c 14.85 d e 15.01 de A FMA
Tabel 20. Pengaruh interaksi perlakuan kultivar dengan inokulasi FMA, dan inokulasi FMA dengan pemupukan P terhadap jumlah benih per
tanaman
Perlakuan Jumlah benih per tanaman
Persentase peningkatan
Tanpa inokulasi FMA
Inokulasi FMA Mycofer
Kultivar Laris
3005 Aa 3129 Aa
4.1 Tegar
3088 Aa 3646 Bb
18.1 Pemupukan P
Tanpa P
2
O
5
2640 3115
17.9 100 kgha P
2
O
5
3169 3450
8.9 125 kgha P
2
O
5
3245 3547
9.3 150 kgha P
2
O
5
3131 3437
9.8 Keterangan: Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf kapital baris dan
huruf kecil kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5. KK: 3.4
Bobot basah brangkasan dan bobot kering biomasa.
Pengaruh interaksi perlakuan kultivar, inokulasi FMA dan pemupukan P terhadap bobot basah
brangkasan dan bobot kering biomasa disajikan dalam Tabel 21. Terjadi pola respon yang sama pada kedua kultivar yang diuji yaitu pada tanaman berFMA
menunjukkan hasil yang lebih baik dibanding tanpa FMA. bobot basah brangkasan dan bobot kering biomasa per tanaman tertinggi diperoleh pada
perlakuan inokulasi FMA dan pemupukan P dengan dosis 100 kgha P
2
O
5
pada kultivar Tegar yaitu masing-masing 419.42 g dan 124.37 g atau terjadi
peningkatan 179.9 dan 219.8 dibanding kontrol tanpa FMA dan tanpa pemupukan P.
Tabel 21. Pengaruh interaksi perlakuan kultivar, inokulasi FMA dan pemupukan P terhadap bobot brangkasan basah dan bobot brangkasan kering per
tanaman
Kultivar K
FMA M
Pemupukan P P
Bobot brangkasan basah g
Bobot brangkas an kering g
Laris Tanpa FMA
Tanpa P
2
O
5
149.9 a 38.9 a
100 kgha P
2
O
5
163.3 ab 49.7 c
125 kgha P
2
O
5
160.9 ab 43.8 b
150 kgha P
2
O
5
181.2 b 45.5 bc
FMA Mycofer Tanpa P
2
O
5
241.6 cd 77.7 e
100 kgha P
2
O
5
246.5 cd 78.0 e
125 kgha P
2
O
5
273.5 e 89.6 f
150 kgha P
2
O
5
303.1 f 100.5 hi
Tegar Tanpa FMA
Tanpa P
2
O
5
221.8 c 68.3 d
100 kgha P
2
O
5
341.5 g 101.6 i
125 kgha P
2
O
5
254.8 de 70.1 d
150 kgha P
2
O
5
339.5 g 102.7 i
FMA Mycofer Tanpa P
2
O
5
307.0 fg 97.8 gh
100 kgha P
2
O
5
419.4 h 124.4 h
125 kgha P
2
O
5
336.9 g 96.71 g
150 kgha P
2
O
5
326.5 fg 95.51 ge
Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji BNT 5. KK: 2.3
Derajat kolonisasi
. Interaksi perlakuan kultivar, inokulasi FMA dan pemupukan P tidak berpengaruh terhadap derajad kolonisasi. Derajat kolonisasi dipengaruhi
secara nyata oleh faktor tunggal inokulasi FMA dan pemupukan P serta interaksi kedua perlakuan tersebut. Pada semua level pemupukan, inokulasi FMA mampu
meningkatkan derajat kolonisasi dengan nilai tertinggi pada pemupukan P
2
O
5
dosis 150 kgha yaitu sebesar 81.1 walaupun secara statistik tidak berbeda nyata
dengan dosis 100 kgha P
2
O
5
78.3 dan 150 kgha P
2
O
5
80.6 Tabel 22. Derajat kolonisasi ini termasuk katagori tinggi Brundrett 1999.
Tabel 22. Pengaruh interaksi inokulasi FMA dengan pemupukan P FMA terhadap derajat kolonisasi
Pemupukan P Derajat kolonisasi
Persentase peningkatan
Tanpa inokulasi FMA
Inokulasi FMA Mycofer
Tanpa P
2
O
5
10.0 Aa 67.2 Ba
500.7 100 kgha P
2
O
5
13.3 Ab 78.3 Bb
400.9 125 kgha P
2
O
5
12.2 Ab 80.5 Bb
500.6 150 kgha P
2
O
5
13.9 Ab 81.1 Bb
400.8 Keterangan: Angka-angka yang diikuti huruf kapital baris dan huruf kecil
kolom yang sama tidak berbeda nyata berdasarkan uji BNT 5.
Daya berkecambah dan kecepatan tumbuh relatif.
Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan kultivar, FMA dan pemupukan P tidak saling
berinteraksi dalam mempengaruhi daya berkecambah dan kecepatan tumbuh relatif benih hasil panen. Perlakuan pemupukan P sebagai faktor tunggal
memberikan pengaruh yang nyata terhadap daya berkecambah, dan kecepatan tumbuh relatif, sedangkan perlakuan inokulasi FMA dan perlakuan kultivar tidak
berpengaruh nyata Tabel lampiran 7. Pemupukan P pada semua level dapat meningkatkan daya berkecambah maupun kecepatan tumbuh relatif dibandingkan
kontrol tanpa pupuk P. Pada daya berkecambah hasil tertinggi adalah 90.8 yaitu pada pemupukan P
2
O
5
100 kgha Tabel 23, sedangkan pada kecepatan tumbuh relatif hasil tertinggi 73.4 yaitu pada pemupukan P
2
O
5
150 kgha, walaupun secara statistik tidak berbeda nyata dengan pemupukan P
2
O
5
100 kgha, dan 125 kgha Tabel 24.
Tabel 23. Daya berkecambah benih hasil panen kultivar cabai Laris dan Tegar pada perlakuan FMA dan pemupukan P
Kultivar K
FMA M
Pemupukan P P Rata-rata
G 0 kgha
P
2
O
5
P0 100 kgha
P
2
O
5
P1 125 kgha
P
2
O
5
P2 150 kgha
P
2
O
5
P3
.....................
Laris Tanpa
FMA 82.2
88.7 89.7
89.0
88.5
FMA Mycofer
88.2 92.5
88.2 89.0
Tegar Tanpa
FMA 84.2
91.5 87.7
90.2
87.6
FMA Mycofer
85.2 90.5
89.0 94.0
Rata-rata P 85.0 a