Pertimbangan yang mendasari digunakannya formula tersebut, yaitu : 1.  Tren  harga  tidak  dipengaruhi  oleh  perbedaan  kuantitas  atau  spesifikasi
komoditas. 2.  Pebedaan harga komoditas antar kabupaten tidak berpengaruh.
3.  Dapat dilakukan penggantian spesifikasi atau penggantian jenis komoditas. Formula  yang  digunakan  dalam  perhitungan  besaran  Nilai  Tukar  Petani
NTP yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik Indonesia BPS, yaitu :
NTP = .....................................2.9
Keterangan : NTP  : Nilai Tukar Petani
It : Indeks harga yang diterima petani
Ib : Indeks harga yang dibayar petani
2.2. Tinjauan Empirik
Rachmat  2000,  dalam  penelitiannya  mengenai  “Analisis  Nilai  Tukar Pe
tani Indonesia” pada tahun 1987-1996 dengan menggunakan data sekunder di 14 provinsi. Penelitian ini menyimpulkan bahwa NTP dapat dipakai sebagai salah
satu  indikator  untuk  mengukur  tingkat  kesejahteraan  petani  melalui  pendekatan dekomposisi  unsur  pembentuknya  dan  dapat  dilakukan  perbandingan  relatif
tingkat  kesejahteraan  petani  antar  provinsi  sebagai  salah  satu  parameter  makro pembangunan  pertanian.  Selain  itu,  daerah  dengan  pangsa  komoditi  padi  tinggi
menghasilkan  NTP  relatif  konstan,  daerah  dengan  pangsa  perkebunan  dominan NTP  cenderung  menurun,  dan  daerah  dengan  pangsa  konsumsi  makanan  tinggi
menghasilkan NTP yang cenderung lebih rendah.
Indraningsih,  Supriyati,  dan  Rachmat  2000  dalam  penelitiannya mengenai  “Analisis  Nilai  Tukar  Petani  dan  Nilai  Tukar  Komoditas  Bawang
Merah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah”. Penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi nilai tukar penerimaan berupa 1 faktor internal,
yaitu  tingkat  penerapan  teknologi  budidaya  bawang  merah,  penggunaan  sarana produksi,  tingkat  produktivitas,  dan  posisi  tawar  yang  lemah,  serta  2  faktor
eksternal,  yaitu  sistem  pasar  yang  sangat  menetukan  harga  jual  bawang  merah. Selain itu, nilai tukar barter terhadap pupuk urea dan beras relatif lebih tinggi jika
dibandingkan  dengan  nilai  tukar  barter  terhadap  upah,  makanan,  dan  non makanan.  Perkembangan  harga  bawang  merah  dipengaruhi  oleh  perkembangan
tingkat inflasi, sehingga harga riil yang diterima petani cenderung meningkat. Hendayana 2001 dalam penelitiannya mengenai “Analisis Faktor-faktor
yang  Memeng aruhi  Nilai  Tukar  Petani”  pada  tahun  1987-1994.  Penelitian  ini
menyimpulkan bahwa NTP dipengaruhi langsung oleh produktivitas, harga gabah, harga  barang  konsumsi,  dan  harga  pupuk.  Produktivitas  dan  harga  gabah
berhubungan  secara  positif,  sedangkan  harga  pupuk  dan  harga  barang  konsumsi berhubungan  secara  negatif.  Dengan  menggunakan  regresi  model  double-
logaritma  dapat  dilihat  bahwa  peningkatan  NTP  berhubungan  positif  terhadap peningkatan pendapatan petani.
Samsodin  2003  dalam  Rizal  2010,  dalam  penelitiannya  mengenai “Analisis  Sektor-sektor  yang  Memengaruhi  Nilai  Tukar  Petani  di  Kalimantan
Barat  Tahun  1998- 2003”  dengan  menggunakan  alat  analisis  Uji  Beda  Rata-rata
Dua  Populasi  dan  Regresi  Berganda.  Penelitian  ini  menyimpulkan  bahwa subsektor  yang  menyebabkan  NTP  Provinsi  Kalimantan  Barat  lebih  rendah  jika
dibandingkan dengan NTP Provinsi  Kalimantan  Timur adalah perbedaan  sumber daya pada subsektor tanaman pangan, subsektor tanaman perkebunan rakyat, dan
pola konsumsi masyarakat. Soeharto  2007,  dalam  penelitiannya  mengenai  “Pengaruh  Kenaikan
Harga  Beras  Terhadap  Nilai  Tukar  Petani  di  Kecamatan  Pandak  Kabupaten Bantul”  pada  tahun  2006-2007  dengan  menggunakan  alat  analisis  perhitungan
regresi  linear  berganda. Metode penelitian  yang digunakan adalah  survei dengan penentuan  lokasi  secara  purposive  dan  snawball  sampling.  Penelitian  ini
menyimpulkan  bahwa  jumlah  produksi  dan  harga  beras  berhubungan  positif terhadap  pembentukan  NTP,  sedangkan  biaya  produksi  berhubungan  negatif
terhadap pembentukan NTP. Rizal 2010, dalam penelitiannya mengenai “Analisis Faktor-faktor yang
Mem engaruhi Nilai Tukar Petani di Kawasan Timur Indonesia” pada tahun 2008-
2009  dengan  menggunakan  alat  analisis  model  regresi  panel  data.  Penelitian  ini menyimpulkan  bahwa  jam  kerja,  produktivitas,  harga  pupuk,  dan  luas  layanan
irigasi  berhubungan  negatif terhadap pembentukan NTP, sedangkan  harga gabah berhubungan positif terhadap pembentukan NTP.
Sinuhaji  2011,  dalam  penelitia nnya  mengenai  “Analisis  Faktor-faktor
yang Memengaruhi Nilai Tukar Petani di Desa Sei Mencirim, Kec. Sunggal, Kab. Deli Serdang, Prov.
Sumatera Utara” pada tahun 2004-2008 dengan menggunakan model  peduga  regresi  linear  berganda.  Penelitian  ini  menyimpulkan  bahwa
produktivitas,  luas  lahan,  haga  gabah,  dan  harga  pupuk  berpengaruh  nyata terhadap  pembentukan  NTP,  kecuali  variabel  biaya  tenaga  kerja  yang  tidak
memenuhi persyaratan penerimaan hipotesis.
2.3. Kerangka Pemikiran