Simpulan Simpulan Perbandingan metode regresi kuadrat terkecil dengan metode kekar

Gambar 23 Diagram kotak untuk setiap data dengan pencilan terhadap Y Dari diagram kotak dan tabel untuk data tanpa pencilan yang ditunjukkan pada Gambar 22 dan Table 2 di atas dapat dilihat bahwa kesalahan relatif hasil dugaan parameter yang ditunjukkan oleh rentang Q 1 dengan Q 3 untuk metode WLS, LMS, LAD, dan LTS mempunyai tingkat keragaman yang relatif sama kecil, sedangkan metode OLS mempunyai tingkat keragaman yang relatif besar. Tabel 3 Q 1 , Q 2, Q 3 , nilai max, nilai min, dan rataan dari galat untuk data dengan pencilan terhadap X Metode Q 1 Q 2 Q 3 Max Min Rataan OLS 21.4 30.9 65.1 499.5 4.4 68.3 LMS 1.3 3.8 11.0 76.5 0.1 12.6 LAD 21.5 31.0 65.2 499.9 4.4 68.4 LTS 1.8 3.7 11.2 300.6 0.3 36.2 WLS 21.5 31.0 65.2 499.9 4.4 68.4 Gambar 24 Diagram kotak untuk setiap data dengan pencilan terhadap X Dari diagram kotak dan tabel untuk data tanpa pencilan yang ditunjukkan pada Gambar 23 dan Table 3 di atas dapat dilihat bahwa kesalahan relatif hasil dugaan parameter yang ditunjukkan oleh rentang Q 1 dengan Q 3 untuk metode LMS, dan LTS mempunyai tingkat keragaman yang relatif sama kecil, sedangkan metode LAD, OLS, dan WLS mempunyai tingkat keragaman yang relatif sama besar. V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Pemeriksaan ada atau tidaknya data pencilan merupakan hal yang penting untuk menentukan metode apa yang sesuai. Gambar 23 Diagram kotak untuk setiap data dengan pencilan terhadap Y Dari diagram kotak dan tabel untuk data tanpa pencilan yang ditunjukkan pada Gambar 22 dan Table 2 di atas dapat dilihat bahwa kesalahan relatif hasil dugaan parameter yang ditunjukkan oleh rentang Q 1 dengan Q 3 untuk metode WLS, LMS, LAD, dan LTS mempunyai tingkat keragaman yang relatif sama kecil, sedangkan metode OLS mempunyai tingkat keragaman yang relatif besar. Tabel 3 Q 1 , Q 2, Q 3 , nilai max, nilai min, dan rataan dari galat untuk data dengan pencilan terhadap X Metode Q 1 Q 2 Q 3 Max Min Rataan OLS 21.4 30.9 65.1 499.5 4.4 68.3 LMS 1.3 3.8 11.0 76.5 0.1 12.6 LAD 21.5 31.0 65.2 499.9 4.4 68.4 LTS 1.8 3.7 11.2 300.6 0.3 36.2 WLS 21.5 31.0 65.2 499.9 4.4 68.4 Gambar 24 Diagram kotak untuk setiap data dengan pencilan terhadap X Dari diagram kotak dan tabel untuk data tanpa pencilan yang ditunjukkan pada Gambar 23 dan Table 3 di atas dapat dilihat bahwa kesalahan relatif hasil dugaan parameter yang ditunjukkan oleh rentang Q 1 dengan Q 3 untuk metode LMS, dan LTS mempunyai tingkat keragaman yang relatif sama kecil, sedangkan metode LAD, OLS, dan WLS mempunyai tingkat keragaman yang relatif sama besar. V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Pemeriksaan ada atau tidaknya data pencilan merupakan hal yang penting untuk menentukan metode apa yang sesuai. 2. Metode OLS, LMS, LAD, LTS, dan WLS sama baiknya dalam menduga parameter untuk data yang tidak mengandung pencilan. Metode OLS kurang dapat digunakan dalam menduga parameter pada data yang mengandung pencilan karena tidak tahan terhadap pencilan tersebut. 3. Ukuran pembanding antar metode yang digunakan di sini yaitu MAPE. MAPE di sini hanya digunakan untuk membandingkan, tidak bisa digunakan untuk akurasi model. MAPE menunjukkan bahwa metode LMS, LAD, LTS, dan WLS lebih cocok digunakan pada pendugaan parameter yang melibatkan data pencilan. Metode LAD dan WLS lebih tahan akan keberadaan pencilan namun hanya pencilan terhadap Y, sedangkan metode LMS dan LTS sangat tahan akan keberadaan pencilan baik pencilan terhadap Y maupun terhadap X sehingga menghasilkan dugaan parameter yang baik.

5.2 Saran