kotoran, bangkai dan sebagainya. Jumlah kumbang sangat besar dan habitatnya bervariasi. Beberapa spesies menghabiskan hidupnya di dalam sampah, sedangkan
yang lainnya menggali tanah dengan kedalaman beberapa sentimenter serta membawa kotoran atau bentuk bahan organik lainnya ke dalam tanah tersebut
Adianto, 1993.
d Collembola dan Acari
Collembola hanya ada pada keadaan yang lembab, tetapi beberapa dari mereka dapat tahan terhadap kekeringan sampai batas tertentu. Makanan
Collembola sangat bervariasi, yaitu bakteri, jamur, hifa dan spora, mendekomposisi bahan organik, kotoran, tanaman serta hewan. Collembola tidak
berperan langsung dalam penyediaan nutrisi tanah, tetapi mereka aktif dalam fragmentasi serasah tanaman dan dalam hal ini dapat berperan langsung terhadap
tanah Richards, 1974. Collembola hidup pada habitat yang tersembunyi, seperti reruntuhan daun, di bawah kulit kayu, kulit kayu yang membusuk dan pada jamur.
Collembola merupakan fauna tanah dengan persentase yang besar dan penting dalam menghancurkan zat-zat organik dan mendorong kesuburan tanah. Acari
ditemukan di dalam tumpukan daun, di bawah kulit kayu, di bawah tanah serta batu-batu Borror et al., 1992.
Acaritungau merupakan fauna tanah yang keberadaannya paling banyak diantara fauna tanah lainnya. Acari terdiri dari empat jenis, yaitu: Prostigmata,
Mesostigmata, Astigmata dan Cryptostigmata. Anggota tungau Prostigmata dan Mesostigmata biasanya aktif berkembang di dalam tanah dan beberapa
diantaranya bersifat predator. Beberapa tungau Cryptostigmata berukuran lebih kecil, pergerakannya lambat dan bersifat detritivor. Tungau Astigmata tidak selalu
berada di dalam tanah Richards, 1974.
2.2. Peranan Fauna Tanah
Wardle 2002 dalam Coleman et al. 2004 mengemukakan tiga tingkat partisipasi fauna tanah terhadap proses terbentuknya tanah. Sebagai ˝perekayasa
ekosistem˝, seperti cacing tanah, rayap dan semut dapat mengubah struktur fisik tanah serta mempengaruhi ketersediaan nutrisi dan aliran energi bagi organisme
lain. Sebagai ˝transformator serasah˝, seperti microarthropods, fragmen serasah yang membusuk dapat meningkatkan ketersediaan mikroba. Sebagai ˝mikro-
jejaring makanan˝, termasuk kelompok mikroba dan mikrofauna predator Nematoda dan Protozoa. Ketiga tingkat partisipasi ini beroperasi pada ukuran,
tata ruang dan skala waktu yang berbeda. Fauna tanah berperan dalam memperbaiki struktur tanah melalui
penurunan berat jenis, peningkatan ruang pori, aerasi, drainase, kapasitas penyimpanan air, dekomposisi bahan organik, pencampuran partikel tanah,
penyebaran mikroba dan perbaikan struktur agregat tanah. Walaupun pengaruhnya terhadap pembentukan tanah dan dekomposisi bahan organik bersifat tidak
langsung, secara umum fauna tanah dapat dipandang sebagai pengatur terjadinya proses dalam tanah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cacing tanah dapat
meningkatkan P tersedia tanah dan jumlah kation, menurunkan rasio CN, mengeliminir Al dalam tanah, meningkatkan ruang pori total, menurunkan bulk
density serta meningkatkan pori drainase dan permeabilitas tanah Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, 2008.
Serangga pemakan bahan organik yang mambusuk, membantu merubah zat-zat yang membusuk menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Banyak jenis
serangga yang meluangkan sebagian atau seluruh hidup mereka di dalam tanah. Tanah tersebut memberikan serangga suatu pemukiman atau sarang, pertahanan
dan makanan. Tanah diterobos sedemikian rupa sehingga tanah menjadi lebih mengandung udara, tanah juga dapat diperkaya oleh hasil ekskresi dan tubuh-
tubuh serangga yang mati. Serangga tanah memperbaiki sifat fisik tanah dan menambah kandungan bahan organiknya Borror et al., 1992.
Biota tanah seperti Oligochaeta, Collembola dan Acari berperan dalam dekomposisi bahan organik, distribusi hara, pencampuran tanah dan pembentukan
agregat tanah. Cacing tanah yang dalam siklus hidupnya dapat membuat lubang dalam tanah dapat mencegah pemadatan tanah, mempertebal tanah lapisan atas
dan meningkatkan ketersediaan hara Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian, 2008.
Masuknya cacing tanah ke dalam tanah mengakibatkan perubahan beberapa sifat kimia tanah, yaitu meningkatkan
kandungan bahan organik, kandungan unsur hara tersedia dan kapasitas tukar
kation. Hal ini disebabkan kotoran cacing tanah mengandung lebih banyak unsur hara dan C-organik daripada tanah aslinya. Kotoran cacing berpengaruh terhadap
keragaman populasi mikroorganisme Ma’shum et al., 2003. Pengaruh fauna tanah terhadap sifat tanah dalam ekosistem dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Pengaruh Fauna Tanah terhadap Sifat Tanah dalam Ekosistem Fauna Tanah
Aktivitas Pengaruh terhadap Tanah
Mikrofauna Mengatur populasi bakteri
dan fungi Mempengaruhi struktur agregat
tanah dan berinteraksi dengan mikroflora
Perombakan unsur hara Mesofauna
Mengatur populasi fungi dan mikrofauna
Menghasilkan fecal pellets Perombakan unsur hara
Menciptakan biopore Menghancurkan sisa
tanaman Meningkatkan humifikasi
Makrofauna Menghancurkan sisa
tanaman Mencampurkan bahan organik
dan bahan mineral Merangsang kegiatan
mikroorganisme Penyebaran bahan organik dan
mikroorganisme Menciptakan biopore
Meningkatkan humifikasi Menghasilkan fecal pellets
Sumber: Hendrix et al. 1990 dalam Coleman et al. 2004
2.3. Pengukuran Aktivitas Fauna Tanah