Biaya Investasi Sesudah Dikelola KBM JLPL Biaya Operasional

Biaya investasi lainnya adalah tembok pagar kandang rusa senilai Rp 41.218.450 atau 3,176. Tembok pagar kandang rusa ini terbuat dari besi beton. Kemudian biaya investasi gapura, loket dan gerbang pada tahun 2007 adalah Rp 28.058.250 atau 2,126. Pembangunan gapura, loket dan gerbang dilakukan secara borongan. Kemudian WWKM terdapat bangunan rumah penjaga dengan luas 100 m 2 . Besar biaya investasi rumah penjaga pada tahun 2007 adalah Rp 23.935.004 atau 1,844. Selanjutnya, biaya investasi lainnya adalah musolah sebesar 0,787, jalan aspal sebesar 0,778 dan pagar kolam renang sebesar 0,056.

5.2.2 Biaya Investasi Sesudah Dikelola KBM JLPL

WWKM setelah dikelola oleh KBM JLPL melakukan penambahan fasilitas. Penambahan fasilitas bertujuan untuk meningkatkan daya tarik pengunjung. Penambahan fasilitas tentunya memerlukan biaya-biaya yang harus dikeluarkan. Pada saat WWKM dipegang oleh KBM JLPL, biaya investasi yang diperhitungkan adalah biaya investasi yang hanya dikeluarkan oleh KBM JLPL untuk penambahan fasilitas seluncur air waterboom dan pembangunan permainan rekreasi alam terbuka outbound. Jumlah biaya investasi penambahan fasilitasnya adalah Rp.680.000.000 Berikut adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh KBM JLPL untuk WWKM. Tabel 14 Biaya Investasi Sesudah Dikelola KBM JLPL No. Uraian Bangunan Satuan Volume Satuan Biaya Rp Jumlah Biaya Rp Biaya 1 Waterboom Rpset 1 280.000.000 280.000.000 41,176 2 Pembangunan Outbound borongan Rpset 1 400.000.000 400.000.000 58,823 Jumlah biaya 680.000.000 Sumber: KBM JLPL 2010 Dari hasil perhitungan, biaya investasi terbesar pada saat dipegang oleh KBM JLPL adalah pembangunan permainan rekreasi alam terbuka outbound yang dibangun tahun 2008. Jumlah biaya investasi permainan rekreasi alam terbuka outbound adalah Rp 400.000.000 atau 58,823. Pembangunan permainan rekreasi alam terbuka outbound, antara lain: terbang bebas layang flying fox, tempat duduk yang terbuat dari semen, gazebo untuk pembayaran karcis terbang bebas layang flying fox, dan tangga yang terbuat dari tali. 28 Kemudian biaya investasi lain yang dibangun oleh KBM JLPL adalah seluncur air waterboom. Jumlah biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan ini adalah Rp 280.000.000 atau 41,176.

5.2.3 Biaya Operasional

Biaya operasional yang telah dikeluarkan untuk menjalankan usaha WWKM, antara lain: biaya pemeliharaan, biaya gaji pegawai, biaya bahan bakar, dan biaya pemeliharaan rutin lainnya. Dalam penelitian ini, jumlah biaya operasional WWKM pada tahun 2007 adalah Rp 76.745.500. Berikut ini adalah tabel biaya operasional tahun 2007. Tabel 15 Biaya Operasional WWKM Tahun 2007 No Uraian Biaya Satuan Biaya Jumlah Biaya Rp Persentase 1 Pemeliharaan kolam renang Rp tahun 7.356.000 9,585 2 Pemeliharaan musholah Rptahun 228.000 0,297 3 Pemeliharaan MCK Rptahun 1.140.000 1,485 4 Pemeliharaan pesanggerahan Rptahun 228.000 0,297 5 Pemeliharaan satwa Rptahun 7.650.000 9,698 6 Pemeliharaan jalan Rptahun 360.000 0,469 7 Gaji karyawan pelaksana koordinator Rptahun 6.037.400 7,867 8 Gaji tenaga kerja lapangan Rptahun 31.037.400 40,442 9 Bahan bakar Rptahun 5.367.000 6,993 10 Biaya listrik Rptahun 1.121.050 1,461 11 Biaya dinas pekerja Rptahun 337.000 0,391 12 Biaya laporan lapangan Rptahun 300.000 0,391 13 Asuransi 2 Rptahun 1.869.200 2,345 14 Pemda 15 Rptahun 12.995.500 16,933 Jumlah 76.745.500 Sumber: KBM JLPL 2010 Berdasarkan perhitungan, biaya operasional terbesar yang dikeluarkan oleh KBM JLPL adalah biaya gaji tenaga kerja lapang sebesar Rp 31.037.400 atau 40,442. Jumlah tenaga kerja lapang adalah 5 orang, antara lain dua penjaga loket, satu orang petugas kebersihan dan dua petugas kolam renang. Masing- masing tenaga kerja mendapat penghasilan yang sama. Setiap pekerja mendapatkan penghasilan sekitar Rp 17.000 orang dalam satu hari. Biaya tahun 2007 yang dikeluarkan untuk gaji tenaga kerja adalah rata-rata Rp 5.172.900 orang. Biaya operasional terbesar kedua adalah biaya kontribusi Pemda. Jumlah biaya kontribusi Pemda adalah Rp 12.995.500 atau 16,993. Harga karcis masuk WWKM pada tahun 2007 adalah Rp 2000orang. Harga karcis masuk dapat naik pada saat hari libur nasional sekitar Rp 3.500orang. Kontribusi WWKM untuk Pemda adalah 15 setiap harga karcis masuk yang terjual. Biaya operasional lainnya adalah biaya pemeliharaan satwa sebesar Rp 7.650.000 atau 9,698. Pemeliharaan satwa rusa adalah pemberian makan dan biaya kesehatan satwa. Kemudian biaya pemeliharaan kolam renang sebesar Rp 7.356.000 atau 9,585. Barang-barang yang digunakan untuk pemeliharaan kolam renang adalah HCL, kaporit dan amplas. Selanjutnya, gaji karyawan pelaksana koordinator merupakan biaya operasional. Karyawan pelaksana koordinator terdiri dari dua orang. Pada tahun 2007, gaji pelaksana koordinator adalah Rp 521.200orang dalam satu bulan. Biaya operasional juga dikeluarkan untuk bahan bakar. Bahan bakar yang diperlukan adalah solar dan bensin untuk keperluan vakum genset dan diesel pompa air. Biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar adalah Rp 5.367.000 atau 6,993. Selain itu, biaya operasional lain adalah asuransi sebesar Rp 1.869.000 atau 2,345. Asuransi dipungut dari 2 dari harga karcis masuk. Kemudian biaya laporan lapangan merupakan biaya yang diperlukan untuk merekap biaya yang dikeluarkan dan pendapatan yang diperoleh di lapangan. Biaya yang diperlukan untuk laporan rekap biaya dan pendapatan di lapangan adalah Rp 300.000 atau 0,391. Kemudian biaya pemeliharaan jalan adalah Rp 360.000 atau 0,469. Biaya operasional yang terkecil adalah biaya pesanggerahan dan biaya musola dengan persentase 0,297. Jumlah biaya yang diperlukan untuk biaya pemeliharaan musolah dan pesanggerahan adalah Rp 228.000. Rincian biaya pemeliharaan dapat dilihat di Lampiran 3. Laju pengeluaran biaya operasional naik setiap tahun. Pada tahun 2009, biaya operasional sudah konstan karena pengelolaan WWKM diasumsikan sudah stabil. Berikut ini adalah tabel laju kenaikan biaya operasional WWKM. Tabel 16 Kenaikan Biaya Operasional WWKM Tahun 2007-2017 No Tahun Jumlah Biaya Operasional Rp Kenaikan 1 2007 76.745.500 - 2 2008 113.968.200 45,895 3 2009 143.222.200 27,913 4 2010 143.222.200 5 2011 143.222.200 6 2012 143.222.200 7 2013 143.222.200 8 2014 143.222.200 9 2015 143.222.200 10 2016 143.222.200 11 2017 143.222.200 Kenaikan biaya operasional terbesar adalah tahun 2009 sebesar 45,895. Kenaikan biaya operasional tahun 2007 disebabkan oleh penambahan dua pekerja lapangan. Biaya gaji tenaga kerja merupakan biaya terbesar yang dikeluaran dari seluruh biaya operasional lainnya, yaitu 40,442. Kemudian laju kenaikan biaya kontribusi pemda juga mempengaruhi kenaikan laju biaya operasional. Besarnya biaya kontribusi Pemda adalah 16, 993 dari jumlah biaya operasional lainnya. Oleh karena itu, kenaikan gaji tenaga kerja lapangan dan kenaikan biaya kontribusi Pemda berdampak besar terhadap laju kenaikan biaya operasional.

5.3 Perbandingan Biaya Operasional dan Biaya Investasi