Kepadatan Spora 3 cahaya, besarnya intensitas cahaya berimplikasi pada banyak sedikitnya

Nielsen 2000 mengelompokan senyawa organik yang dikeluarkan akar berdasarkan pergerakannya di tanah dibagi tiga kelompok yaitu 1 larut air-dapat berdifusi, 2 volatil-dapat berdifusi, dan 3 tidak dapat berdifusi. Kemampuan eksudat akar yang volatil menarik tabung perkecambahan lebih tinggi dibandingkan dengan yang larut air. Hal ini disebabkan eksudat yang volatil dapat menarik tabung perkecambahan pada jarak lebih dari 10 mm, sedangkan yang larut air aktivitas biologinya hilang pada jarak 1 mm. Selanjutnya ditunjukkan bahwa eksudat volatil yang bukan berasal dari inang menghambat perkecambahan spora FMA. Hasil trapping menunjukkan bahwa sekurangnya dijumpai sembilan spesies FMA yang termasuk dalam genus Glomus 2 spesies, genus Gigaspora 3 spesies dan genus Acaulospora 4 spesies. Pada pengamatan secara langsung hanya dijumpai genus Glomus. Studi ini menunjukkan bahwa dengan trapping FMA potensial dapat ditetapkan. Tanaman inang dapat mempengaruhi populasi FMA, walaupun FMA tidak spesifik, namun terdapat kesukaan FMA berasosiasi dengan spesies inang tertentu seperti hasil penelitian Bever et al., 2001 menunjukkan bahwa A morrowiae dan A tuburculata lebih berhasil diperbanyak menggunakan inang P phaseoloides dibanding dengan sorgum. Media zeolit merupakan salah satu media yang baik untuk memproduksi FMA Mansur 2003. Hasil penelitian Basrudin 2005 menunjukkan media zeolit memberikan rata-rata persentase infeksi Glomus etunicatum yang lebih tinggi, jika dibandingkan dengan media arang sekam. Setiadi 2004 menyatakan bahwa untuk menghasilkan inokulum yang berkualitas diperlukan media padat yang mempunyai syarat diantaranya: relatif ringan, berpori, mempunyai KTK tinggi dan tidak berpatogen serta tidak toksit dan mudah tersedia. Media tersebut diantaranya adalah pasir kali, pasir kuarsa, zeolit dan inolit, expanded clay dan terragreen. Zeolit merupakan mineral aluminosilikat terhidrasi yang mengandung kation-kation alkali dan alkali tanah serta memiliki struktur tiga dimensi berupa rongga-rongga Ming dan Mumpton 1989. Berdasarkan sifat-sifat tersebut, maka zeolit mampu menyerap dan menjerap unsur hara yang diberikan, yang kemudian akan dilepas sesuai kebutuhan tanaman sehingga zeolit berfungsi sebagai penyedia pupuk lambat. Media dengan tekstur kasar dan unsur hara yang rendah,