PERAN PENYULUH PERTANIAN TINJAUAN PUSTAKA

14 Tahap putusan decision, tahap dimana adopter membuat keputusan meneriam atau menolak inovasi yang diperkenalkan, 4 Tahap implementasi implementation, tahap dimana adopter melaksanakan keputusan yang telah dibuatnya mengenai suatu inovasi, dan 5 Tahap pemastian confirmation, tahap dimana adopter memastikan putusan yang telah diambilnya tersebut. Dalam keputusan yang dilakukan individu atau adopter ada kemungkinan untuk melanjutkan mengadopsi continued adoption atau menghentikannya discontinuance. Bisa saja individu atau adopter yang menolak inovasi terus mencari informasi lebih lanjut dan terlambat mengadopsinya later adoption atau tetap menolak continued rejecttion sesuai dengan informasi yang diterimanya. Demikian dengan kategorinya, individu yang mengadopsi suatu inovasi adopter atas lima kategori sebagai berikut : 1. Innovator, kelompok kosmopolit yang berani dan gemar dengan pembaharuan. 2. Early Adopter, kelompok yang terdiri dari pemimpin informal sebagai panutan bagi adopter selanjutnya. 3. Early Majority, kelompok yang biasanya menjadi anggota tetapi lebih awal mengadopsi inovasi daripada anggota lain. 4. Late Majority, kelompok yang bertindak menjauhi risiko. 5. Laggard, kelompok yang tradisonal. Meskipun masih terdapat beberapa kendala sehingga pemanfaatan TIK menjadi sangat komplek dan sulit untuk diadopsi. TIK sebenarnya dapat menyediakan kesempatan yang lebih besar untuk mencapai suatu tingkatan tertentu yang lebih baik bagi petani. Hal ini ditunjukkan ketika beberapa lembaga penelitian dan pengembangan menyampaikan studi kasus yang mendeskripsikan bagaimana TIK telah dimanfaatkan oleh petani dan stakeholders usahawan pelaku bidang pertanian sehingga memperoleh peluang yang lebih besar untuk memajukan kegiatan usahataninya. Keberhasilan pemanfaatan TIK oleh petani di Indonesia dalam memajukan usahataninya ditunjukkan oleh beberapa kelompok tani yang telah memanfaatkan internet untuk akses informasi dan promosi hasil produksinya dengan menggunakan fasilitas yang disediakan Community Training and Learning Centre CLTC di Pancasari Bali dan Pabelan Salatiga yang dibentuk Microsoft bekerja sama dengan lembaga nonprofit di bawah Program Unlimited Potential.

G. PERAN PENYULUH PERTANIAN

Pengembangan usahatani tidak terlepas dari peran kelembagaan yang terdiri dari beberapa instansi yang menyangkut penelitian maupun penyuluhan. Instansi baik pemerintah maupun swasta yang melakukan penelitian dan pengembangan pertanian merupakan tempat menghasilkan teknologi baru yang akan diadopsi oleh petani sebagai subjek pertanian. Penyuluh pertanian mempunyai peran dalam proses alih teknologi sehingga dapat diadopsi oleh petani. Cepat atau lambatnya proses adopsi teknologi oleh petani tergantung pada kinerja penyuluh pertanian di lapangan. Penyuluh pertanian menyangkut bidang tugas yang amat luas dan berhubungan dengan administrasi pemerintah untuk membantu petani melaksanakan manajemen usahatani sebaik – baiknya, menuju usahatani yang efisien dan produktif. Koordinasi dari semua tugas ini merupakan fungsi dari penyuluhan pertanian agricultural extension. Penyuluhan pertanian dapat juga disebut bentuk pendidikan nonformal. Suatu bentuk pendidikan yang cara, bahan, dan sasarannya disesuaikan dengan kepentingan, keadaan, waktu, maupun tempat petani. Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kemampuan serta menambah wawasan petani dalam melaksanakan usaha taninya. Melalui penyuluhan diharapkan akan terjadi perubahan perilaku petani, sehingga mereka dapat memperbaiki cara bercocok tanam agar lebih besar penghasilan dan lebih layak hidupnya Daniel, 2002. 15 Kegiatan penyuluh pertanian meliputi : 1 memfasilitasi proses pembelajaran petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis, 2 memberikan rekomendasi dan mengusahakan akses petani dan keluarganya ke sumber – sumber informasi dan sumber daya yang akan membantu mereka dalam memecahkan masalah yang dihadapi, 3 membantu menciptakan iklim usaha yang menguntungkan, 4 mengembangkan organisasi petani menjadi organisasi sosial ekonomi yang tangguh dan 5 menjadikan kelembagaan penyuluh sebagai lembaga mediasi dan intermediasi, terutama yang menyangkut teknologi dan kepentingan petani dan keluarganya beserta masyarakat pelaku agribisnis. Tugas penyuluhan pertanian terutama menyangkut usaha membantu petani agar senantiasa meningkatkan efisiensi usaha tani. Sedangkan bagi petani, penyuluhan itu adalah suatu kesempatan memperoleh pendidikan diluar sekolah, di mana mereka dapat belajar sambil berbuat learning by doing. Para petani yang hidup dalam lingkungan pertanian yang sempit selalu disadarkan akan adanya berbagai praktik dan kesempatan baru yang dimanfaatkan. Praktik – praktik dan penemuan - penemuan baru dalam teknologi ini kadang – kadang terdapat tidak jauh dari tempat tinggal petani walaupun sering juga berasal dari daerah – daerah yang jauh atau bahkan dari luar negeri. Fungsi untuk memperkenalkan hal – hal baru ini pada para petani setempat inilah yang merupakan masalah pokok dari penyuluhan pertanian. Bila dilakukan percobaan atau demonstrasi di lingkungan petani, petani akan melihat sendiri sampai di mana hal – hal baru tersebut benar – benar cocok dengan keadaan setempat. Jika memang demikian, makan kemudian petani akan mempertimbangkan untung dan ruginya. Setelah secara teknis dan ekonomis dianggap menguntungkan barulah petani memutuskan untuk menerima dan mempraktikkan penemuan baru ini. 16

BAB III. METODE PENELITIAN