teknologi penangkapan pilihan untuk ikan cakalang di perairan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan Rukka 2006. Penelitian tersebut belum mencakup mengenai
optimasi pemanfaatan sumberdaya ikan layang sebagai salah satu sumberdaya ikan pelagis kecil yang dominan tertangkap di perairan Kabupaten Selayar Propinsi
Sulawesi Selatan. Berdasarkan uraian diatas maka dianggap perlu mengadakan penelitian mengenai optimasi perikanan layang yang diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan serta keberlanjutan usaha kegiatan penangkapan akan terjamin, sehingga sektor ini menjadi pilar pertumbuhan ekonomi daerah.
1.2 Perumusan Masalah
Pengembangan usaha perikanan secara umum dilakukan melalui peningkatan produksi dan produktivitas usaha perikanan yang ditujukan untuk
meningkatkan pendapatan petani dan nelayan, devisa negara, gizi masyarakat dan penyerapan tenaga kerja, tanpa menganggu atau merusak kelestarian sumberdaya
perikanan yang ada. Usaha peningkatan produktivitas dan produksi perikanan tangkap tersebut ternyata sulit dibandingkan dengan usaha peningkatan produksi
pada usaha pertanian lainnya yang memanfaatkan sumberdaya daratan, karena itu diperlukan berbagai pertimbangan, baik dari segi biologi, teknis, sosial, ekonomis,
dan keramahan lingkungan dalam pengembangan usaha perikanan tangkap yang dilakukan.
Perairan Kabupaten Selayar memiliki potensi sumberdaya perikanan khususnya ikan pelagis kecil yang dominan tertangkap adalah ikan layang, namun
tingkat eksploitasinya masih rendah. Sebahagian besar usaha perikanan yang berkembang di daerah ini masih tergolong perikanan pantai dimana kegiatan
penangkapan masih dilakukan oleh perikanan rakyat dengan menggunakan teknologi penangkapan yang relatif sederhana. Alat tangkap yang umumnya
digunakan nelayan untuk menangkap ikan pelagis kecil di daerah ini adalah purse seine
, jaring insang hanyut dan bagan perahu. Usaha pemanfaatan sumberdaya perikanan ikan pelagis kecil khususnya
ikan layang yang memberikan kontribusi terbesar di daerah Kabupaten Selayar Propinsi Sulawesi Selatan telah dihadapkan pada masalah besarnya potensi yang
belum dimanfaatkan karena faktor sarana dan prasarana usaha perikanan tangkap yang masih kurang dan sederhana serta belum berfungsi secara optimal. Disamping
itu memiliki modal usaha yang terbatas, umumnya kualitas sumberdaya manusia relatif masih rendah hal ini dicirikan oleh tingkat pendidikan dan keterampilan
nelayan yang rendah, kemampuan manajemen yang lemah serta kondisi ekonomi yang kurang baik yang berkaitan dengan rendahnya tingkat pendapatan.
Berdasarkan uraian diatas, maka masalah-masalah yang dihadapi dalam usaha perikanan khususnya pemanfaatan ikan layang dengan alat tangkap purse
seine , jaring insang hanyut dan bagan perahu adalah belum diketahuinya alat
tangkap yang akan diprioritaskan untuk dikembangkan ditinjau dari aspek biologi, teknis, sosial ekonomi dan keramahan lingkungan. Serta alokasi dari unit
pengembangan perikanan layang dan strategi-strategi pengembangan perikanan layang. Dengan demikian diperlukan pengkajian terhadap usaha perikanan layang
dengan menggunakan alat tangkap purse seine, jaring insang hanyut dan bagan perahu untuk mendapatkan alat tangkap mana yang lebih efektif, efisien dan
berkelanjutan sehingga sumberdaya perikanan laut yang tersedia dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan nelayan dengan tanpa menganggu
keberlangsungan sumberdaya yang ada. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka pemikiran penelitian Gambar 1.
1.3 Tujuan dan Manfaat