BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
Lokasi penelitian terletak di pesisir pantai utara Jawa Pantura, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon. Lokasi tapak penambangan pasir Galian
C terletak di desa Greged, Gumulung Tonggoh dan Lebak Mekar. Akses menuju lokasi penelitian relatif mudah, dapat dijangkau melalui jalan raya Pantai Utara
Pantura, ke arah Tenggara dari Kota Cirebon, berjarak sekitar 15-20 km. Berada disekitar jalan tol dan di sebelah barat jalur rel kereta api
Gambar 2 Peta lokasi Lahan Bekas Tambang Gumulung Tonggoh Secara geografis daerah penelitian terletak diantara 6º45’50” dan 6º48’45”
LS serta 108º37’12” dan 108º37’12” BT. Lokasi pertambangan berbatasan dengan Kecamatan Pangenan di sebelah Timur, Kecamatan Mundu di sebelah Barat,
Kecamatan Lemah Abang di sebelah Selatan dan berbatasan dengan Laut Jawa disebelah Utara.
Kabupaten Cirebon termasuk dalam iklim tropis dengan suhu udara rata- rata 28
˚ C. Kelembaban udara berkisar antara ± 48 - 93 dengan kelembaban
udara tertinggi terjadi pada bulan Januari – Maret dan terendah terjadi pada bulan Juni – Agustus. Rata-rata curah hujan di Kabupaten Cirebon ± 2260 mmtahun
dengan jumlah hari hujan ± 155 hari. Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt Ferguson, iklim di Kabupaten Cirebon termasuk tipe iklim C. Musim hujan jatuh
pada bulan Oktober – April dan musim kemarau terjadi pada bulan Juni – September. Kota Cirebon merupakan dataran rendah dengan ketinggian bervariasi
antara 0 – 150 meter diatas permukaan laut. Secara umum, kemiringan lahannya berkisar antara 0 – 15 .
Kegiatan pertambangan pasir di kecamatan Greged dan Astanajapura ini mendukung kegiatan pemerintah daerah dalam peningkatan perbaikan ekonomi
setempat dan regional. Pasir yang merupakan salah satu komoditas hasil tambang utama Kabupaten Cirebon, telah mengalami pertumbuhan pesat baik dalam
eksploitasi hingga mempunyai produksi pasir mencapai 324.000 ton per tahun. Di samping itu dapat meningkatkan pendapatan berupa pajak bagi pemerintah daerah
sejalan dengan kebijakan Otonomi Daerah. Berdasarkan data statistik Jawa Barat, jumlah penduduk di Kabupaten
Cirebon adalah 2.034.093 jiwa tahun 2002. Sedangkan kecamatan Astanajapura berpenduduk 94.690 jiwa pada tahun yang sama. Pertumbuhan penduduk di
kecamatan Astanajapura pada tahun 1997 – 2003 adalah 2,5 . Jenis mata pencaharian masyarakat Gumulung Tonggoh dan Greged adalah petani yaitu
sebesar 1.171 jiwa 1,24 . Desa Gumulung Tonggoh dan Greged termasuk desa tertinggal IDT.
Pengggunaan lahan di daerah sekitar pertambangan Kecamatan Greged dan Astanajapura terdiri dari lahan sawah, lahan perkebunan, lahan untuk
pertambangan, pemukiman dan lahan kritis. Tanaman yang banyak terdapat di sekitar lokasi pertambangan adalah Jati Tectona grandis, Kayu Putih Melaleuca
leucadendron , tebu Sacharum offiinarum, Mahoni Swietenia machrophylla,
Jagung Zea mays, Padi Oryza sativa, Pisang Musa acuminate, Kacang Tanah Arachis hypogeal L.
Kegiatan penambangan di Astanajapura dan Greged sudah dihentikan sejak tahun 2005. Tanaman Jati dan Mahoni yang terdapat di dalam kawasan
pertambangan merupakan tanaman untuk reklamasi. Tanaman-tanaman reklamasi ini ditanam oleh masing-masing perusahaan sebagai pelaksanaan sangsi produksi
yang terjadi 2 tahun sebelumnya.
Gambar 3. Lokasi penelitian a Tegakan Jati, b Tegakan Mahoni
a
b
BAB V HASIL