Presisi Akurasi dengan Uji Rekoveri

Tabel 8 Uji keberulangan larutan baku bovine IgG pada kadar 5,37 ngmL Dari hasil perhitungan keberulangan larutan baku bovine IgG dengan kadar 5,7 ngmL dan perhitungan simpangan baku maka diperoleh limit deteksi sebesar 0,93 ngmL dan limit kuantitasi sebesar 3,1 ngmL. Dimana kadar ini mempunyai nilai lebih kecil dari kadar terendah larutan baku bovine IgG 7,5 ngmL dan kadar optimum yang digunakan untuk validasi yaitu 12,8 ngmL.

4.2.3 Presisi

Presisi adalah adalah tingkat kesamaan antar hasil uji individual ketika metode tersebut diterapkan secara berulang dari suatu sampel homogenat, presisi suatu metode analisis biasanya ditunjukkan dengan simpangan baku relatif atau koefisien variasi dari suatu seri pengukuran. Presisi suatu metode ELISA akan memenuhi keberterimaan apabila RSD yang diperoleh 20 Chan 2004. Pada percobaan ini dilaksanakan pengujian terhadap sampel yang diklaim mengandung IgG 150 mg 15g. Densitas optik larutan baku bovine IgG yang tercantum pada Tabel 3 digunakan sebagai kurva baku, dan data hasil uji presisi pada sampel A dapat dilihat pada Tabel 9. Pengulangan Kadar IgG ng x - x x - x 2 1 4,75 -0,62 0,38 2 5,73 0,36 0,13 3 5,39 0,02 0,00 4 5,50 0,13 0,02 5 5,24 -0,13 0,02 6 5,56 0,20 0,04 7 5,45 0,08 0,01 JumLah 37,62 0,59 Rata-rata 5,37 0,08 SD 0,31 Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai RSD untuk sampel susu bubuk skim A adalah 3,87 untuk repitibilitas dan kriteria RSD 20, sehingga hal ini menunjukkan bahwa sistem operasional instrumen dan prosedur metode sudah baik dengan respon. Tabel 9. Uji presisi pada Sampel A Pengulangan Kadar IgG ngmL x - x x - x 2 1 36,07 1,97 3,88 2 32,19 1,95 3,80 3 33,07 1,07 1,14 4 34,98 0,84 0,71 5 33,82 0,32 0,10 6 34,98 0,84 0,71 7 33,82 0,32 1,10 Jumlah 238,97 8.13 10,44 Rata-rata x 34,14 SD 1,32 RSD 3,87

4.2.4 Akurasi dengan Uji Rekoveri

Akurasi adalah kemampuan suatu metode untuk mengukur suatu nilai yang aktual atau sebenarnya dari suatu analat, atau kedekatan hasil uji yang diperoleh atau menggunakan metode yang sedang divalidasi dengan nilai sebenarnya yang terdapat dalam sampel. Pada penelitian ini digunakan metode penambahan standar adisi dan menghitung persen perolehan kembali persen rekoveri. Uji akurasi harus memenuhi keberterimaan RSD 15 atau persen rekoveri 85-115 Chan 2004. Pada penelitian ini uji akurasi dilakukan dengan tingkat kadar 100 dan menggunakan spike larutan baku dan larutan sampel masing masing 50, pengujian dilakukan 9 replikasi. Densitas optik larutan baku bovine IgG yang tercantum pada Tabel 3 digunakan sebagai kurva baku, dan data hasil uji akurasi dengan uji rekoveri tercantum pada Tabel 10. Tabel 10. Uji Akurasi dengan Uji Rekoveri Pengu langan Dens. Optik OD Kons. IgG total ngmL Kons. IgG baku ngmL Bobot sampel mg Kons IgG sampel ngmL Reko veri 1 0,64 38,19 15,6 14,66 18,04 129,00 2 0,64 38,42 15,6 14,23 18,54 127,00 3 0,63 37,31 15,6 15,72 17,86 124,00 4 0,61 35,81 15,6 15,13 17,67 116,28 5 0,62 36,38 15,6 14,98 17,56 120,64 6 0,56 32,15 15,6 15,62 18,89 85,00 7 0,57 32,69 15,6 16,08 18,79 89,49 8 0,64 38,31 15,6 14,73 20,24 115,83 9 0,59 34,13 15,6 15,09 19,48 93,91 Jumlah 1001,15 Rata rata 111,24 Evaluasi hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai persen rekoveri 111,24 yang memenuhi kriteria keberterimaan persen rekoveri yang terletak antara 85-115. Hal ini menunjukkan bahwa sistem operasional instrumen dan prosedur metode sudah baik dengan respon.

4.2.4 Spesifisitas