Batasan Masalah Metodologi Penelitian .1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

 Memahami perilaku manusia dari suadut pandang mereka sendiri sudut pandang yang diteliti. Hal ini dilakukan dengan cara melakukan empati pada subjek yang diteliti dalam upaya memahami bagaimana mereka memandang berbagai permasalahan dalam kehidupannya.  Lebih mementingkan proses penelitian daripada hasil penelitian. Oleh karena itu, bukan pemahaman mutlak yang dicari, namun pemahaman yang mendalam mengenai kehidupan sosial.  Menekankan pada validitas data sehingga ditekankan pada dunia yang empiris bukti- bukti yang ada. Penelitian dirancang sedemikian rupa agar data yang diperoleh benar- benar mencerminkan apa yang dilakukan dan dikatakan subejek yang diteliti. Dalam hal ini, data bukannya tidak akurat, melainkan prosedurnya yang tidak distandarisasi.  Bersifat humanistis, yaitu memahami secara pribadi subjek yang diteliti.  Semua aspek kehidupan sosial dan manusia dianggap berharga dan penting untuk dipahami karena dianggap bersifat spesifik dan unik. 45 Indikator-indikator diatas secara umum menunjukkan peneliti melakukan penelitian kualitatif mengenai peranan Mohammad Hatta dalam peletakkan Politik Luar Negeri Indonesia Bebas-Aktif.

1.8.2 Batasan Masalah

Batasan metode dipahami sebagai prinsip, pendekatan, teknik, dan strategi yang diwujudkan oleh aktor untuk mencapai tujuannya dalam pembentukan politik luar negeri. Sedangkan batasan perilaku dan tindakan aktor dipahami sebagai gejala tindakan yang ditunjukkan oleh aktor mencakup nilai-nilai dan rumusan konkritnya dalam wujud perbuatan. Pola pikir, watak, dan bahasa yang digunakan aktor merupakan rangkaian dari perilaku yang dipelajari. Kurun waktu yang penulis teliti dalam hal ini yaitu 1945-1949 ketika Mohammad Hatta naik sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia hingga pada 1949 mulai diberlakukannya Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif. Penulis lebih melihat bagaimana ide-ide pemikiran Mohammad Hatta muncul dan berkembang, serta peranan Mohammad Hatta dalam meletakkan prinsip “Bebas-Aktif” dalam Politik Luar Negeri Indonesia. Namun, semua yang terkait dan 45 Bagong Suyanto dan Sutinah. Metode Penelitian Sosial: berbagai Alternatif Pendekatan Jakarta: Kencana Perdana Media Grup.2007, hal 185. mempengaruhi perilaku saat itu, di masa sebelumnya dan sesudahnya, juga diperiksa, untuk membentuk rangkaian-rangkaiannya. Konteks-konteks yang dipelajari terdapat di berbagai tingkat, lokal, nasional, dan internasional, dan bersifat historis, yang artinya sudah berlangsung dan mustahil untuk diulang kembali. Sekalipun demikian, bukan berarti tidak relevan lagi dengan kondisi pada masa sekarang. Politik Luar Negeri Bebas-Aktif masih digunakan oleh Indonesia dalam konteks interaksinya terhadap sistem internasional sampai saat ini, dan ini menandakan bahwa apa yang terjadi di masa lampu masih memiliki pengaruh yang begitu kuat hingga saat ini. Karena yang dipelajari ada di berbagai tingkat dan sudah menjadi sejarah, maka lokasi penelitian tidak bisa ditetapkan di suatu tempat tertentu atau wilayah tertentu. Dimanapun informasi dan data yang menyimpan mengenai hal tersebut, yang dapat membantu untuk penelusuran sejarah, dan bisa menyumbang untuk penelitian ini semuanya relevan.

1.8.3 Tingkat dan Unit Analisa