Perbandingan Biaya Operasional dan Biaya Investasi Pendapatan

Tabel 16 Kenaikan Biaya Operasional WWKM Tahun 2007-2017 No Tahun Jumlah Biaya Operasional Rp Kenaikan 1 2007 76.745.500 - 2 2008 113.968.200 45,895 3 2009 143.222.200 27,913 4 2010 143.222.200 5 2011 143.222.200 6 2012 143.222.200 7 2013 143.222.200 8 2014 143.222.200 9 2015 143.222.200 10 2016 143.222.200 11 2017 143.222.200 Kenaikan biaya operasional terbesar adalah tahun 2009 sebesar 45,895. Kenaikan biaya operasional tahun 2007 disebabkan oleh penambahan dua pekerja lapangan. Biaya gaji tenaga kerja merupakan biaya terbesar yang dikeluaran dari seluruh biaya operasional lainnya, yaitu 40,442. Kemudian laju kenaikan biaya kontribusi pemda juga mempengaruhi kenaikan laju biaya operasional. Besarnya biaya kontribusi Pemda adalah 16, 993 dari jumlah biaya operasional lainnya. Oleh karena itu, kenaikan gaji tenaga kerja lapangan dan kenaikan biaya kontribusi Pemda berdampak besar terhadap laju kenaikan biaya operasional.

5.3 Perbandingan Biaya Operasional dan Biaya Investasi

Perbandingan biaya operasional dengan biaya investasi terdiri dari dua kasus. Kasus pertama adalah perbandingan biaya operasional dengan biaya investasi sebelum dikelola oleh KBM JLPL. Kemudian kasus kedua adalah perbandingan biaya operasional dengan biaya investasi setelah dikelola oleh KBM JLPL. Pada kasus pertama, pengeluaran WWKM lebih besar adalah biaya operasional sebesar Rp 1.477.713.500 atau 53,247, sedangkan biaya investasi sebelum WWKM dikelola oleh KBM JLPL adalah Rp 1.297.500.719 atau 46,753. Kemudian kasus kedua, biaya investasi diperhitungkan hanya pada saat biaya investasi dikeluarkan oleh KBM JLPL. Pengeluaran WWKM untuk biaya operasional sebesar Rp 1.477.713.500 atau 68,485 lebih besar daripada biaya investasi sesudah KBM JLPL sebesar Rp 680.000.000 atau 31,515. Penyebab biaya operasional lebih besar daripada biaya investasi adalah biaya operasional dikeluarkan secara rutin, sedangkan biaya investasi dikeluarkan satu kali. Jika kasus pertama dibandingkan dengan kasus kedua, biaya investasi pada kasus pertama lebih besar daripada kasus kedua. Hal ini disebabkan oleh kasus pertama semua biaya investasi yang dikeluarkan sebelum dikelola KBM JLPL dan sesudah dikelola oleh KBM JLPL diperhitungkan. Pada kasus kedua, biaya yang dihitung adalah biaya yang hanya dikeluarkan sejak KBM JLPL mengelola WWKM.

5.4 Pendapatan

Pendapatan usaha WWKM adalah pendapatan karcis masuk, sewa pesanggerahan, kolam renang, dan permainan rekrasi alam terbuka outbound. Untuk memasuki WWKM, tiap pengunjung dikenakan biaya karcis masuk. Dalam WWKM belum ada paket harga. Berikut adalah tabel pendapatan WWKM. Tabel 17 Pendapatan WWKM tahun 2007 No. Uraian Pendapatan Harga Jumlah Pendapatan Rp Biaya 1 Karcis tanda masuk Rp 2000orang 55.965.000 34,666 2 Retribusi kendaraan roda 2 Rp 1000unit 1.832.000 1,135 3 Retribusi kendaraan roda 4 Rp 2000unit 1.608.000 0,996 4 Lokasi penyewaan perkemahan 1 hari =Rp 3.500 2 hari =Rp 6000 3 hari =Rp 9000 2.487.000 1,540 5 Kolam renang Rp 5000orang 54.250.000 33,603 6 Pesanggerahan Rp 50.000hari 225.000 0,139 7 Penyewaan listrik Rp 75.000kegiatan 75.000 0,046 8 CV. Joujo Junior 45.000.000 27,874 Jumlah pendapatan 161.442.000 Sumber: Data KBM JLPL 2010 Pendapatan WWKM terbesar pertama yang berkontribusi untuk KBM JLPL pada tahun 2007 adalah karcis tanda masuk sebesar 34,666. Pendapatan karcis tanda masuk diperoleh ketika setiap pengunjung masuk ke WWKM untuk menikmati keindahan alam dan fasilitas yang ada di WWKM. Jumlah pendapatan karcis tanda masuk WWKM pada tahun 2007 adalah Rp 55.965.000. Pendapatan terbesar kedua adalah kolam renang. Besar kontribusi pendapatan WWKM adalah 33,603 Di WWKM, kolam renang merupakan fasilitas yang paling diminati oleh pengunjung. Jumlah pendapatan dari kolam renang adalah Rp 54.250.000. Pendapatan terbesar ketiga adalah pendapatan dari CV. Joujo Junior. Besar kontribusi CV. Joujo Junior adalah 27,874. Perusahaan ini melakukan kerja sama dengan pihak KBM JLPL dengan menyediakan fasilitas permainan anak- anak di WWKM. Nilai kontrak kerja sama ini adalah Rp 21.000.000. Tiap bulan, CV Joujo Junior membayar penyewaan tempat sebesar Rp 1.200.000bulan. Jumlah pendapatan dari CV Joujo Junior adalah Rp 45.000.000 Pendapatan dari penyewaan lokasi perkemahan berkontribusi untuk WWKM sebesar Rp 2.487.000 atau 1,540. Kemudian pengunjung lebih banyak menggunakan kendaraan roda dua dibandingkan kendaraan roda empat. Hal itu dapat dilihat pendapatan roda dua sebesar Rp 1.832.000 atau 1,135, sedangkan pendapatan kendaraan roda empat sebesar Rp 1.608.000 atau 0,996. Selain itu, pendapatan lain yang berkontribusi adalah penyewaan pesanggerahan sebesar 0,139. Jumlah pendapatan pesanggerahan ini adalah Rp 225.000. Kemudian pendapatan yang berkontribusi kecil adalah penyewaan listrik sebesar 0,046. Jumlah pendapatan dari penyewaan listrik Rp 75.000. Penyewaan listrik digunakan saat pengunjung melakukan perkemahan. Pada tahun 2007, pendapatan penyewaan listrik diperoleh hanya satu kegiatan pengunjung. Laju Pendapatan WWKM naik setiap tahun. Pada tahun 2009 sampai 2017, laju pendapatan konstan. Berikut ini adalah tabel laju kenaikan biaya operasional WWKM 2007 sampai 2010. Tebel 18 Laju Kenaikan Pendapatan WWKM No. Tahun Jumlah Pendapatan Rp Kenaikan 1. 2007 161.442.000 - 2. 2008 270.571.300 67,596 3. 2009 417.058.000 55,258 4. 2010 417.058.000 5. 2011 417.058.000 6. 2012 417.058.000 7. 2013 417.058.000 8. 2014 417.058.000 9. 2015 417.058.000 10. 2016 417.058.000 11. 2017 417.058.000 Laju Kenaikan pendapatan yang paling besar adalah tahun 2008 sebesar 67,596. Hal ini disebabkan oleh pengunjung dapat menikmati fasilitas-fasilitas baru, yaitu seluncur air waterboom. Kemudian penyebab kenaikan pendapatan yang lain adalah kenaikan harga. Jumlah pengunjung pada tahun 2008 meningkat dari 34.478 orang menjadi 38.096 orang sebesar 10,494 yang menyebabkan pendapatan WWKM meningkat. Kemudian pada tahun 2009 sampai 2017 terjadi laju pengunjung yang konstan karena penelitian ini mengasumsikan pendapatan 2009 sampai 2017 stabil. Hal ini disebabkan oleh tahun 2009 belum ada rencana 5 kenaikan harga. Selain itu, rencana promosi jangka panjang dan penambahan fasilitas yang dapat menaikan pendapatan belum ada.

5.5 Analisis Kelayakan