Untuk menunjang kegiatan-kegiatan tersebut diperlukan adanya fasilitas- fasilitas yang dapat memperkuat daya tarik dan memudahkan pengunjung dalam
melakukan kegiatannya, meliputi: 1. Tempat pakir yang memandai dengan bentuk dan sistem yang disesuaikan
dengan alam sekitarnya. 2. Jalan pencapaian tujuan yang memudahkan kedatangan pengunjung. Oleh
karena itu, perlu kerja sama dengan Pemda setempat untuk pembangunan jalan.
3. Lintasan-lintasan yang dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk untuk menunjang kegiatan-kegiatan, seperti berjalan kaki, berkuda, maupun kegiatan aktif
lainnya. 4. Pusat informasi yang memandai.
5. MCK dan sarana air bersih. 6. Gardu panjang shelter, bangku-bangku dan tempat sampah pada tempat yang
strategis dengan bentuk dan bahan yang sesuai. 7. Kios penjualan yang dapat menyediakan berbagai macam kebutuhan, seperti
makanan, perlengkapan perkemahan, maupun penempatan cinderamata khas dengan letak penempatan sesuai
Menurut Soemarno 2009, fasilitas-fasilitas yang memadai diperlukan agar pengunjung dapat menikmati keindahan atau kebudayaan daerah tersebut.
Penerangan disampaikan kepada pengunjung mengingat akan pentingnya keselamatan pengunjung dan kelestarian alam dan kebersihan lingkungan.
2.4 Penilaian Proyek
Darusman 1981 mengatakan proyek adalah unit dasar dan terkecil dari proses perencanaan ekonomi, dimana rencana nasional dan rencana sektoral
diterjemahkan dan dibentuk menjadi kegiatan nyata dan langkah pembangunan
yang konkrit. Menurut Djamin 1984, proyek merupakan rangkaian kegiatan
investasi yang menggunakan modal atau sumber-sumber produksi diharapkan mendapatkan kemanfaatan benefit setelah suatu jangka tertentu over an
extended period of time. Kemudian menurut Kadariah et al. 1978, definisi proyek adalah suatu keseluruhan aktivitas yang menggunakan sumber-sumber
untuk mendapatkan kemanfaatan benefit atau suatu aktivitas yang mengeluarkan
5 10
uang dengan harapan untuk mendapatkan hasil returns di waktu yang akan datang, direncanakan, dibiayai dan dilaksanakan sebagai suatu unit.
Kadariah et al. 1978 menyatakan maksud dari analisis proyek adalah untuk memperbaiki pemilihan investasi. Karena sumber-sumber yang tersedia
terbatas, maka perlu sekali diadakan perhitungan percobaan sebelum proyek dilaksanakan, untuk menentukan hasil berbagai alternatif dengan jalan
menghitung biaya dan manfaat yang diharapkan masing-masing proyek. Kesalahan dalam memilih proyek dapat mengakibatkan pengorbanan terhadap
sumber-sumber yang langka. Aktivitas suatu proyek selalu ditunjukan untuk mencapai suatu tujuan objective dan mempunyai suatu titik tolak starting point
dan suatu titik akhir ending point. Baik biaya-biayanya maupun hasilnya yang pokok dapat diukur. Kemudian Nadiasa 2006 menyatakan studi kelayakan
proyek adalah menganalisis tentang layak atau tidaknya suatu investasi proyek dilaksanakan.
Djamin 1984 menyatakan bahwa maksud dan tujuan analisis proyek adalah untuk melakukan perhitungan-perhitungan agar pilihan menjadi tepat
dalam rangka usaha untuk melakukan investasi. Selanjutnya, menurut Djamin 1984, maksud serta tujuan analisis proyek adalah melakukan perhitungan-
perhitungan forecasting agar pilihan menjadi tepat dalam rangka usaha untuk melakukan suatu investasi.
Selanjutnya, Kadariah et al. 1978 menyatakan bahwa proyek dapat dievaluasikan atas enam aspek, ialah:
1. Aspek teknis meliputi evaluasi tentang pemasukan input dan pengeluaran
output dari barang dan jasa yang akan diperlukan dan diproduksi oleh proyek.
2. Aspek manajerial dan administratif menyangkut kemampuan staf proyek
untuk menjalankan administratif aktivitas dalam ukuran besar large scale activities. Jika hal ini tidak mendapat perhatian yang khusus, banyak
kemungkinan terjadi pengambilan keputusan yang kurang realistis dalam proyek yang direncanakan.
3. Aspek organisasi perhatiannya terutama ditunjukan pada hubungan antara
administrasi proyek dengan bagian administrasi pemerintah dan untuk melihat 6
apakah hubungan masing-masing wewenang dan tanggung jawab dapat diketahui dengan jelas.
4. Aspek komersial menyangkut penawaran barang dan jasa yang diperlukan
proyek, baik waktu membangun proyek maupun pada waktu proyek sudah berproduksi dan menganalisis pemasaran output yang akan diproduksi oleh
proyek. 5.
Aspek ekonomis diperhatikan dalam rangka menentukan apakah proyek itu akan memberikan sumbangan atau mempunyai peranan yang positif dalam
pembangunan ekonomi seluruhnya dan apakah peranannya itu cukup besar dalam memutuskan penggunaan sumber-sumber yang langkah dibutuhkan.
Menurut Kadariah et al. 1978, ada dua macam kenyataan yang harus dihadapi, yaitu sumber-sumber bersifat langkah dan kegiatan yang berbeda atau
kegiatan yang sama dalam lingkungan yang berbeda. Keadaan tersebut mengakibatkan perlu diadakan pemilihan antar berbagai macam proyek atau
analisis proyek. Tujuan analisis proyek adalah: 1. Mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui investasi suatu
proyek. 2.
Menghindari pemborosan sumber-sumber, yaitu dengan menghindari pelaksanaan proyek-proyek yang tidak menguntungkan.
3. Mengadakan penilaian terhadap peluang investasi yang ada sehingga kita
dapat memilih alternatif yang paling menguntungkan. 4. Menentukan prioritas investasi.
2.5 Investasi