53 budidayakan di perairan selatan di Kabupaten Tasikmalaya, sedangkan di
perairan utara, yaitu di Kabupaten Cirebon, Kabupaten Subang, Kabupaten
Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kota Cirebon. Jenis ikan Bandeng yang
umum dibudidayakan adalah Chanos chanos termasuk dalam famili
Chanidae . Ikan Bandeng jenis ini cenderung
hidup berkelompok di sekitar pesisir. Ikan Bandeng muda
biasanya hidup di air payau, dan akan kembali ke laut jika sudah
dewasa untuk berkembang biak. Di Provinsi Jawa Barat, ikan
Bandeng biasanya dibudidayakan di Kabupaten Tasikmalaya untuk wilayah
pantai selatan. Sementara untuk wilayah perairan pantai utara
budidaya ikan ini terdapat di Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi,
dan Kota Cirebon. Budidaya air tawar, komoditi didominasi oleh ikan Mas, ikan Nila, ikan
Tawes, dan ikan Nilem. Jenis ikan Mas yang umum dibudidayakan adalah
adalah Cyprinus carpio, secara umum dibudidayakan di Karamba Jaring Apung KJA,
Kolam Air Deras KAD, kolam, sawah, dan karamba. Wilayah utama yang menjadi sentra produksi ikan Mas di
Jawa Barat adalah Kabupaten
Purwakarta dan Kabupaten Cianjur. Jenis ikan Nila yang umum
dibudidayakan adalah adalah Oreochromis niloticus, secara umum
dibudidayakan di kolam air tenang, karamba, sawah, KAD, dan KJA. Wilayah utama yang menjadi
sentra produksi ikan Nila di Jawa Barat adalah Kabupaten
Purwakarta dan Kabupaten Bandung Barat. Jenis ikan Tawes yang umum dibudidayakan adalah Puntius javanicus, yang
secara umum dibudidayakan di kolam dan sawah. Pusat produksi ikan Tawes
di Provinsi Jawa Barat berada di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Jenis ikan
Nilem yang umum dibudidayakan adalah Osteochillus hasselti, yang secara
umum dibudidayakan di kolam dan sawah. Wilayah utama yan menjadi
sentra produksi i kan Nilem di provinsi ini adalah Kabupaten Ciamis dan
Kabupaten Tasikmalaya.
b. Sarana dan prasarana
Keberhasilan peningkatan produksi perikanan tidak terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan subsektor
perikanan di Provinsi Jawa Barat, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Untuk perikanan tangkap, sarana yang mendukung terdiri dari
kapal perikanan dan unit penangkapan ikan, sedangkan prasarana yang mendukung terdiri dari pelabuhan perikanan, pabrik jaring, pabrik es,
aksesibilitas, dan sumber daya manusia. Untuk perikanan budidaya, sarana yang mendukung terdiri dari luas areal pemeliharaan, pakan, pupuk dan
kapur, serta pestisida dan obat-obatan, sedangkan prasarana yang mendukung terdiri dari listrik, pompa air dan kincir angin, petak
penggelondongan dan pembesaran, serta sumber daya manusia.
Perkembangan jumlah kapal penangkapan ikan di Provinsi Jawa Barat dari tahun 2004 sampai pada tahun 2013
berfluktuasi. Pada tahun 2013 jumlah kapal penangkap ikan baik di laut maupun di perairan umum Provinsi Jawa
Barat mencapai 23 640 unit, dimana jumlah kapal di laut lebih banyak daripada di perairan umum. Jumlah kapal di laut pada tahun 2013 mencapai 18 356 unit,
54 sedangkan jumlah kapal di perairan umum mencapai 5 284 unit. Kapal
penangkap ikan terbagi menjadi perahu tanpa motor, motor tempel dan dengan kapal motor.
Jika dilihat dari kapasitas kapal penangkap ikan, terutama kapal perikanan laut, selama 10 tahun terakhir Provinsi Jawa Barat tidak pernah
memiliki kapal penangkap ikan berukuran diatas 200 GT. Dari sisi jumlah kapal, Provinsi Jawa Barat pun tergolong rendah dalam ketersedian jumlah
kapal penangkap ikan. Jika dibandingkan dengan provinsi lain, terutama provinsi dengan tingkat produksi perikanan terbesar, seperti Sulawesi Selatan
dan Jawa Timur, yang memiliki jumlah kapal rata-rata 40 000-50 000 buah, dan kapasitasnya pun diatas 200 GT. Secara rinci perkembangan jumlah kapal
penangkap ikan di laut selama 10 tahun terakhir disajikan dalam Tabel 20 di bawah.
Tabel 20 Perkembangan jumlah perahukapal menurut kategori dan ukuran perahukapal di Provinsi Jawa Barat Tahun 2004-2013 unit
Sumber: Pusdatin KKP 2014c
2004 2005
2006 2007
2008 2009
2010 2011
2012 2013
A. Perikanan Laut 14 546 15 413 14 971 15 493 20 010 17 026 18 586 17 309 17 832 18 356
Perahu tanpa motor
- Jukung 55
55 188
148 43
92 132
43 64
64 - Perahu papan kecil
108 78
80 115
117 60
8 8
- Perahu papan sedang 155
182 205
185 162
133 13
- Perahu papan besar 19
185 189
156 128
313 35
35 18
Motor tempel 13 628 14 455 13 589 13 416 18 733 14 748 15 439 11 591 13 450 10 748
Kapal motor
- 5 GT 192
192 264
1010 334
283 150
264 328
2 838 - 5-10 GT
189 189
277 274
232 305
217 1 643 2 724 3 050
- 10-20 GT 67
67 22
16 96
18 1 132 1 646
592 791
- 20-30 GT 100
104 74
50 53
939 891
1 892 449
655 - 30-50 GT
5 52
54 55
52 287
274 100
105 100
- 50-100 GT 17
26 23
27 25
26 32
40 48
73 - 100-200 GT
11 13
10 8
7 7
6 42
29 11
- 200-300 GT - 300-500 GT
- 500-1 000 GT - 1 000 GT
B. Perairan Umum 1 847 2 208 2 400
305 5 150 5 107 5 769 5 595 5 791 5 284
Perahu tanpa motor
- Jukung 745
863 956
28 794
636 1 507
467 1 375
411 - Perahu papan kecil
1 008 1 123 1 219 275
4 334 4 454 3 668 4 284 2 693 4 019 - Perahu papan sedang
94 222
225 20
53 84
949 42
- Perahu papan besar 12
12
Motor tempel 2
2 17
541 760
762 800
Kapal motor Kategori dan ukuran
perahukapal Tahun
55 Unit alat
penangkapan ikan di laut berdasarkan jenis alat tangkap terbagi menjadi Pukat Tarik Trawl, Pukat Kantong Seine Net,
Pukat Cincin Purse Seine, Jaring Insang Gill Net, Jaring Angkat Lift Net,
Pancing Hook and Lines, Perangkap Trap, Alat Pengumpul dan
Penangkap, dan lain-lain. P u k a t t a r i k t e r b a g i m e n j a d i p u k a t t a r i k u d a n g g a n d a d o u b l e r i g s s h r i m p t r a w l , p u k a t t a r i k u d a n g
t u n g g a l s t e r n s h r i m p t r a w l , p u k a t t a r i k b e r b i n g k a i b e a r n t r a w l
, d a n p u k a t t a r i k i k a n f i s h n e t . Pukat kantong terbagi menjadi p
ayang termasuk lampara palagiz danish seine, dogol t e r m a s u k l a m p a r a d a s a r , j a r i n g a r a d , d a n c a n t r a n g
d e m e r s a l d a n i s h s e i n e , dan Pukat pantai beach seine. Pukat cincin hanya terdiri atas pukat cincin purse seine saja. Jaring insang terbagi
menjadi j aring insang h anyut drift gillnet, jaring i nsang l ingkar encircling
gillnet , jaring k litik shrimp entangling gillnet, jaring i
nsang tetap s e t g i l l n e t
, dan jaring tiga lapis trammel net. Jaring angkat terbagi menjadi b agan p
erahurakit boatraft lift net, bagan t ancap stationary lift net, serok dan songko scoop net, anco shore lift net, dan j
aring angkat lainnya other lift nets. Pancing terbagi menjadi rawai tuna tuna long line, rawai
hanyut lainnya selain rawai tuna other drift long line, r awai tetap set long
line , rawai d a s a r t etap set bottom long line, pancing t onda troll line,
pancing u lur hand line, p a n c i n g t e g a k v e r t i c a l l i n e , p ancing cumi
s q u i d j i g g e r , dan pancing lainnya other lines. Perangkap terbagi menjadi sero termasuk kelong giding barrier, jermal stow net, bubu
termasuk ambal portable trap, jaring perangkap set net, dan perangkap lainnya other traps. Alat p engumpul
dan penangkap terbagi menjadi alat pengumpul rumput laut seaweed collectors, alat penangkap kerang shellfish
gerars , alat penangkap teripang sea cucumber gears, alat penangkap
kepiting crab gears. Alat tangkap lainnya terbagi menjadi muroami
muroami, jala t ebar cast nets, serta garpu dan tombak harpoon.
Unit alat penangkapan ikan di perairan umum berdasarkan
jenis alat tangkap terbagi menjadi Jaring Insang Gill Net, Jaring Angkat
Lift Net, Pancing Hook and Lines, Perangkap Trap, dan lain-lain. Jaring insang terbagi menjadi j
aring insang h anyut drift gillnet dan jaring i nsang tetap s e t g i l l n e t . Jaring angkat terbagi menjadi serok dan songko scoop
net dan anco shore lift net. Pancing terbagi menjadi rawai long line dan
pancing hook and line. Perangkap terbagi menjadi sero giding barrier, jermal stow net, bubu portable trap, dan jaring perangkap lainnya set
net . Alat tangkap lainnya terbagi
menjadi jala tebar cast nets dan garpu dan tombak harpoon.
Perkembangan jumlah unit alat penangkapan ikan di Provinsi Jawa Barat dari tahun 2004 sampai pada tahun 2013
berfluktuasi. Pada tahun 2013 jumlah unit
penangkap ikan baik di laut maupun di perairan umum Provinsi Jawa Barat mencapai 6 2 6 8 9 unit, dimana jumlah unit alat penangkapan ikan di
perairan umum lebih banyak daripada di laut. Jumlah unit alat penangkapan ikan di perairan umum pada tahun 2013 mencapai 34 956 unit, sedangkan
jumlah kapal di laut mencapai 27 733 unit. Secara rinci perkembangan jumlah unit alat penangkapan perikanan menurut jenis alat tangkap selama 10 tahun
terakhir disajikan dalam Tabel 21.