Hama Tanaman Padi HASIL DAN PEMBAHASAN

Perakaran yang masih muda, dapat mencapai perkembangan anakan secara maksimal. Persaingan antar tanaman untuk memperoleh ruang tumbuh, cahaya, atau nutrisi dalam tanah akan berkurang dengan penanaman satu bibit per lubang dan jarak tanam lebar, sehingga perakaran memiliki banyak ruang untuk menyebar dan memperdalam perakaran Berkelaar, 2001. Pemberian air secara macak-macak dan intermitten menjamin ketersediaan O 2 di zona perakaran dan secara konsisten memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan dengan yang digenangi secara terus-menerus Gani et al., 2002.

4.4. Hama Tanaman Padi

Terdapat berbagai hama tanaman padi yang menggangu selama masa tanam. Hama-hama tersebut, yaitu keong mas, belalang, penggerek batang dan walang sangit. Keong mas adalah hama yang pertama menyerang tanaman padi pada saat tanaman baru dipindahkan dari persemaian ke plot percobaan sampai dengan umur tanaman 3 MST, saat batang padi masih sangat muda. Setelah itu serangan keong mas mulai menurun. Keong mas bersifat aktif pada air yang menggenang. Hama ini memakan pangkal batang padi dengan cara memotongnya, sehingga menyebabkan tanaman rusak dan hilangnya bibit yang sudah ditanam. Pengendalian yang dilakukan dengan cara manual, yaitu dengan mengambil keong mas dan menghancurkan telur-telurnya. Telur keong mas ini berwarna merah muda dan suka menempel pada batang tanaman. Belalang merusak tanaman padi bagian daun. Saat umur tanaman padi relatif masih muda, tanaman sangat rentan akan keberadaan belalang. Daun tanaman menjadi rusak dan batang tanaman banyak yang mati. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan tanaman menjadi sangat terhambat dan menyebabkan banyak anakan produktif menjadi mati. Pengendalian yang dilakukan untuk mengendalikan hama ini dengan cara manual mengambilnya satu per satu dan dengan aplikasi pestisida nabati. Setelah dilakukan aplikasi pestisida nabati secara berkala, jumlah hama belalang yang menyerang semakin berkurang. Hama penggerek batang adalah hama yang ulatnya hidup di dalam batang padi. Hama ini memutuskan organ batang padi dari dalam. Sehingga aliran hara dari tanah tidak samapai ke pucuk daun dan menyebabkan batang padi yang terinfeksi tersebut menjadi mati. Penggerek batang merusak pertanaman padi pada semua fase. Serangan yang terjadi pada fase vegetatif mengakibatkan anakan menjadi berwarna coklat dan kemudian mati. Sedangkan serangan yang terjadi pada fase generatif mengakibatkan malai menjadi kosong dan berwarna putih. Kondisi lahan pada padi budidaya S.R.I. yang tidak tergenang air menyebabkan hama dapat hidup dengan baik di batang padi yang dekat dengan tanah. Pengendalian dilakukan dengan penggenangan lahan selama beberapa saat untuk mematikan ulat. Namun serangan hama ini cukup sedikit. Walang sangit menyerang tanaman padi dengan cara menghisap cairan bulir padi yang masih masak susu. Hal ini berakibat bulir padi menjadi hampa dan berwarna coklat. Pengendalian dilakukan dengan cara mengambilnya satu per satu dan penyemprotan pestisida nabati. Berbagai serangan hama yang terjadi pada penelitian ini merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman padi.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Pendapatan Petani Sistem Tanam SRI (System of Rice Intensification) Dengan Petani Sistem Tanaman Legowo (Studi Kasus: Desa Pematang Setrak, Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai)

2 84 123

Perbaikan Sifat Tanah Dan Peningkatan Produksi Padi Sawah Dengan Pemberian Bahan Organik Dan Sistem Tanam Sri (System of Rice Intensification)

0 23 13

DAMPAK BUDIDAYA PADI ORGANIK DENGAN METODE SRI (System of Rice Intensification) TERHADAP SUSTAINABILITAS KANDUNGAN C ORGANIK TANAH DAN PENDAPATAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN GUNUNG SUGIH KABUPATEN LAMPUNG TENGAH

0 16 191

Efisiensi pemupukan dengan penambahan kompos jerami pada budidaya padi System of Rice Intensification (SRI) di Daerah Pasang Surut Kalimantan Selatan

0 8 125

Dinamika Populasi Mikroba Tanah pada Budidaya SRI (System of Rice Intensification) Di Kecamatan Limo, Depok

2 29 61

Peningkatan populasi dan keragaman fauna tanah melalui pengelolaan hayati tanah pada budidaya System of Rice Intensification (S.R.I.) di Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor

0 13 127

Pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan produksi padi sawah (Oryza stiva L.) pada teknik budidaya System of Rice Intensification (SRI)

0 10 50

Penentuan kelembaban tanah optimum untuk budidaya padi sawah sri (system of rice intensification) menggunakan algoritma genetika

0 3 12

Pengembangan Sistem Kendali Irigasi Untuk Budidaya Padi Sri (System Of Rice Intensification) Yang Ramah Lingkungan

0 8 45

Pengaruh Dosis Pupuk dan Jerami Padi Terhadap Kandungan Unsur Hara Tanah Serta Produksi Padi Sawah pada Sistem Tanam SRI ( System Rice Intensification)

0 0 15