Merapi dan KAPPALA Kelompok pencinta Alam yang mengurusi masalah kebencanaan yang berskala nasional.
4. Agung Winardani Mas Agung
Pemuda berusia 22 tahun ini, juga ikut berperan dalam kepengurusan PeraPEKA periode 2004-2009. Meskipun baru tergabung
dalam PeraPEKA pada tahun 2005, dan langsung mendapat jabatan sebagai Sekretaris Badan Pelaksana PeraPEKA. Alumnus Sekolah
Menengah Atas di daerah Tempel ini bekerja sebagai petani. Meski disibukan dengan kegiatannya sebagai petani, namun ia tetap ikut berperan
dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh PeraPEKA. Kediamannya adalah di Dusun Kemiren Rt 04Rw 02 Kemiren Srumbung Magelang.
Saat pertama Mas Agung ini sampai tergabung dalam PeraPEKA sebenarnya masih belum tahu apa-apa tentang masalah lingkungan. Baru
setelah masuk menjadi pengurus PeraPEKA pada tahun 2005, ia baru mengerti bagaimana cara untuk melestarikan lingkungan. Ia tergabung
dalam PeraPEKA pada tahun 2005, yaitu pada saat akan ada pelaksanaan Demplot Buffer Zone Merapi di Desa Kemiren, seluas 20 Hektar, Bekerja
sama dengan Fakultas Geografi-UGM, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Magelang, Departemen
Kehutanan RI,
Kementerian Lingkungan Hidup RI. Peresmian dihadiri oleh : Mentri Lingkungan
Hidup RI, Deputi Kehutanan RI, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Wakil Gubernur DIY, Bupati Magelang, Bupati Sleman, Muspida Kabupaten
Magelang. Saat itu PeraPEKA yang baru terdiri 4 orang kekurangan
personil dan kemudian mengangkat Mas Agung ini beserta rekan- rekannya yang ada di Badan Pelaksana PeraPEKA. Hal ini seperti yang
disampaikan beliau dalam wawancara tanggal 28 Agustus 2007 berikut: “Sebenare isih blank… pas pertama itu blank…setelah dipelajari
dan dimengerti akhirnya saya mengerti bagaimana cara untuk melestarikan lingkungan.. Saya tergabung dengan PeraPEKA
tahun 2005…2005 akhir itu lho..itu pas persiapan buat buffer zone penyangga..yang kemarin diresmikan oleh mentri...Sebenare
sebelum saya masuk itu sudah ada yang 4 itu ya..di badan eksekutif seperti Pak Dar, Pak Riyono, Pak Sumadi, Pak Widodo
itu pengurus inti..kemudian mereka merasa kekurangan personil kemudian mengangkat saya dan rekan-rekan di badan pelaksana
untuk melaksanakan buffer zone..itu kita digembleng hampir 1 bulan ..satu bulan itu 15 orang
yang lolos itu 6 orang. Jadi itu seleksi..kita ditunjuk.”
Selain ikut PeraPEKA yang notabenenya sebagai organisasi
pencinta lingkungan, Mas Agung ini juga mengikuti FOREST yang merupakan forumnya pemuda pencinta alam Desa Kemiren. Juga
mengikuti organisasi pencinta lingkungan lain seperti Passag Merapi organisasi pencinta lingkungan yang mengurusi masalah kebencanaan di
kawasan lingkar Merapi dan KAPPALA Kelompok pencinta Alam yang mengurusi masalah kebencanaan berskala masional.
5. Suharni Ibu Harni