BAB IV KONDISI UMUM
4.1 Sejarah
Wana Wisata Kartini Mantingan WWKM merupakan tempat rekreasi yang sangat tua. Wana Wisata ini sudah dibangun sejak tahun 1928. Bangunan
yang pertama kali dibangun adalah pesanggerahan yang sering digunakan R.A Kartini untuk penginapannya. Kemudian di lokasi tersebut dibuat kolam renang.
Pada tahun itu, kolam renang masih terbuat dari batu-batuan. Konon, kolam renang itu dahulu merupakan salah satu tempat rekreasi R.A Kartini juga. Oleh
karena itu, pada saat Hari Nasional Kartini, banyak orang yang berenang di kolam renang itu yang dipercaya sebagai air keramat. Tahun 1987, kolam renang yang
dahulunya berbentuk batu-batu diubah menjadi kolam renang yang dindingnya dipadatkan dan diberi ubin. Kemudian, pada kolam renang tersebut dibuat papan
loncat. Dahulu, WWKM dipegang dan dikelola oleh Perum Perhutani, KPH
Mantingan. Pada bulan April 2006, WWKM mengalami masa peralihan pengelolaan. WWKM yang dahulu dikelola oleh KPH Mantingan
dipindahtangankan kepada KBM WBU Kesatuan Bisnis Mandiri Wisata Benih dan Usaha Lain. Hal ini dilakukan untuk memudahkan pengelolaan hasil hutan
bukan kayu, seperti sutera, rekreasi hutan, dan lain-lain. Tahun 2007, WWKM yang sudah dipegang oleh KBM WBU sudah bekerja efektif. Kemudian pada
tahun 2009, KBM WBU diganti nama menjadi KBM AEJ Kesatuan Bisnis Mandiri Agroforesty Ekowisata Jasa Lingkungan. Sejak itu, WWKM ditambah
fasilitasnya. Penambahan fasilitasnya adalah seluncur air waterboom dan permainan rekreasi alam terbuka outbound. Pada tahun 2010, nama KBM AEJ
diganti menjadi KBM JLPL Kesatuan Bisnis Mandiri Jasa Lingkungan dan Produksi Lainnya.
4.2 Kerja Sama Pihak Eksternal
KBM JLPL yang memegang WWKM melakukan kerja sama dengan pihak eksternal. Pada tahun 2007, KBM JLPL bekerja sama dengan pihak swasta,
yaitu CV. Joujo Junior. Dalam perjanjian kontrak ini, perusahaan swasta ini dapat
mengelola WWKM. Selain itu, CV. Joujo Junior dapat menyediakan fasilitas- fasilitas seperti hiburan musik soudsystem, badut dan penambahan permainan
anak. Namun, perusahaan ini melanggar perjanjian kerjasama kontrak. Oleh karena itu, tahun 2008, CV Joujo Junior keluar dan membubarkan diri.
Selain itu, KBM JLPL juga melakukan kerjasama dengan Pemda Dinas Pariwisata. Pada perjanjian kerjasama, kontribusi WWKM adalah 30 dari
setiap harga karcis masuk. Dalam perjanjian ini, Pemda berkontribusi kepada WWKM untuk membuat arah petunjuk jalan. Namun, petunjuk arah menuju
WWKM saat ini belum dilaksanakan. Oleh karena itu, KBM JLPL memutuskan untuk memberikan kontribusi kepada Pemda sebanyak 15 dari pendapatan
karcis tanda masuk. Sampai saat bulan Juni 2010, pembuatan surat perjanjian kerjasama Pemda secara tertulis masih dalam proses pembuatan. Pada tahun
2010, harga karcis tanda masuk adalah Rp 3.000orang sehingga kontribusi WWKM untuk Pemda adalah Rp 450orang.
KBM JLPL juga mengadakan kerja sama dengan perusahaan swasta. Perusahaan yang mengadakan kerjasama untuk WWKM bergerak di bidang
asuransi, yaitu PT. Jasa Raharja. Pada perjanjian kerjasama ini, WWKM memberikan kontribusi Rp 200 atau 7 setiap tarif karcis tanda masuk.
4.3 Letak dan Luas