PENDAHULUAN Pengelolaan hayati tanah untuk meningkatkan peran fauna tanah dalam proses dekomposisi jerami padi pada budidaya System of Rice Intensification (SRI) di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk Indonesia semakin meningkat dari waktu ke waktu, namun meningkatnya jumlah penduduk ini, tidak disertai dengan peningkatan produksi bahan pangan utama, khususnya beras. Kondisi pertanian yang semakin mengkhawatirkan dengan produktivitas rendah menjadi masalah utama pertanian Indonesia saat ini. Untuk itu, diperlukan berbagai upaya pengembangan sistem pertanian yang mampu meningkatkan produktivitas tanaman pangan, salah satunya adalah dengan metode System of Rice Intensification S.R.I.. S.R.I. merupakan teknik budidaya tanaman padi yang mampu meningkatkan produktivitas padi dengan sistem manajemen tanah, tanaman, air dan unsur hara yang lebih baik dari teknik budidaya konvensional serta penggunaan input yang lebih efisien Anugrah et al., 2008. Prinsip utama S.R.I. antara lain meliputi: penanaman bibit muda ketika bibit masih berdaun dua helai usia 8-12 hari setelah semai, penanaman satu bibit per titik tanam dengan akar yang tidak dibenamkan, jarak tanam yang lebar minimal 30 x 30 cm, pemberian air secara macak-macak lembab, tetapi tidak tergenang dengan irigasi putus-putus, melakukan penyianganpendagiran sebanyak 2-3 kali dan sebisa mungkin menggunakan pupuk organikkompos. Dengan prinsip budidaya seperti ini, S.R.I. akan memberikan produktivitas yang lebih banyak dari sistem penanaman padi konvensional Mutakin, 2009. Pengelolaan lahan merupakan salah satu faktor terpenting dalam mencapai hasil pertanian yang optimal dan berkelanjutan. Pengelolaan hayati tanah dapat mendukung terciptanya lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan dan peningkatan populasi organisme tanah. Salah satunya adalah dengan memfokuskan peranan fauna tanah dalam mendekomposisikan bahan organik. Coleman et al. 2004 menyatakan bahwa dalam proses dekomposisi bahan organik, terjadi perubahan kompleks bahan organik menjadi senyawa-senyawa anorganik atau proses mineralisasi unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman. Proses dekomposisi dapat berjalan cepat dengan bantuan organisme tanah. Proses dekomposisi bahan organik dapat meningkatkan kesuburan tanah melalui unsur- unsur hara yang dihasilkan. Pengelolaan hayati tanah pada lahan sawah, diantaranya adalah dengan modifikasi jarak pematang sawah. Widyastuti 2002 menyatakan bahwa kondisi yang tidak tergenang memiliki jumlah fauna tanah yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan tanah yang tergenang. Kondisi lahan padi budidaya S.R.I. yang tidak tergenang lebih cocok bagi pertumbuhan organisme tanah, karena kebutuhan oksigen lebih tercukupi pada lahan yang lembab. Fauna tanah yang tidak menyukai kondisi lahan tergenang ini, akan bermigrasi ke pinggir-pinggir atau pematang sawah saat air memasuki plot sawah sebagai pengairan. Dalam penelitian ini, dipelajari peran fauna tanah dalam laju dekomposisi jerami padi pada plot dengan jarak pematang sempit 4 meter dan lebar 8 meter. Pada plot sawah dengan jarak pematang sempit ditemukan populasi fauna tanah yang lebih banyak dibanding plot sawah dengan jarak pematang lebar, karena fauna tanah lebih mudah bermigrasi dari area tanam jika jarak pematangnya sempit Widyastuti, 2002. Jarak pematang sawah dapat mempengaruhi laju dekomposisi bahan organik dilihat dari banyaknya populasi fauna tanah pada lahan sawah.

1.2. Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Mempelajari pengaruh jarak pematang sawah 4 m dan 8 m terhadap peran fauna tanah dalam mendekomposisikan jerami padi pada budidaya S.R.I. 2. Mempelajari pengaruh jarak pematang sawah dan peran fauna tanah terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman padi.

1.3. Hipotesis

Laju dekomposisi jerami padi dan pertumbuhan vegetatif tanaman padi pada plot dengan jarak pematang sempit lebih tinggi dibandingkan dengan jarak pematang lebar.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Perbaikan Sifat Tanah Dan Peningkatan Produksi Padi Sawah Dengan Pemberian Bahan Organik Dan Sistem Tanam Sri (System of Rice Intensification)

0 23 13

DAMPAK BUDIDAYA PADI ORGANIK DENGAN METODE SRI (System of Rice Intensification) TERHADAP SUSTAINABILITAS KANDUNGAN C ORGANIK TANAH DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN GUNUNG SUGIH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 16 191

Efisiensi pemupukan dengan penambahan kompos jerami pada budidaya padi System of Rice Intensification (SRI) di Daerah Pasang Surut Kalimantan Selatan

0 8 125

Dinamika Populasi Mikroba Tanah pada Budidaya SRI (System of Rice Intensification) Di Kecamatan Limo, Depok

2 29 61

Peningkatan populasi dan keragaman fauna tanah melalui pengelolaan hayati tanah pada budidaya System of Rice Intensification (S.R.I.) di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor

0 13 127

Pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah (Oryza stiva L.) pada teknik budidaya System of Rice Intensification (SRI)

0 10 50

Penentuan kelembaban tanah optimum untuk budidaya padi sawah sri (system of rice intensification) menggunakan algoritma genetika

0 3 12

Pengembangan Sistem Kendali Irigasi Untuk Budidaya Padi Sri (System Of Rice Intensification) Yang Ramah Lingkungan

0 8 45

Pengaruh Dosis Pupuk dan Jerami Padi Terhadap Kandungan Unsur Hara Tanah Serta Produksi Padi Sawah pada Sistem Tanam SRI ( System Rice Intensification)

0 0 15