Optimasi Alokasi Armada Penangkapan Ikan Layang

penangkapan ikan dimasa mendatang dengan menitik beratkan pada kepentingan konservasi sumberdaya Purbayanto dan Baskoro 1999. 6.1.6 Analisis gabungan beberapa aspek Analisis aspek gabungan dari aspek biologi, teknik, sosial, ekonomi dan keramahan lingkungan dimaksudkan untuk menilai penampilan alat tangkap secara menyeluruh. Hasil dari analisis ini merupakan salah satu indikator menyeluruh tentang bagaimana keberlanjutan dari suatu usaha penangkapan ikan layang yang ada di perairan Kabupaten Selayar dan urutan prioritas dari alat tangkap yang ada Tabel 21. Berdasarkan hasil dari total standarisasi aspek biologi, teknis, sosial, ekonomi, dan keramahan lingkungan unit penangkapan ikan layang purse seine, jaring insang hanyut, bagan perahu di Kabupaten Selayar maka yang menjadi prioritas pengembangan adalah alat tangkap purse seine pada urutan pertama, jaring insang hanyut pada urutan kedua dan bagan perahu pada urutan ketiga. Hal ini menunjukkan bahwa dalam usaha perikanan layang yang diprioritaskan untuk dikembangkan adalah alat tangkap purse seine sesuai dengan pendapat Haluan dan Nurani 1988, dan Yuliansyah 2002 yang menyatakan bahwa alat tangkap purse seine adalah alat tangkap yang paling produktif untuk dikembangkan.

6.2 Optimasi Alokasi Armada Penangkapan Ikan Layang

Model linear goal programming yang digunakan dalam penelitian ini memiliki tiga variabel keputusan dan tiga kendala tujuan. Variabel keputusan yang dimaksud adalah jumlah unit penangkapan purse seine X1, jumlah unit penangkapan jaring insang hanyut X2 dan jumlah unit penangkapan bagan perahu X3. Adapun ketiga kendala tujuan yang dimaksud adalah mengoptimalkan hasil tangkapan, mengendalikan jumlah hari operasi dan mengoptimalkan jumlah anak buah kapal. Hasil olahan LINDO dalam optimasi alokasi armada penangkapan ikan di Kabupaten Selayar memperlihatkan nilai fungsi tujuan sebesar 66.158,84 memberikan informasi mengenai beberapa variabel keputusan yaitu : 1. Jumlah unit penangkapan purse seine yang optimal adalah 61 unit. Hal ini ditunjukkan oleh variabel keputusan X1 sebesar 61 2. Jumlah unit penangkapan jaring insang hanyut yang optimal adalah 300 unit. Hal ini ditunjukkan oleh variabel keputusan X2 sebesar 300 3. Jumlah unit penangkapan bagan perahu yang optimal adalah sebanyak 50 unit. Hal ini ditunjukkan oleh variabel keputusan X3 sebesar 50 Berdasarkan hasil analisis perhitungan ini menunjukkan bahwa alat tangkap purse seine yang layak dioptimalkan dengan jumlah 61 unit, ini berarti harus ada penambahan jumlah armada penangkapan sebanyak 31 unit karena berdasarkan data Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Selayar saat ini purse seine sebanyak 30 unit tetapi penambahan jumlah unit peningkatan ini tetap harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak memberikan dampak yang buruk terhadap pengelolaan sumberdaya ikan layang di perairan Selayar. Hal ini juga menunjukkan bahwa akan terjadi peningkatan jumlah unit penangkapan ikan layang yang telah direkomendasikan oleh Sultan 2004 yaitu sebesar 15 unit. Sedangkan untuk jumlah alat tangkap jaring insang hanyut dewasa ini yang ada di Kabupaten Selayar adalah 600 unit maka dilakukan pembatasan sebesar 300 unit dan alat tangkap bagan perahu yang ada dewasa ini sebesar 100 unit dialokasikan menjadi 50 unit hal ini dilakukan untuk melakukan transfer teknologi secara bertahap alat penangkapan ikan dari alat yang ada ke alat penangkapan ikan yang baru selain itu juga untuk pengalokasian ke usaha budidaya perikanan yang ada seperti usaha tambak dan rumput laut yang juga mulai berkembang.

6.3 Strategi Pengembangan Perikanan Layang