4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
4.1 Letak dan Kondisi Geografis
Kabupaten Selayar salah satu kabupaten di Propinsi Sulawesi Selatan yang terletak di laut Flores tepatnya di penghujung selatan pulau Sulawesi, yang
dipisahkan oleh Selat Bira. Secara Geografis, Kabupaten Selayar terletak pada yang terletak pada posisi 5°42-7°35´ LS dan 120°15´-120°30´ BT. Merupakan
daerah kepulauan yang terdiri atas pulau-pulau besar dan kecil, dengan luas wilayah 903,35 km² dengan panjang garis pantai mencapai 670 km. Melihat
posisinya yang membentang dari Utara ke Selatan, maka batas administratif Kabupaten Selayar adalah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Selat Bira dan Teluk Bone
Sebelah Timur : Laut Flores
Sebelah Selatan : Laut Flores
Sebelah Barat : Laut Flores
Letak geografis Kabupaten Selayar dapat dijadikan petunjuk, bahwa daerah ini beriklim tropis. Keadaan iklim dan letak lintangnya, menyebabkan
seluruh kawasan Selayar berlaku dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan terjadi antara bulan Desember sampai bulan April,
sedangkan antara bulan Mei sampai bulan November, daerah ini mengalami musim kemarau BPS 2006.
Secara umum dapat dikatakan bahwa jumlah curah hujan di Kabupaten Selayar berkisar antara 1000-1500 mm pertahun, dengan musim kering 4-6
bulan dan musim basah 3-4 bulan. Rendahnya curah hujan di daerah ini disebabkan oleh bentuk pulau Selayar yang relatif sempit, dengan ketinggian
maksimum 500 meter di atas permukaan laut. Selain itu topografi daerah ini cenderung melandai ke arah Barat, sementara pada bagian timur dibatasi oleh
pantai curam, sehingga mengakibatkan proses presipitasi tidaklah berjalan secara efektif DKP Kabupaten Selayar 2007.
Kabupaten Selayar sebagaimana umumnya daerah tropis, mempunyai perubahan suhu yang tidak terlalu besar dan bervariasi, dimana pada siang hari
temperatur udara mencapai 35° C dan pada malam hari mencapai 23° C DKP Kabupaten Selayar 2007.
4.2
Sumberdaya Perikanan dan Kelautan di Kabupaten Selayar
Panjang garis pantai Kabupaten selayar sekitar 670 km dengan jumlah pulau-pulau besar dan kecil 123 buah, sehingga sangat potensial untuk kegiatan
penangkapan ikan dan budidaya DKP Selayar 2007. Produksi perikanan tangkap dan jumlah alat tangkap Kabupaten Selayar tahun 2002-2006 dapat
dilihat pada Tabel 9. Tabel 9 Produksi perikanan tangkap dan jumlah alat tangkap Kabupaten Selayar
tahun 2002-2006 Tahun
Produksi ton Jumlah Alat Tangkap
2002 11.295,9
2.041 2003
11.969,6 2.052
2004 13.635,4
1.332 2005
12.967,7 3.965
2006 13.506,9
5.491 Sumber : DKP Kabupaten Selayar 2007
Beberapa jenis alat tangkap yang umum digunakan oleh nelayan di Kabupaten Selayar yaitu purse seine, jaring insang hanyut, payang, jaring klitik,
bagan perahu, pancing tonda, pancing, bubu, sero, muroami dan alat pengumpul rumput laut. Potensi sumberdaya ikan pelagis kecil di Kabupaten Selayar cukup
besar tetapi pemanfaatannya didominasi oleh nelayan-nelayan dari Kabupaten Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Jeneponto dan Takalar Tabel 10.
Tabel 10 Potensi sumberdaya ikan pelagis kecil di perairan Kabupaten Selayar No.
Jenis Ikan Nama Indonesia
Nama Latin Nama Lokal
Potensi 1.
Alu-alu Sphyraena sp
Kaso Ada
2. Layang
Decapterus sp Lajang
Melimpah 3.
Selar Caranx spp
Katombong Banyak
4. Kuwe
Carangoides spp Copa
Banyak 5.
Ikan Terbang Cypsellurus spp
Tuin-tuin Banyak
6. Belanak
Mugil cephalus Balanak
Ada 7.
Julung-julung Hemirhampus spp
Orasa Ada
8. Teri
Stolephorus spp Mairo
Banyak 9.
Tembang Sardinella fimbriata
Tembang Banyak
Sumber : DKP Kabupaten Selayar 2007 Sarana dan prasarana yan akan digunakan sebagai tempat pemasaran
hasil-hasil produksi seperti Tempat Pangkalan Pendaratan Ikan sudah ada tetapi belum dimanfaatkan secara optimal sedangkan sarana penunjang seperti pabrik
es dan cold stroge juga sudah tersedia sehingga sampai saat ini nelayan di Kabupaten Selayar menjual hasil tangkapannya dalam keadaan segar Gambar
7 dan 8.
Gambar 7 Tempat pendaratan ikan di Kabupaten Selayar tampak samping
Gambar 8 Pabrik es dan cold storage di Kabupaten Selayar tampak depan
4.3
Nelayan di Kabupaten Selayar
Nelayan merupakan bagian dari unit penangkapan ikan yang memegang peranan penting dalam keberhasilan operasi penangkapan ikan. Peranan
tersebut didasarkan pada kemampuan nelayan dalam menggunakan dan mengoperasikan alat tangkap serta pengalaman dalam menentukan fishing
ground daerah penangkapan ikan. Nelayan di Kabupaten Selayar tersebar secara merata di perairan Selayar. Berdasarkan data dari Dinas Kelautan dan
Perikanan tahun 2007, di perairan Selayar terdapat 4872 orang nelayan. Perkembangan jumlah nelayan dalam kurung waktu 5 tahun terakhir dapat dilihat
pada Tabel 11.
Tabel 11 Jumlah nelayan di perairan Kabupaten Selayar tahun 2002-2006 Tahun
Jumlah Nelayan Proporsi
2002 3156
- 2003
3779 16,49
2004 4872
22,43 2005
4598 -5,96
2006 4872
5,62 Sumber : DKP Kabupaten Selayar 2007
Berdasarkan Tabel 11, kenaikan jumlah nelayan selama periode 2002- 2003 yaitu sebesar 7,72 . Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2003-2004
yaitu sebesar 22,43 . Sedangkan pada tahun 2005 mengalami penurunan dan peningkatan kembali pada tahun 2006 yaitu 5,62 .
4.4
Armada Perikanan Tangkap
Sumberdaya perikanan laut baik ikan pelagis maupun ikan demersal dimanfaatkan dengan berbagai teknologi penangkapan ikan kapal perikanan
dan alat penangkap ikan yang berbeda-beda. Kondisi kapal penangkap ikan yang digunakan dapat memberikan gambaran kemampuan jangkauan daerah
penangkapan ikan dan kapasitas produksi ikan. Sedangkan jenis teknologi penangkapan ikan yang ada di Kabupaten Selayar sangat bervariasi bedasarkan
kategori jenis alat tangkap. Tingkat teknologi alat penangkapan ikan di Kabupaten Selayar dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Tingkat teknologi alat penangkapan ikan di Kabupaten Selayar Jenis Alat Tangkap
Ukuran Kapal
Jumlah Tenaga
Kerja Alat
Bantu Tingkat
Teknologi A. Pelagis Kecil
Purse Seine 5-10 GT
5-10 Ada
Tinggi Bagan Perahu
5-10 GT 8-14
Ada Tinggi
Gillnet 5 GT
1-4 Tidak ada
Rendah B. Pelagis Besar
Rawai Dasar 1 GT
1-3 Tidak ada
Sedang Pancing Lain
1 GT 1-2
Tidak ada Rendah
C. Ikan Demersal Muroami
5-10 GT 6-12
Tidak ada Sedang
Samba 5-10 GT
5-10 Tidak ada
Sedang D. Ikan Hidup
Pancing 1 GT
1-3 Tidak ada
Rendah Sumber : DKP Kabupaten Selayar 2007
Distribusi dari jumlah armada penangkapan ikan yang ada di Kabupaten Selayar ditinjau dari struktur kapal penangkap ikan yang ada terbagi-bagi pada
tiap kecamatan. Armada penangkapan yang ada didominasi oleh perahu tanpa
Tabel 11 Jumlah nelayan di perairan Kabupaten Selayar tahun 2002-2006 Tahun
Jumlah Nelayan Proporsi
2002 3156
- 2003
3779 16,49
2004 4872
22,43 2005
4598 -5,96
2006 4872
5,62 Sumber : DKP Kabupaten Selayar 2007
Berdasarkan Tabel 11, kenaikan jumlah nelayan selama periode 2002- 2003 yaitu sebesar 7,72 . Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2003-2004
yaitu sebesar 22,43 . Sedangkan pada tahun 2005 mengalami penurunan dan peningkatan kembali pada tahun 2006 yaitu 5,62 .
4.4
Armada Perikanan Tangkap
Sumberdaya perikanan laut baik ikan pelagis maupun ikan demersal dimanfaatkan dengan berbagai teknologi penangkapan ikan kapal perikanan
dan alat penangkap ikan yang berbeda-beda. Kondisi kapal penangkap ikan yang digunakan dapat memberikan gambaran kemampuan jangkauan daerah
penangkapan ikan dan kapasitas produksi ikan. Sedangkan jenis teknologi penangkapan ikan yang ada di Kabupaten Selayar sangat bervariasi bedasarkan
kategori jenis alat tangkap. Tingkat teknologi alat penangkapan ikan di Kabupaten Selayar dapat dilihat pada Tabel 12.
Tabel 12 Tingkat teknologi alat penangkapan ikan di Kabupaten Selayar Jenis Alat Tangkap
Ukuran Kapal
Jumlah Tenaga
Kerja Alat
Bantu Tingkat
Teknologi A. Pelagis Kecil
Purse Seine 5-10 GT
5-10 Ada
Tinggi Bagan Perahu
5-10 GT 8-14
Ada Tinggi
Gillnet 5 GT
1-4 Tidak ada
Rendah B. Pelagis Besar
Rawai Dasar 1 GT
1-3 Tidak ada
Sedang Pancing Lain
1 GT 1-2
Tidak ada Rendah
C. Ikan Demersal Muroami
5-10 GT 6-12
Tidak ada Sedang
Samba 5-10 GT
5-10 Tidak ada
Sedang D. Ikan Hidup
Pancing 1 GT
1-3 Tidak ada
Rendah Sumber : DKP Kabupaten Selayar 2007
Distribusi dari jumlah armada penangkapan ikan yang ada di Kabupaten Selayar ditinjau dari struktur kapal penangkap ikan yang ada terbagi-bagi pada
tiap kecamatan. Armada penangkapan yang ada didominasi oleh perahu tanpa
motor dibandingkan dengan perahu motor . Hal ini merupakan indikator yang menunjukkan bahwa terbatasnya jangkauan daerah penangkapan oleh nelayan
yang beroperasi di Kabupaten Selayar Tabel 13. Tabel 13 Jumlah kapal penangkap ikan berdasarkan jenis kapal dirinci
perkecamatan No.
Kecamatan Perahu Tanpa Motor
Perahu Motor Jukung
Kecil Sedang
Besar Inboard
Outboard 1.
Pasimarannu 85
15 10
85 75
245 2.
Pasilambena 70
10 15
85 70
248 3.
Pasimasunggu 75
6 15
72 75
229 4.
Taka Bonerate 100
5 14
80 79
232 5.
Pasimasunggu Timur
90 5
15 72
75 229
6. Bontosikuyu
125 5
15 47
48 230
7. Bontoharu
127 10
5 49
60 233
8. Benteng
50 4
7 30
50 123
9. Bontomanai
80 10
9 15
35 179
10. Bontomatene
70 5
10 29
30 143
Sumber : DKP Kabupaten Selayar 2007 Jumlah armada penangkapan ikan pelagis kecil yang dominan hasil
tangkapannya ikan layang terdiri atas purse seine, jaring insang hanyut dan bagan perahu beroperasi di perairan Kabupaten Selayar Propinsi Sulawesi
Selata berbeda-beda. Alat tangkap purse seine sebagai alat tangkap yang relatif baru relatif lebih sedikit dibandingkan dengan alat tangkap jaring insang hanyut
dan bagan perahu. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14 Alat penangkapan ikan layang di Kabupaten Selayar tahun 2006
No. Jenis alat tangkap
Jumlah unit 1.
Purse seine 30
2. Jaring insang hanyut
692 3.
Bagan perahu 100
Sumber : DKP Kabupaten Selayar 2007
5 HASIL
5.1 Deskripsi Unit Penangkapan Ikan Layang