Uji F-Statistik Penyerapan Tenaga Kerja Subsektor Perikanan Di Provinsi Jawa Barat

35 Ada beberapa cara untuk mengetahui multikolinearitas dalam model, salah satunya adalah uji Manquardt, yaitu dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF pada masing-masing variabel bebas. Jika nilai VIF kurang dari sepuluh, maka dapat disimpulkan bahwa dalam persamaan tidak terdapat multikolinearitas. Sebaliknya, jika nilai VIF lebih besar dari sepuluh maka terdapat multikolinearitas dalam persamaan tersebut. Untuk mengatasi multikoleniaritas, salah satunya dengan regresi analisis komponen utama. Pendugaan dengan regresi komponen utama akan menghasilkan nilai dugaan yang memiliki tingkat ketelitian yang lebih tinggi, dengan jumlah kuadrat sisaan yang lebih kecil dibandingkan dengan pendugaan metode kuadrat terkecil. Analisis komponen utama pada dasarnya mentransformasi peubah-peubah bebas yang berkorelasi menjadi peubah- peubah baru yang orthogonal dan tidak berkorelasi. Analisis ini bertujuan menyederhanakan peubah-peubah yang diamati dengan cara mereduksi dimensinya. Hal ini dilakukan dengan menghilangkan korelasi di antara peubah melalui transformasi peubah asal ke peubah baru komponen utama yang tidak berkorelasi. Cara lain untuk mengatasi multikoleniaritas diantaranya dengan mengeluarkan peubah denga koleniaritas tinggi, atau dengan melakukan penambahan data baru Juanda 2009. Elastisitas Menurut Mankiw 2012, elastisitas adalah ukuran berapa besar respon yang diberikan oleh pembeli dan penjual terhadap perubahan pasar, memampukan kita untuk menganalisis penawaran dan permintaan dengan lebih tepat. Elastisitas permintaan, Elastisitas permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu McEachern 2001: a. Elastisitas harga price elasticity, Elastisitas harga dari permintaan adalah mengukur perubahan jumlah permintaan barang terhadap suatu perubahan dalam harga. Perhitungan elastisitas harga dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: Elastisitas harga = persentase perubahan jumlah barang yang diminta persentase perubahan harga b. Elastisitas pendapatan income elasticity, Elastisitas pendapatan adalah mengukur perubahan permintaan konsumen akibat adanya perubahan pendapatan yang menyebabkannya. Perhitungan elastisitas pendapatan dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: Elastisitas pendapatan = persentase perubahan jumlah barang yang diminta persentase perubahan pendapatan c. Elastisitas silang cross elasticity, Elastisitas silang adalah mengukur perubahan permintaan satu barang akibat perubahan harga barang lain. Perhitungan elastisitas pendapatan dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut: 36 Elastisitas silang = persentase perubahan jumlah barang X persentase perubahan harga barang Y Menurut Mankiw 2012, permintaan suatu barang bisa dikatakan elastis atau inelastis ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu: a. Tersedianya barang substitusi terdekat, Barang-barang yang memiliki substitusi permintaannya cenderung lebih elastis karena lebih mudah bagi konsumen untuk beralih dari barang tersebut ke substitusinya, contoh: mentega dan margarine. b. Kebutuhan versus kemewahan, Kebutuhan cenderung memiliki permintaan yang inelastis, sedangkan kemewahan memiliki permintaan yang elastis, contoh: tarif periksa ke dokter dan harga berlayar. c. Pengertian pasar, Elastisitas permintaan dari setiap pasar bergantung pada bagaimana kita mengartikan batas-batas pasar. Pasar yang diartikan secara sempit cenderung memiliki permintaan yang elastis daripada pasar dalam arti luas. Hal ini karena lebih mudah menemukan substitusi bagi barang yang diartikan secara sempit, contoh: makanan memiliki pengertian luas dan es krim makanan dalam pengertian sempit. d. Jangka waktu, Barang cenderung memiliki permintaan yang elastis untuk jangka waktu yang lebih panjang, contoh: harga bensin naik. Ada lima jenis elastisitas permintaan, yaitu McEachern 2001: a. Elastis uniter, Suatu permintaan dikatakan elastis uniter jika elastisitasnya sama dengan satu, artinya apabila terjadi perubahan harga maka persentase perubahan permintaan sama dengan persentase perubahan harga, contoh: barang- barang elektronik. b. Elastis, Suatu permintaan dikatakan elastis jika elastisitasnya lebih besar dari satu, artinya persentase atau besarnya perubahan permintaan lebih besar dari persentase perubahan harga, contoh: barang mewah. c. Elastis sempurna, Suatu permintaan dikatakan elastis sempurna jika elastisitasnya adalah sama dengan tak terhingga, artinya jika terjadi perubahan harga maka perubahan permintaan nol atau tidak ada permintaan. Permintaan akan terus ada pada harga tertentu, contoh: bumbu dapur. d. Inelastis, Suatu permintaan dapat dikatakan inelastis jika elastisitasnya kurang dari satu, artinya persentase perubahan permintaan lebih kecil dari persentase perubahan harga, contoh: permintaan terhadap beras. e. Inelastis sempurna, Suatu permintaan dapat dikatakan inelastis sempurna jika elastisitasnya adalah sama dengan nol, artinya jika harga mengalami perubahan baik naik maupun menurun jumlah permintaan sama, contoh: obat-obatan pada waktu sakit.