14.28 Penyerapan Tenaga Kerja Subsektor Perikanan Di Provinsi Jawa Barat

53 budidayakan di perairan selatan di Kabupaten Tasikmalaya, sedangkan di perairan utara, yaitu di Kabupaten Cirebon, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kota Cirebon. Jenis ikan Bandeng yang umum dibudidayakan adalah Chanos chanos termasuk dalam famili Chanidae . Ikan Bandeng jenis ini cenderung hidup berkelompok di sekitar pesisir. Ikan Bandeng muda biasanya hidup di air payau, dan akan kembali ke laut jika sudah dewasa untuk berkembang biak. Di Provinsi Jawa Barat, ikan Bandeng biasanya dibudidayakan di Kabupaten Tasikmalaya untuk wilayah pantai selatan. Sementara untuk wilayah perairan pantai utara budidaya ikan ini terdapat di Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, dan Kota Cirebon. Budidaya air tawar, komoditi didominasi oleh ikan Mas, ikan Nila, ikan Tawes, dan ikan Nilem. Jenis ikan Mas yang umum dibudidayakan adalah adalah Cyprinus carpio, secara umum dibudidayakan di Karamba Jaring Apung KJA, Kolam Air Deras KAD, kolam, sawah, dan karamba. Wilayah utama yang menjadi sentra produksi ikan Mas di Jawa Barat adalah Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Cianjur. Jenis ikan Nila yang umum dibudidayakan adalah adalah Oreochromis niloticus, secara umum dibudidayakan di kolam air tenang, karamba, sawah, KAD, dan KJA. Wilayah utama yang menjadi sentra produksi ikan Nila di Jawa Barat adalah Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Bandung Barat. Jenis ikan Tawes yang umum dibudidayakan adalah Puntius javanicus, yang secara umum dibudidayakan di kolam dan sawah. Pusat produksi ikan Tawes di Provinsi Jawa Barat berada di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Jenis ikan Nilem yang umum dibudidayakan adalah Osteochillus hasselti, yang secara umum dibudidayakan di kolam dan sawah. Wilayah utama yan menjadi sentra produksi i kan Nilem di provinsi ini adalah Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya.

b. Sarana dan prasarana

Keberhasilan peningkatan produksi perikanan tidak terlepas dari ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan subsektor perikanan di Provinsi Jawa Barat, baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya. Untuk perikanan tangkap, sarana yang mendukung terdiri dari kapal perikanan dan unit penangkapan ikan, sedangkan prasarana yang mendukung terdiri dari pelabuhan perikanan, pabrik jaring, pabrik es, aksesibilitas, dan sumber daya manusia. Untuk perikanan budidaya, sarana yang mendukung terdiri dari luas areal pemeliharaan, pakan, pupuk dan kapur, serta pestisida dan obat-obatan, sedangkan prasarana yang mendukung terdiri dari listrik, pompa air dan kincir angin, petak penggelondongan dan pembesaran, serta sumber daya manusia. Perkembangan jumlah kapal penangkapan ikan di Provinsi Jawa Barat dari tahun 2004 sampai pada tahun 2013 berfluktuasi. Pada tahun 2013 jumlah kapal penangkap ikan baik di laut maupun di perairan umum Provinsi Jawa Barat mencapai 23 640 unit, dimana jumlah kapal di laut lebih banyak daripada di perairan umum. Jumlah kapal di laut pada tahun 2013 mencapai 18 356 unit, 54 sedangkan jumlah kapal di perairan umum mencapai 5 284 unit. Kapal penangkap ikan terbagi menjadi perahu tanpa motor, motor tempel dan dengan kapal motor. Jika dilihat dari kapasitas kapal penangkap ikan, terutama kapal perikanan laut, selama 10 tahun terakhir Provinsi Jawa Barat tidak pernah memiliki kapal penangkap ikan berukuran diatas 200 GT. Dari sisi jumlah kapal, Provinsi Jawa Barat pun tergolong rendah dalam ketersedian jumlah kapal penangkap ikan. Jika dibandingkan dengan provinsi lain, terutama provinsi dengan tingkat produksi perikanan terbesar, seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Timur, yang memiliki jumlah kapal rata-rata 40 000-50 000 buah, dan kapasitasnya pun diatas 200 GT. Secara rinci perkembangan jumlah kapal penangkap ikan di laut selama 10 tahun terakhir disajikan dalam Tabel 20 di bawah. Tabel 20 Perkembangan jumlah perahukapal menurut kategori dan ukuran perahukapal di Provinsi Jawa Barat Tahun 2004-2013 unit Sumber: Pusdatin KKP 2014c 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

A. Perikanan Laut 14 546 15 413 14 971 15 493 20 010 17 026 18 586 17 309 17 832 18 356

Perahu tanpa motor - Jukung 55 55 188 148 43 92 132 43 64 64 - Perahu papan kecil 108 78 80 115 117 60 8 8 - Perahu papan sedang 155 182 205 185 162 133 13 - Perahu papan besar 19 185 189 156 128 313 35 35 18 Motor tempel 13 628 14 455 13 589 13 416 18 733 14 748 15 439 11 591 13 450 10 748 Kapal motor - 5 GT 192 192 264 1010 334 283 150 264 328 2 838 - 5-10 GT 189 189 277 274 232 305 217 1 643 2 724 3 050 - 10-20 GT 67 67 22 16 96 18 1 132 1 646 592 791 - 20-30 GT 100 104 74 50 53 939 891 1 892 449 655 - 30-50 GT 5 52 54 55 52 287 274 100 105 100 - 50-100 GT 17 26 23 27 25 26 32 40 48 73 - 100-200 GT 11 13 10 8 7 7 6 42 29 11 - 200-300 GT - 300-500 GT - 500-1 000 GT - 1 000 GT

B. Perairan Umum 1 847 2 208 2 400

305 5 150 5 107 5 769 5 595 5 791 5 284 Perahu tanpa motor - Jukung 745 863 956 28 794 636 1 507 467 1 375 411 - Perahu papan kecil 1 008 1 123 1 219 275 4 334 4 454 3 668 4 284 2 693 4 019 - Perahu papan sedang 94 222 225 20 53 84 949 42 - Perahu papan besar 12 12 Motor tempel 2 2 17 541 760 762 800 Kapal motor Kategori dan ukuran perahukapal Tahun 55 Unit alat penangkapan ikan di laut berdasarkan jenis alat tangkap terbagi menjadi Pukat Tarik Trawl, Pukat Kantong Seine Net, Pukat Cincin Purse Seine, Jaring Insang Gill Net, Jaring Angkat Lift Net, Pancing Hook and Lines, Perangkap Trap, Alat Pengumpul dan Penangkap, dan lain-lain. P u k a t t a r i k t e r b a g i m e n j a d i p u k a t t a r i k u d a n g g a n d a d o u b l e r i g s s h r i m p t r a w l , p u k a t t a r i k u d a n g t u n g g a l s t e r n s h r i m p t r a w l , p u k a t t a r i k b e r b i n g k a i b e a r n t r a w l , d a n p u k a t t a r i k i k a n f i s h n e t . Pukat kantong terbagi menjadi p ayang termasuk lampara palagiz danish seine, dogol t e r m a s u k l a m p a r a d a s a r , j a r i n g a r a d , d a n c a n t r a n g d e m e r s a l d a n i s h s e i n e , dan Pukat pantai beach seine. Pukat cincin hanya terdiri atas pukat cincin purse seine saja. Jaring insang terbagi menjadi j aring insang h anyut drift gillnet, jaring i nsang l ingkar encircling gillnet , jaring k litik shrimp entangling gillnet, jaring i nsang tetap s e t g i l l n e t , dan jaring tiga lapis trammel net. Jaring angkat terbagi menjadi b agan p erahurakit boatraft lift net, bagan t ancap stationary lift net, serok dan songko scoop net, anco shore lift net, dan j aring angkat lainnya other lift nets. Pancing terbagi menjadi rawai tuna tuna long line, rawai hanyut lainnya selain rawai tuna other drift long line, r awai tetap set long line , rawai d a s a r t etap set bottom long line, pancing t onda troll line, pancing u lur hand line, p a n c i n g t e g a k v e r t i c a l l i n e , p ancing cumi s q u i d j i g g e r , dan pancing lainnya other lines. Perangkap terbagi menjadi sero termasuk kelong giding barrier, jermal stow net, bubu termasuk ambal portable trap, jaring perangkap set net, dan perangkap lainnya other traps. Alat p engumpul dan penangkap terbagi menjadi alat pengumpul rumput laut seaweed collectors, alat penangkap kerang shellfish gerars , alat penangkap teripang sea cucumber gears, alat penangkap kepiting crab gears. Alat tangkap lainnya terbagi menjadi muroami muroami, jala t ebar cast nets, serta garpu dan tombak harpoon. Unit alat penangkapan ikan di perairan umum berdasarkan jenis alat tangkap terbagi menjadi Jaring Insang Gill Net, Jaring Angkat Lift Net, Pancing Hook and Lines, Perangkap Trap, dan lain-lain. Jaring insang terbagi menjadi j aring insang h anyut drift gillnet dan jaring i nsang tetap s e t g i l l n e t . Jaring angkat terbagi menjadi serok dan songko scoop net dan anco shore lift net. Pancing terbagi menjadi rawai long line dan pancing hook and line. Perangkap terbagi menjadi sero giding barrier, jermal stow net, bubu portable trap, dan jaring perangkap lainnya set net . Alat tangkap lainnya terbagi menjadi jala tebar cast nets dan garpu dan tombak harpoon. Perkembangan jumlah unit alat penangkapan ikan di Provinsi Jawa Barat dari tahun 2004 sampai pada tahun 2013 berfluktuasi. Pada tahun 2013 jumlah unit penangkap ikan baik di laut maupun di perairan umum Provinsi Jawa Barat mencapai 6 2 6 8 9 unit, dimana jumlah unit alat penangkapan ikan di perairan umum lebih banyak daripada di laut. Jumlah unit alat penangkapan ikan di perairan umum pada tahun 2013 mencapai 34 956 unit, sedangkan jumlah kapal di laut mencapai 27 733 unit. Secara rinci perkembangan jumlah unit alat penangkapan perikanan menurut jenis alat tangkap selama 10 tahun terakhir disajikan dalam Tabel 21.