1.2 Tujuan
Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk: 1.
Mempelajari perumusan penduga komponen periodik fungsi intensitas proses Poisson yang berbentuk perkalian fungsi periodik dengan tren linear
dengan menggunakan fungsi kernel umum. 2.
Mengkaji pendekatan asimtotik dari bias penduga. 3.
Mengkaji pendekatan asimtotik dari ragam penduga. 4.
Menentukan sebaran asimtotik dari penduga.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proses Poisson Periodik Definisi 2.1 Proses stokastik
Proses stokastik Q RQ S S TU adalah suatu himpunan dari peubah acak yang
memetakan suatu ruang contoh ke suatu ruang stateS. Ross 1996
Jadi, untuk setiap t pada himpunan indeks T, Q S adalah suatu peubah
acak. Setiap t pada himpunan indeks T juga sering diinterpretasikan sebagai
waktu, dan Q S sebagai state keadaan dari proses pada waktu t.
Suatu proses stokastik Q disebut proses stokastik dengan waktu diskret jika
himpunan indeks T adalah himpunan tercacah, sedangkan Q disebut proses
stokastik dengan waktu kontinu jika T adalah suatu interval.
Definisi 2.2 Inkremen bebas
Suatu proses stokastik dengan waktu kontinu RQ S S TU disebut memiliki
inkremen bebas jika untuk semua S
+
V S
7
V S
2
V W V S , peubah acak
Q S
7
Q S
+
Q S
2
Q S
7
X Q S Q S
67
adalah bebas. Ross 1996
Dengan kata lain, suatu proses stokastik dengan waktu kontinu Q disebut
memiliki inkremen bebas jika proses berubahnya nilai pada interval waktu yang tidak tumpang tindih tidak overlap adalah bebas.
Definisi 2.3 Inkremen stasioner
Suatu proses stokastik dengan waktu kontinu RQ S S TU disebut memiliki
inkremen stasioner jika Q S
Q S memiliki sebaran yang sama untuk semua nilai t.
Ross 1996 Dengan kata lain, suatu proses stokastik dengan waktu kontinu
Q disebut memiliki inkremen stasioner jika sebaran distribusi dari perubahan nilai antara
sembarang dua titik hanya tergantung pada jarak antara kedua titik tersebut, dan tidak tergantung dari lokasi titik-titik tersebut.
Definisi 2.4 Proses pencacahan
Suatu proses stokastik R S S Y U disebut proses pencacahan jika
S menyatakan banyaknya kejadian yang telah terjadi sampai waktu t.
Suatu proses pencacahan S harus memenuhi syarat-syarat berikut:
i S Y untuk semua S
ii Nilai S adalah integer.
iii Jika V S maka
Z S , S
iv Untuk V S maka S
, sama dengan banyaknya kejadian yang terjadi pada selang
S Ross 1996
Definisi 2.5 Proses Poisson
Suatu proses pencacahan R S S Y U disebut proses Poisson dengan laju ,
[ , jika dipenuhi tiga syarat berikut: i
ii Proses tersebut memiliki inkremen bebas.
iii Banyaknya kejadian pada sembarang interval waktu dengan panjang t,
memiliki sebaran distribusi Poisson dengan nilai harapan S.
Jadi untuk semua S [
\ S
]
6G
S
-
_ X
Ross 1996 Dari syarat iii dapat dilihat bahwa proses Poisson memiliki inkremen
stasioner. Proses Poisson dengan laju yang merupakan konstanta untuk semua waktu t disebut proses Poisson homogen. Jika laju bukan konstanta, tetapi
merupakan fungsi dari waktu, S , maka disebut proses Poisson tak homogen.
Untuk kasus ini, S disebut fungsi intensitas dari proses tersebut.
Definisi 2.6 Fungsi periodik
Suatu fungsi disebut periodik jika
untuk semua dan
. Konstanta terkecil yang memenuhi persamaan di atas disebut periode dari fungsi tersebut.
Browder 1996
Definisi 2.7 Proses Poisson periodik
Proses Poisson periodik adalah proses Poisson tak homogen yang fungsi intensitasnya adalah fungsi periodik.
Mangku 2001
2.2 Pendugaan Fungsi Intensitas Proses Poisson Periodik