milik Penuh, yakni harta tersebut merupakan milik penuh individu yang akan mengeluarkan zakat.
b Berkembang, yakni harta tersebut memiliki potensi untuk berkembang bila diusahakan.
c Mencapai nisab, yakni harta tersebut telah mencapai ukuranjumlah tertentu sesuai dengan ketetapan, harta
yang tidak mencapai nishab tidak wajib dizakatkan dan dianjurkan untuk berinfaq atau bersedekah.
d Lebih Dari Kebutuhan Pokok, orang yang berzakat hendaklah kebutuhan minimalpokok untuk hidupnya
terpenuhi terlebih dahulu. e Bebas dari Hutang, bila individu memiliki hutang yang
bila dikonversikan
ke harta
yang dizakatkan
mengakibatkan tidak terpenuhinya nishab, dan akan dibayar pada waktu yang sama maka harta tersebut bebas
dari kewajiban zakat. f Berlalu Satu Tahun Al-Haul, kepemilikan harta tersebut
telah mencapai satu tahun khusus untuk ternak, harta simpanan dan harta perniagaan. Hasil pertanian, buah-
buahan dan rikazbarang temuan tidak memiliki syarat haul.
Adapun Macam-macam zakat Maal dibedakan atas obyek zakatnya antara lain:
37
a Hewan ternak. Meliputi semua jenis ukuran ternak misal: sapi, kerbau, kambing, domba, ayam.
b Hasil pertanian. Hasil pertanian yang dimaksud adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang bernilai
ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-buahan, tanaman hias, rumput-rumputan, dedaunan,
dll Nishabnya sebanyak 5 wasaq= 300 sha’= 652,8 kg atau 653 kg. Kadar zakat yang harus dikeluarkan sebanyak
110-nya jika hasil tanaman tersebut tumbuh dan berkembang tanpa disiram atau tanpa biaya perawatannya,
tanpa membayar orang lain untuk merawatnya. Apabila pemeliharaannya memerlukan biaya maka kadar zakat
yang harus dikeluarkan sebanyak 120-nya.
28
c Emas dan Perak. Meliputi harta yang terbuat dari emas dan perak dalam bentuk apapun. Nisab zakat emas 20
mitsqal, berat timbangannya 93,6 gram; zakatnya 140 2,5 = ½ mitsqal = 2,125 gram. Nisab perak 200
dirham 624 gram zakatnya 140 2,5 = 5 dirham 15,6 gram.
Sabda Rasulullah yang artinya “Apabila engkau
mempunyai perak 200 dirham dan telah cukup satu tahun maka zakatnya 5 dirham, dan tidak wajib atasmu zakat emas
hingga engkau mempunyai 20 dinar. Apabila engkau
28
Hadzami, Syafi’i, Tauhidhihul Adillah. Jakarta: penerbit PT Elex Media Komputindo : 2010, h. 6.
38
mempunyai 20 dinar dan telah cukup satu tahun, maka wajib zakat adanya setengah dinar.”
29
a Harta Perniagaan. Harta perniagaan adalah semua yang diperuntukkan untuk diperjual-belikan dalam berbagai
jenisnya, baik berupa barang seperti alat-alat, pakaian, makanan, perhiasan, dll. Perniagaan disini termasuk yang
diusahakan secara
perorangan maupun
kelompok korporasi.
b Hasil Tambang Ma’din. Meliputi hasil dari proses
penambangan benda-benda yang terdapat dalam perut bumilaut dan memiliki nilai ekonomis seperti minyak,
logam, batu bara, mutiara dan lain-lain. c Barang Temuan Rikaz adalah harta yang diperoleh
seseorang yang berasal dari galian dalam tanah. Harta tersebut ditanam oleh orang-orang dimasa lampau dalm
kurun waktu yang sudah cukup lama, dan sudah tidak diketahui lagi pemilik yang sebenarnya, karena tidak
didapat keterangan yang cukup untuk itu. Harta terpendam, biasanya berupa emas atau perak, dan wajib
dikeluarkan zakatnya sebanyak 15 atau 20 dari jumlah harta terpendam tersebut. Ketentuan ini sesuai dengan
29
Rasjid, Sulaiman, Fiqh Islam Hukum Fiqh Islam. Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo : 2011
,
h. 202.
39
hadits Rasulullah SAW: “ zakat rikaz harta terpendam adalah sebanyak seperlima”. HR. Bukhari dan Muslim.
30
d Zakat Profesi. Yakni zakat yang dikeluarkan dari penghasilan profesi hasil profesi bila telah mencapai
nisab. Profesi dimaksud mencakup profesi pegawai negeri atau swasta, konsultan, dokter, notaris, akuntan, artis, dan
wiraswasta. Jika penghasilannya selama setahun lebih dari senilai 85 gram emas dan zakatnya dikeluarkan setahun
sekali sebesar 2,5 setelah dikurangi kebutuhan pokok.
31
3 Golongan yang berhak menerima zakat mustahiq Orang
– orang atau golongan yang berhak menerima zakat telah diatur dalam ajaran syariat Islam, yakni ada
delapan golongan asnaf. Ketentuan ini diatur dalam Al Qur’an surat At-Taubah: 60.
Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk
orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat,
para mualaf
yang dibujuk
hatinya, untuk
30
Yusuf , Mohammad Asror, Kaya karena ALLAH Tangerang: Penerbit PT Kawan Pustaka: 2004, h. 42.
31
Aminah, Mia Siti, Muslimah career mencapai karir tertinggi dihadapan Allah, keluarga, dan pekerjaan Yogyakarta : Pustaka Grhatama: 2010 h. 119.
40
memerdekakan budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan,
sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; dan Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana Q.S. At-Taubah :60.
Dalam Buku Tafsir al Maraghi karangan Mustafa Al- Maraghi yang berhak menerima zakat ialah:
a Orang fakir: orang yang amat sengsara hidupnya, tidak mempunyai
harta dan
tenaga untuk
memenuhi penghidupannya.
b Orang miskin: orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan.
c Pengurus zakat: orang yang diberi tugas untuk mengumpulkan dan membagikan zakat.
d Muallaf: orang kafir yang ada harapan masuk Islam dan orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah.
e Memerdekakan budak: mencakup juga untuk melepaskan Muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir.
f Orang berhutang: orang yang berhutang karena untuk kepentingan yang bukan maksiat dan tidak sanggup
membayarnya. Adapun orang yang berhutang untuk memelihara persatuan umat Islam dibayar hutangnya itu
dengan zakat, walaupun ia mampu membayarnya. g Pada jalan Allah sabilillah: Yaitu untuk keperluan
pertahanan Islam dan kaum muslimin. Di antara mufasirin
41
ada yang berpendapat bahwa fisabilillah itu mencakup juga kepentingan-kepentingan umum seperti mendirikan
sekolah, rumah sakit dan lain-lain. h Orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat
mengalami kesengsaraan dalam perjalanannya.
32
32
Ahmad Mustafa Al-Maraghi ed.,Terjemah Tafsir Al-Maraghi, di terjemahkan oleh Hery Noer Ali dkk dari “ Tafsir Al-Maraghi”, Semarang: Toha Putra, 1992. h. 241.
42