Uji Normalitas Uji Kriteria Ekonometrika

dilakukan dengan uji-White Heteroscedasticity yang diperoleh dalam program Eviews dengan cara membandingkan nilai Obs R-Squared dengan X Chi- Squared. Jika nilai Obs R-Squared X Chi-Squared tabel, maka tidak terdapat pelanggaran heteroskedastisitas, begitu juga sebaliknya. Uji heteroskedastisitas juga bisa dilakukan dengan menggunakan metode GLS Cross-Section Weight yang juga tersedia di dalam program Eviews dimana jika terdapat pelanggaran heteroskedastisitas, maka nilai Sum Squred Resid Weighted Statistic akan lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai Sum Squred Resid Unweighted Statistic. Jika model mengalami masalah tersebut, maka dengan menggunakan metode GLS Generalized Least Square masalah tersebut sudah dapat teratasi. Metode ini merupakan metode kuadrat terkecil yang terboboti, dimana model ditransformasikan dengan memberikan bobot pada data asli Juanda, 2009.

3.6.2.4. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk memeriksa apakah error term menyebar normal atau tidak. Hipotesis yang digunakan adalah : H : Error term menyebar normal H 1 : Error term tidak menyebar normal Uji normalitas diaplikasikan dengan melakukan tes Jarque Bera, jika nilai probabilitas yang diperoleh lebih besar dari taraf nyata yang digunakan, maka terima H yang berarti error term dalam model sudah menyebar normal.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.

Struktur dan Perkembangan Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan di Kawasan Barat Indonesia, Tahun 2008-2010

4.1.1. Produk Domestik Regional Bruto PDRB

Produk Domestik Regional Bruto Kawasan Barat Indonesia KBI pada tahun 2007-2010 terus mengalami pertumbuhan, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 5,31 setiap tahunnya. Rata-rata pertumbuhan di setiap sektor lapangan usaha pada kurun waktu tahun 2007-2010 berkisar antara 0,78 untuk yang terendah pada sektor pertambangan dan penggalian sampai yang tertinggi sebesar 8,88 pada sektor pengangkutan dan transportasi Tabel 4.1. Tabel 4.1. PDRB KBI Atas Dasar Harga Konstan 200 0 Menurut Lapangan Usaha, Tahun 2007-2010 Miliar Rupiah Lapangan Usaha Tahun 2007 2008 2009 2010 Pertanian, Peternakan, Kehutanan, Perikanan 218.733 17,68 227.153 17,39 239.034 17,54 245.743 17,01 Pertambangan Penggalian 89.285 7,22 90.397 6,92 89.467 6,56 91.362 6,33 Industri Pengolahan 365.843 29,58 388.622 29,75 393.434 28,87 410.313 28,41 Listrik, Gas, Air Bersih 16.526 1,34 17.287 1,32 18.609 1,37 20.079 1,39 Konstruksi 53.449 4,32 57.247 4,38 60.781 4,46 66.008 4,57 Perdagangan, Hotel, Restoran 259.723 21,00 276.436 21,16 294.980 21,64 321.774 22,28 Pengangkutan Transportasi 75.149 6,08 80.423 6,16 87.796 6,44 96.975 6,71 Keuangan, Real Estat, Jasa Perusahaan 52.613 4,25 57.152 4,37 61.034 4,48 66.479 4,60 Jasa-Jasa 105.556 8,53 111.677 8,55 117.838 8,64 125.628 8,70 Produk Domestik Regional Bruto 1.236.879 100 1.306.392 100 1.362.968 100 1.444.319 100 Catatan : -Angka dalam adalah Persentase kontribusi masing-masing lapangan usaha terhadap pembentukan PDRB KBI. -Data PDRB KBI tidak termasuk data Provinsi D.K.I Jakarta. Sumber : Badan Pusat Statistik, 2011 Diolah. Angka Sementara Angka Sangat Sementara