metabolisme bakterial dengan membloking enzim, aglutinasi bakteri dan netralisasi toksin dan virus Marnila dan Korhonen dalam Mehra 1992.
Sejak tahun 1980 sejumlah metode dikembangkan untuk mengisolasi dan memurnikan imunoglobulin dari kolostral dan cheese whey, metode yang
digunakan berdasarkan pada ultrafiltrasi UF atau kombinasi antara UF dan kromatografi Korhonen 2000. Beberapa literatur telah menyebutkan
beberapa metode yang digunakan untuk isolasi, ekstraksi, konsentrasi dan purifikasi imunoglobulin G dari susukolostrum. Tetapi tidak semua metode
dilaporkan hanya beberapa metode yang sesuai dengan produksi secara masal yang diterbitkan.
Pada abad keduapuluh dan kemajuan yang begitu cepat dari pemisahan
menggunakan teknologi
kromatografi, maka
sangat memungkinkan untuk mengisolasi individual protein dalam skala besar
Korhonen 2004. Untuk produksi crude imunoglobulin dengan pendekatan yang sangat efektif adalah menggunakan kombinasi dari teknologi membran
yang berbeda. Tetapi untuk meningkatkan recovery rate imunoglobulin dari whey
dan meningkatkan konsentrasinya dalam produk akhir maka masih diperlukan teknik kromatografi yang spesifik.
2.2 SUSU BUBUK SKIM
Susu adalah cairan berwarna putih yang dihasilkan oleh kelenjar susu baik
mamalia maupun manusia dan mengandung banyak vitamin dan protein Spreer 1998. Umumnya yang disebut dengan susu adalah susu sapi,
sedangkan untuk susu dari hewan lainnya, secara spesifik akan disebutkan dari mana asalnya seperti susu kambing, susu domba dan sebagainya. Umumnya
Susu merupakan bahan makanan bernilai gizi tinggi, kandungan gizinya lengkap dengan sifat gizi yang mudah dicerna dan diserap oleh tubuh
dipandang dari segi gizinya, susu merupakan makanan yang hampir sempurna dan merupakan salah satu makanan tertua dan pada waktu yang bersamaan
merupakan salah satu makanan yang sangat penting.
Menurut Spreer 1998 susu adalah suatu sekresi yang komposisinya sangat berbeda dari komposisi darah yang merupakan asal susu. Misalnya
lemak susu, kasein, laktosa yang disintesa oleh alveoli dalam ambing, tidak terdapat ditempat lain mana pun dalam tubuh sapi. Sejumlah besar darah harus
mengalir melalui alveoli dalam pembuatan susu yaitu sekitar 50 kg darah butuhkan untuk menghasilkan 30 liter susu. Komposisi susu sangat beragam
tergantung pada beberapa factor. Menurut Buckle 1985 angka rata rata komposisi susu untuk semua
jenis sapi adalah sebagai berikut : lemak 3, protein 3,4, laktosa 4,8, abu 0,72, dan air 87,10, disamping itu juga mengandung bahan bahan lain
dalam jumlah sedikit seperti sitrat, enzim enzim, fosfolipid, vitamin A, vitaminB dan vitamin C. Komposisi susu dari hewan lain selain sapi dapat
dilihat pada Tabel 1. Tabel1. Komposisi beberapa jenis susu pada mamalia dan manusia
Jenis Materia
kering Lemak
Total prot.
Kase in
Whey prot.
Laktosa Abu
Manusia 12.4
3.8 1.0
0.4 0.6
7.0 0.2
Sapi 13.0
4.0 3.4
2.8 0.6
4.8 0.7
Kambing 13.2 4,5
2.9 2.5
0.4 4.1
0.8 Domba
19.3 7.3
5.5 4.6
0.9 4.8
1.0 Keledai
8.5 0.6
1.4 0.7
0.7 6.1
0.4 Kuda
11.2 1.9
2.5 1.3
1.2 6.2
0.5 Kerbau
17.2 7.4
3.6 -
- 5.5
0.8 Unta
13.6 4.5
3.6 2.7
0.9 5.0
0.7 Lama
16.2 2.4
7.3 6.2
1.1 6.0
- Yak
17,3 6,5
5,8 -
- 4,6
0,9 Rusa
21,5 10,0
8,4 -
- 3,8
1,5 Rusa
kutub 33,1
16,9 11,5
- -
2,8 -
Sumber : Buckle 1985
Susu bubuk skim adalah bagian susu yang tertinggal sesudah krim diambil sebagian atau seluruhnya. Susu skim mengandung semua zat
makanan dari susu kecuali lemak dan vitamin yang larut dalam lemak. Menurut Codex 2007 komposisi susu bubuk skim terdiri dari lemak susu
maksimum 1,5, air maksimum 5 dan protein susu dalam padatan susu non fat minimum 34 Buckle 1985 .
Definisi susu skim yang tercantum dalam kategori pangan yang dikeluarkan oleh Badan POM 2006 adalah produk susu yang sebagian besar
lemaknya telah dihilangkan dan dipasteurisasi atau disterilisasi atau diproses dengan UHT dan persyaratan minimum kadar lemak susu tidak lebih dari
0,15 dan kadar protein tidak kurang dari 3. Susu skim dapat digunakan oleh orang yang menginginkan nilai kalori rendah di dalam makanannya,
karena susu hanya mengandung 55 dari seluruh energi susu, dan susu skim juga digunakan dalam pembuatan keju dengan lemak rendah dan yoghurt
Buckle 1985. Mattila 2003 mengkategorikan produk susu atas 3 kategori, 1. basic
product susu, susu fermentasi , keju, es krim, dll. 2. Added value product,
dimana komposisi susu telah berubah misalnya produk rendah laktosa atau bebas laktosa, formula hipoalergenik dengan protein terhidrolisa untuk bayi
yang hipersensitif terhadap susu, produk susu diperkaya dengan mineral atau vitamin sehingga produk ini dimaksudkan untuk kelompok konsumen dengan
target tertentu. 3. produk susu yang secara fungsional untuk meningkatkan kesehatan, produk susu diperkaya dengan komponen fungsional ataupun
ingredien dari susu. Walaupun susu merupakan makanan dan pada dasarnya adalah
pangan yang mengandung zat gizi dan protein, namun untuk meningkatkan fungsinya sebagai pangan dengan klaim kesehatan dapat meningkatkan
imunitas masih diperkaya dengan IgG. Pada pemasarannya dapat dilihat klaim dari produsen bahwa susu bubuk skim yang mengandung IgG adalah susu
bubuk skim yang mengandung kolostrum. Di Amerika dan Australia susu
yang diperkaya dengan IgG sudah dipasarkan sejak tahun 1998 dengan bahan aktif yang disebut ekstrak kolostrum Mattila 2005.
2.3 ENZYME LINK IMMUNOSORBENT ASSAY ELISA