SISTEM KESEHATAN DAERAH M ENGAPA S ISTEM K ESEHATAN D AERAH D IPERLUKAN

SISTEM KESEHATAN DAERAH M ENGAPA S ISTEM K ESEHATAN D AERAH D IPERLUKAN

D m em erlukan sist em kesehat an daerah yang t erkait

alam bab ini secara khusus akan dibahas t ent ang Sist em Kesehat an Daerah ( Siskesda) . Hal- hal apa saj a yang m elat ar belakangi m engapa kit a

dengan pem bangunan kesehat an yang sedang kit a lakukan saat ini. Juga akan dibahas apa kegunaan dan peran sist em kesehat an daerah dalam pem bangunan kesehat an ke depan.

1. L ATAR B ELAKANG

Sebagaim ana disebut kan sebelum nya bahwa dalam m elakukan pem bangunan kesehat an m asih dij um pai kekurangan at au kelem ahan. Kekurangan at au kelem ahan yang ada sudah t ent u m engakibat kan dam pak negat if pada deraj at kesehat an m asyarakat . Nam un kit a t et ap m em berikan apresiasi at as kerj a keras yang dilakukan dan keberhasilan- keberhasilan yang t elah dicapai. Karena bagaim anapun, pengalam an yang diperoleh dan hasil yang t elah dicapai t ersebut , dapat digunakan sebagai t um puan unt uk m elanj ut kan pem bangunan kesehat an dengan lebih baik.

P ENGANTAR M ENUJU

E F O R M A SI

P EMBANGUNAN

a. Pada upaya kesehat an perorangan. Dalam

m elakukan upaya kesehat an perorangan, baik upaya kesehat an perorangan t ingkat pert am a, dan t ingkat ruj ukan yang m eliput i ruj ukan t ingkat kedua dan t ingkat ket iga, m asih kit a t em ukan sit uasi at au fakt a ant ara lain sebagai berikut :

- Upaya kesehat an perorangan t ingkat pert a-

m a: • Upaya kesehatan perorangan tingkat

pert am a, m asih banyak dilakukan de ngan pendekat an yang t erfokus pada upaya kurat if sesaat .

• Pendekatan kom prehensif berbasis ke- luarga m asih sedikit dilakukan.

• Kom unikasi antara pem beri dan peng- guna pelayanan kesehat an m asih di- lakukan secara m inim al, yang seringkali dilakukan dengan bahasa t eknis m edis yang kurang at au t idak dipaham i oleh pasien.

• Catatan m edik m asih belum lengkap dan belum banyak dilengkapi dengan dat a m edik dasar pasien besert a kelu- arganya sert a keadaan lingkungan t em - pat t inggal.

• Kecuali untuk penduduk m iskin dan pen- duduk yang t elah m em iliki j am inan ke- sehat an yang j um lahnya m asih sedikit , pada um um nya pem biayaan kesehat - an dilakukan dengan cara m em bayar

I ST E M

E SE H AT A N

D AERAH

langsung de ngan uang yang ada pada m ereka ( out of pocket ) . Menurut Ali

Ghufron Mukt i 4 , ahli pem biayaan kese- hat an dari Fakult as Kedokt eran Uni- versit as Gaj ah Mada, j um lah penduduk yang dilindungi oleh j am inan kesehat an pada 2005 m eliput i Jam inan So sial oleh Jam sost ek sebanyak 1,32% , Asu ransi kom ersial/ privat 2,27% , askes sosial, kom ersial dan Askeskin 45% sert a pela- yanan kesehat an grat is 1% yang dise- lenggarakan oleh Asabri. Ada nya As- keskin yang m encakup 74 j ut a orang, sangat m enam bah cakupan j am inan pem eliharaan kese hat an secara nasio- nal m enj adi 85,9 j ut a orang ( 48,59% ) .

Unt uk penduduk yang belum t erca kup dalam j am inan pem eliharaan kese- hat an, pem bayaran dilakukan se t elah m ereka m enerim a pelayanan ( fee for service) . Bila m ereka m em iliki uang m ungkin m ereka pergi berobat , nam un bila m ere ka t idak m em iliki uang cukup m ungkin m ere ka t idak berobat at au m engobat i diri sen diri. Pem biayaan se- pert i ini t ent unya sa ngat m em berat - kan m asyarakat m iskin dan set engah m iskin yang belum m em iliki j am inan pem eliharaan kesehat an. Pada Tabel- 1 disaj ikan dat a j um lah penduduk m iskin m enurut BPS di sem ua provinsi.

4 Pharm a,Vol 2, Edisi ket iga, Maret - April 2008

P ENGANTAR M ENUJU

E F O R M A SI

P EMBANGUNAN

Jum lah Penduduk Miskin per-Tahun m enurut BPS

2004 Pr ovin si

j m l ( 000) % Nanggroe Aceh Darussalam

jml ( 000)

Jm l ( 000)

29.76 1157.2 28.47 Sum at era Ut ara

15.89 1800.1 14.93 Sum at era Barat

13.52 744.4 13.12 Jam bi

12.74 325.1 12.45 Sum at era Selat an

22.69 345.1 22.39 Lam pung

22.63 1561.7 22.22 Kep. Bangka Belit ung

11.62 98.2 10.06 91.8 9.07 DKI Jakart a

3.42 277.1 3.18 Jawa Barat

12.9 4654.2 12.1 Jawa Tengah

21.78 6843.8 21.11 DI Yogyakart a

19.86 616.2 19.14 Jawa Tim ur

20.93 7312.5 20.08 Bant en 786.69

7.34 231.9 6.85 Nusa Tenggara Barat

26.34 1031.6 25.38 Nusa Tenggara Tim ur

28.63 1152.1 27.86 Kalim ant an Barat

14.79 558.2 13.91 Kalim ant an Tengah

11.37 194.1 10.44 Kalim ant an Selat an

8.16 231 7.19 Kalim ant an Tim ur

12.15 318.2 11.57 Sulawesi Ut ara

9.01 192.2 8.94 Sulawesi Tengah

23.04 486.3 21.69 Sulawesi Selat an

15.85 1241.5 14.9 Sulawesi Tenggara

22.84 418.4 21.9 Goront alo 274.68

32.85 397.6 32.13 Maluku Ut ara

13.92 107.8 12.42 Papua 984.7

I N D ON ESI A 3 8 .3 9 4

I ST E M

E SE H AT A N

D AERAH

• Faktor penyebab penyakit yang m em - pengaruhi kesehat an seseorang de- ngan lebih dom inan, yait u fakt or peri- laku ( prom osi hidup sehat , gaya hidup, gizi) dan fakt or lingkungan ( air bersih, rum ah dan lingkungan sehat ) sering t idak t ert anggulangi, sehingga penyakit dat ang silih bergant i. Sebagai ilust rasi banyak dari anggot a m asyarakat be- lum m engadopsi gaya hidup sehat . Hal ini dapat kit a sim ak dari penyam paian

Veni Hadj u 5 pada pert em uan evaluasi Leadership and Managem ent for To- bacco Cont rol yang dim uat di Maj alah Gat ra No.17 Tahun XI V Tanggal 6- 12 Maret 2008.

Dikat akan ant ara lain bahwa 80% dari populasi perokok di I ndonesia ber usia di bawah 19 t ahun. Proporsi perokok pem ula rem aj a t erus m eningkat , di- ikut i kelom pok um ur 5- 9 t ahun yang persent asenya naik dari 0,4% pada 2001 m enj adi 1,8% pada t ahun 2004. Sedangkan belanj a rokok m asyarakat t erm iskin adalah 11% dari pengeluaran bulanannya, sedangkan yang t erkaya hanya 9,7% dari t ot al pengeluaran bu- lanannya. Pada 2007 WHO j uga m erilis bahwa angka perkiraan konsum si t em - bakau di I ndonesia m encapai 28,7% at au 63,14 j ut a perokok dari 220 j ut a penduduk.

5 Dekan Fakult as Kesehat an Masyarakat Universit as Hasanuddin

P ENGANTAR M ENUJU

E F O R M A SI

P EMBANGUNAN

Pada harian The Jakart a Post t erbit an t anggal 26 Agust us 2008 pada rubrik Your Let t ers dim uat t ulisan dari Su- bhash Salunke, WHO Represent at ive t o

I ndonesia di Jakart a unt uk m enggam - barkan bet apa berbahayanya m erokok.

Tobacco is dangerous I n an art icle in t he business sect ion, t it led ” Govt m ay not

raise t obacco excise ( The Jakart a Post , Aug. 20) , t here was a st at em ent t hat said, “ Cigaret t es w hich are harm ful t o hum an healt h are perhaps t hose t hat are illegal or t hose t hat have high ( levels of ) nicot ine. Branded cigaret t es have less nicot ine”.

This st at em ent is incorrect and needs t o be st raight ened up because people m ight get w rong m essage from reading it . All form s of t obacco are dangerous. There is no safe and healt hy cigaret t e. A st udy in t he Unit ed St at es show ed t hat t he deat h rat e due t o lung cancer am ong m ild- cigaret t e sm okers is as high as it is am ong people who sm oke t he “ original” t ype. One explanat ion is t hat w hen people sm oke m ild or light cigaret t es, t hey w ill need m ore st icks of cigaret t e t o fulfi ll t heir nicot ine need.

Filt ered cigaret t es are now also blam ed for t he increase in t obacco- relat ed diseases. Sm okers usually t hink fi lt ered cigaret t es are less dangerous. New fi ndings from t he fam ous Fram ingham Heart St udy, w hich follow ed sm okers for 14 years, show no reduct ion in t he risk of developing coronary heart disease am ong t hose w ho sm oked fi lt ered cigaret t es in t he 1960’s and early 1970’s.

People m ight also t hink t hat t he expensive t obacco product s are not as dangerous as t he cheap ones. Cont rary t o t his belief, m any leaders, ent repreneurs, public fi gures have died because of t obacco- relat ed diseases.

Tobacco killed 100 m illion people in 20t h cent ury and unless urgent act ion is t aken, it is predict ed t hat one billion people in t ot al w ill be killed by t obacco- relat ed diseases t his cent ury.

I ST E M

E SE H AT A N

D AERAH

Cigaret t es are dangerous t o our healt h not only because of t he nicot ine but also because of t he 0t her 4000 chem icals cont ained in one st ick. Nicot ine is t he culprit for t he habit and addict ion.

When a person sm okes one cigaret t e st ick, he or she inhales nicot ine ( pest icide) , t ar ( road m ixt ure) , hydrogen cyanide ( deadly gas) , am m onia ( fl oor cleaner) , carbon m onoxide ( poisonous gas) , et c. Harm caused by a cigaret t e and ot her t obacco use includes: Cancer ( t obacco use is responsible for 30 percent of all cancer cases and 87 percent of lung cancer cases) ; disease of t he respirat ory t ract ; heart diseases and heart at t acks ( t he risk of heart at t ack is t w o t o four t im es higher for a sm oker) ; and ot her chronic and deadly diseases. We hope people w ill be m ore responsible for t heir healt h and t he healt h of ot hers.

SUBHASH SALUNKE WHO Represent at ive t o I ndonesia Jakart a

• Meningkatnya kasus pengaduan de ngan persangkaan m alprakt ik. Pengaduan bisa j adi benar, nam un bila dari awal kom unikasi ant ara pem beri pelayanan kesehat an dan pengguna pelayanan ke- sehat an berlangsung secara profesional dan set araf, persangkaan m alprakt ik dari awal dapat diperkecil.

• Belum m eratanya pelayanan m edik oleh dokt er. Dari hasil Survei Sosial Ekonom i Nasional ( Susenas) 2004 penduduk yang berobat dan diperiksa oleh dokt er di daerah perkot aan sebesar 61,54% dan di perdesaan adalah 28,58% .

- Upaya kesehat an perorangan t ingkat kedua. Kalau upaya kesehat an perorangan t ingkat pert am a banyak m elibat kan dokt er yang ber-

P ENGANTAR M ENUJU

E F O R M A SI

P EMBANGUNAN

prakt ik um um , m aka upaya kesehat an per- orangan t ingkat kedua m elibat kan para dokt er spesialis. Di sini kit a m asih m enem ukan fakt a ant ara lain:

• Pola rujukan belum jelas. Pasien m em - peroleh pelayanan kesehat an spesialis- t ik dapat karena diruj uk oleh dokt er um um at au dat ang sendiri. Dari Profi l Kesehat an I ndonesia 2005 diperoleh dat a bahwa j um lah pasien ruj ukan dari bawah ke rum ah sakit Depart em en Ke- sehat an 18,3% , ke rum ah sakit Pem e- rint ah Provinsi 26,4% , ke rum ah sakit Pem erint ah Kabupat en/ Kot a 3,0% . Dari angka- angka t ersebut kit a dapat m eli- hat bahwa sebagian besar pasien da- t ang berobat ke rum ah sakit bukan kar- ena diruj uk, m elainkan dat ang sendiri.

• Pengem balian pasien rujukan dari para dokt er spesialis kepada dokt er pengirim belum m enj adi kebiasaan yang t erat ur.

• Kasus pengaduan dugaan m alpraktik

m e ningkat . • Kom unikasi antara pem beri dan peneri-

m a pelayanan kesehat an belum berj a- lan se t araf.

• Penggunaan bahasa teknis m edis yang digunakan m asih kurang dim engert i oleh pengguna pelayanan kesehat an/ pasien. Sebagai ilust rasi pada Susenas 2004 di peroleh hasil bahwa penilaian

I ST E M

E SE H AT A N

D AERAH

penduduk yang berobat j alan t erhadap penj elasan dari t enaga m edis t ent ang penyakit secara nasional. Baru sekit ar 60% dinilai sangat j elas at au j elas. Pola yang sam a t erj adi pada daerah perkot aan dan perdesaan.

• I nform asi yang tidak terbuka dari peng- guna/ pasien, yang berpot ensi kekurang- t epat an pada keput usan m edik pem beri pelayanan.

• Dalam beberapa hal dapat terjadi pe- layan an berlebih ( over service) dari pem beri pe layanan kesehat an yang sebenarnya t idak diperlukan.

• Pengguna pelayanan kesehatan tidak m e m iliki kepast ian akan besarnya im bal j asa m edik dan t arif rum ah sakit yang sangat bervariasi.

- Upaya kesehat an perorangan t ingkat ket iga. Pada t at aran ini pem beri pelayanan kesehat an adalah para dokt er sub- spesialis, dengan per- m asalahan kurang lebih sam a dengan yang t er- j adi pada upaya kesehat an perorangan t ingkat kedua.

b. Pada upaya kesehat an m asyarakat . Dalam m e- lakukan upaya kesehat an m asyarakat , baik upaya kesehat an m asyarakat t ingkat pert am a m aupun t ingkat ruj ukan yang t erdiri dari upaya kesehat an m asyarakat t ingkat kedua dan t ingkat ket iga, m asih kit a t em ukan fakt a, ant ara lain:

P ENGANTAR M ENUJU

E F O R M A SI

P EMBANGUNAN

- Masih banyak t erj adi kej adian luar biasa kare-

na m asih rendahnya penget ahuan, kesadar- an dan part isipasi m asyarakat . Hal ini ant ara lain t am pak pada kej adian luar biasa dengue hem or r hagic fever at au dem am ber darah

de ngue karena lingkungan t idak sehat . Fakt or lain adalah m asih diandalkannya pengasapan sebagai sat u- sat unya cara efekt if da lam pem - berant asan dem am berdarah oleh m a syarakat . Padahal cara pem berant asan yang pokok ada- lah Pem berant asan Sarang Nyam uk ( PSN) yang harus dikerj akan sendiri oleh warga. Dem ikian pula kej adian diare yang m asih kerap t im bul, m eningkat nya kasus dan kem at ian akibat fl u burung.

- Sebagai gam baran dari Posko Flu Burung, Di-

rek t orat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehat an Lingkungan Depart em en Keseha- t an di per oleh dat a sebagai berikut :

Tabel- 2. Kasus Posit if Flu Burung di I ndonesia

Hingga 3 Februari 2008

Pa sie n Pr ovin si

Jawa Barat

Jakart a

Bant en

Sum at ra Ut ara

I ST E M

E SE H AT A N

D AERAH

Jawa Tim ur

7 5 Jawa Tengah

9 8 Lam pung

3 0 Sulawesi Sel

1 1 Sum at ra Barat

Sum ber: Maj alah Gat ra No.17 Tahun XI V 06- 12 Maret 2008.

Dat a yang m endukung m engenai kasus fl u burung ini adalah pernyat aan Heru Set ij ant o dari Kom isi Nasional Flu Burung dalam sebuah sem inar unt uk m enet apkan surveilans nasional t erhadap burung liar, t ernyat a bahwa dari

33 provinsi, hanya 2 provinsi yang bebas fl u burung 6 .

- Keakurat an dat a pada pencat at an dan pelaporan periodik pada t at aran yang ada m asih rendah sehingga m asih sulit unt uk dianalisis.

- Keakurat an dan pelaporan yang baik ( akurat dan t epat wakt u) didukung kegiat an surveilans cepat , akan dapat m encegah t erj adinya ke- j adian luar biasa pada t ahap dini.

6 Jakart a Post edisi 15 April 2008

P ENGANTAR M ENUJU

E F O R M A SI

P EMBANGUNAN

- Ket erpaduan upaya kesehat an m asyarakat dari

segala aspeknya perlu di t ingkat kan m ulai dari upaya pengobat an, prom ot if, prevent if, reha- bilit at if, pencat at an dan pelaporannya sert a pem biayaannya. Sebagai cont oh dalam pem - berant asan t uberkulosis paru, perlu disiap- kan:

• Obat yang tersedia gratis • Pem eriksaan laboratorium • Perum ahan sehat (jendela dan genting

kaca) • Gizi cukup

• Biaya transport untuk penderita dalam rangka m elakukan kont rol di Puskesm as secara perio dik, bagi m asyarakat m iskin, dan lain seba gainya.

Sebagai gam baran secara nasional, ber- dasarkan Profi l Kesehat an I ndonesia 2005, sit uasi kasus penyakit t uberkulosis paru adalah bahwa perkiraan kasus m enular ber- j um lah 296.381 orang. Cakupan penem uan sem ua kasus 259.969 orang, kasus dengan BTA posit if ( yang berart i berpot ensi m enu- larkan penyakit nya) berj um lah 158.648 orang dan angka penem uan kasus at au case det ect ion rat e 53,53% .

- Kej adian luar biasa kurang gizi at au sering disebut busung lapar khususnya pada balit a dan anak- anak, sering diakibat kan pem ant auan kecukupan pangan di t ingkat rum ah t angga

I ST E M

E SE H AT A N

D AERAH

sebagai bagian dari sist em kewaspadaan pangan dan gizi ( SKPG) , m asih lem ah. At au kadang- kadang t idak t erlaporkan. Sit uasi kasus gizi buruk pada balit a berdasarkan Profi l Kesehat an I ndonesia 2005 j um lah kasus gizi yang dilaporkan berj um lah 76.178 orang, di m ana 0,38% m erupakan kasus gizi buruk. Jum lah kasus m eninggal 293 orang. Sedangkan persent ase Balit a m enurut st at us gizinya adalah gizi buruk 8,80% , gizi kurang 19,24% . Sedangkan gizi norm al 68,48% dan gizi lebih 3,48% .

Berdasarkan prevalensi gizi kurang pada balit a m enurut provinsi pada t ahun 2005, dari 440 Kabupat en/ Kot a t erdapat 74 Kabupat en/ Kot a dengan prevalensi kurang dari 20% , 192 Kabupat en/ Kot a dengan prevalensi ant ara

20- 29,9% , 116 Kabupat en/ Kot a dengan prevalensi 30- 39.9% dan 51 Kabupat en/ Kot a dengan prevalensi sam a at au lebih dari 40% . Dari pengalam an bersam a Tim Asist ensi PB

I DI -The Habibie Cent er unt uk Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Tahun 2005, yang j uga m elibat kan para pej abat dari berbagai inst ansi, yait u Kem ent erian UPW, Badan Lit bangkes Depkes, Tim Penggerak PKK Pusat , Dharm a Wanit a Persat uan Pusat dan lem baga sosial m asyarakat yang bergerak di bidang kesehat an, diperoleh fakt a yang pent ing. Meskipun provinsi ini sebenarnya m erupakan penghasil beras yang cukup/ lum bung padi, nam un t erj adinya kasus kurang gizi pada balit a cukup m enonj ol. Sam pai dengan 20 Juni 2005, di Rum ah Sakit Um um Mat aram dirawat sebanyak 88 anak

P ENGANTAR M ENUJU R

E F O R M A SI

P EMBANGUNAN

balit a. Jum lah t ersebut t idak m enggam barkan keadaan sebenarnya dilapangan. Pada survei- lans yang dilakukan oleh Dinas Kesehat an Pro- vinsi t ernyat a di lapangan t erj adi kasus gizi buruk sebanyak 1342 orang dengan m ort alit as sebanyak 22 orang. Di sini kit a dapat i fenom ena gunung es. Terhadap pasien yang dirawat di rum ah sakit Pem erint ah Daerah m engam bil kebij akan unt uk t idak m enarik biaya perawat an dan pengobat an, karena penderit a berasal dari keluarga m iskin. Bahkan rum ah sakit j uga m em beri m akan kepada keluarga yang m enunggu pasien, karena m ereka sam a sekali t idak m em iliki uang unt uk m em beli m akanan. Perhat ian j uga diberikan kepada balit a dengan gizi kurang yang berada di m asyarakat / rum ah t angga.

Pada golongan ini bila kesehat an m ereka

t erganggu/ j at uh sakit , dengan cepat m ereka akan j at uh dalam kondisi gizi buruk. Fakt or lain yang m em perberat sit uasi dalam m asalah gizi pada balit a adalah fakt or kult ural yait u pola dist ribusi m akanan dalam rum ah t angga, yang belum m em berikan perhat ian khusus pada balit a dan ibu ham il. Juga kewaspadaan perlu di t ingkat kan pada bulan- bulan paceklik. Hal yang baik adalah Pem erint ah Daerah cukup sigap dalam m enanggulangi m asalah gizi buruk ini dengan m em obilisasi dan m em berikan t ang gung j awab kepada sem ua sekt or unt uk berperan akt if dalam penanggulangan m asalah ini, yang dikem as dalam Operasi Sadar Gizi. Term asuk di dalam nya upaya revit alisasi posyandu. Peran individu m asyarakat diw uj ud-

I ST E M

E SE H AT A N

D AERAH

kan pada pendirian ” pos nut risi”, yang m em - berikan m akanan t am bahan kepada anak balit a kurang gizi.

- Unt uk kesehat an ibu dan anak, pada Profi l Kesehat an I ndonesia 2005, didapat kan Angka Kem at ian Bayi ( I MR) pada Tahun 2005 sebesar

39 per 1000 kelahiran hidup, t erm asuk kat egori sedang di t ingkat ASEAN. Sedangkan Angka Kem at ian I bu Mat ernal ( AKI ) m enunj ukkan t rend m enurun dan pada Tahun 2002- 2004 dengan angka 307 per 100.000 kelahiran hidup.

- Unt uk penyakit t idak m enular seiring dengan perubahan perilaku dan gaya hidup sert a sit uasi lingkungan m isalnya perubahan pola konsum si, berkurangnya akt ivit as fi sik dan m eningkat nya polusi m enunj ukkan kecenderungan m eningkat . Hal ini t am pak pada m eningkat nya kasus pe- nyakit j ant ung, t um or, hipert ensi, gagal ginj al dan sebagainya. Sebagai m isal penyebab kem at ian unt uk penyakit t idak m enular di rum ah sakit pada t ahun 2005 adalah: St roke 4,7% , perdarahan int rakranial 3,71% , gagal ginj al 3,16% , penyakit j ant ung dan gagal j ant ung 4,44% , hipert ensi esensial 1,62% . Sedangkan unt uk upaya prom ot if dan prevent if unt uk kesehat an j iwa m asyarakat m asih belum j elas t am pak upaya yang dilakukan. Pernah upaya t ersebut dahulu dilakukan oleh Badan Pem bina Kesehat an Jiwa Masyarakat ( BPKJM) .

- Laporan cepat dalam keadaan t erj adi kej adian luar biasa. Masih t erj adi t erlewat nya index case

P ENGANTAR M ENUJU

E F O R M A SI

P EMBANGUNAN

yang bisa dij adikan penanda awal t erj adinya kej adian luar biasa di suat u t em pat oleh pe- t ugas kesehat an yang m elayani penderit a awal penyakit m enular. Sebagai gam baran di bawah ini akan disam paikan sit uasi beberapa penyakit m enular sepert i t erdapat pada Profi l Kesehat an I ndonesia 2005 ant ara lain: Diare pada Tahun 2005 t erj adi Kej adian Luar Biasa ( KLB) di 13 provinsi, dengan kasus berj um lah 5.051 orang dan m eninggal 127 orang. Pada Tahun 2005 j um lah penderit a Dem am Ber- darah Dengue sebanyak 95.279 kasus dengan angka kem at ian 1,36% .

Penyakit ini t elah m enyebar luas ke seluruh w ilayah dengan j um lah Kabupat en/ Kot a sebanyak 330 at au 75% dari seluruh Kabupat en/ Kot a. Unt uk HI V m enunj ukkan kecenderungan m eningkat kasusnya m eskipun t elah dilakukan berbagai upaya pencegahan. Pada Tahun 2005 j um lah kasus kum ulat if adalah 3.368 kasus, dengan 875 kasus baru. Sedangkan kasus AI DS j um lah kum ulat if sebanyak 5.321 kasus, dengan kasus baru sebanyak 2.638 kasus. Unt uk penanganan penyalahgunaan Napza di rum ah sakit pada Tahun 2005 berj um lah 6.130 kasus yang t erdiri dari 5.182 j enis narkot ika, 630 j enis psikot ropika, 248 j enis zat adikt if lainnya.

- Mengenai sit uasi kesehat an lingkungan se-

bagai ilust rasi rendahnya akses m asyarakat t erhadap fasilit as sanit asi dasar, dapat disim ak pernyat aan Direkt ur Jenderal Pem berant asan

I ST E M

E SE H AT A N

D AERAH

Penyakit dan Penyehat an Lingkungan Depart e- m en Kesehat an.

Disebut kan bahwa peningkat an akses penduduk di perdesaan t erhadap fasilit as sanit asi dasar dari t ahun 1990 sam pai 2004 sangat rendah, yait u m eningkat 1% set iap 5 t ahun. Sedangkan di perkot aan m eningkat 2% dalam 5 t ahun. Lebih dari 100 j ut a penduduk t idak m em iliki akses t erhadap fasilit as sanit asi dasar. 7

c. Pada upaya kesehat an kew ilayahan. Upaya ini di- lakukan oleh lint as sekt or unt uk m endukung pem - bangunan kesehat an dan m enerapkan paradigm a sehat sert a wawasan kesehat an dalam m elaku- kan pem bangunan di sekt ornya. Dalam upaya ini kit a m asih m endapat i fakt a ant ara lain:

- Masih banyaknya pencem aran lingkungan • Pencem aran tanah dan badan air oleh lim -

bah dom est ik. Sebagai cont oh adalah kon- disi di daerah perkot aan dengan perum ah- an yang padat . Bila let ak dan j arak sum ur sebagai sum ber air bersih dengan lubang penam pungan dari j am ban ant ara rum ah t idak diat ur, m aka pot ensi pencem aran oleh bakt eri pat ogen penyebab diare m isalnya E.coli m enj adi sangat besar.

• Pencem aran sungai dan laut oleh lim bah indust ri yang berisi bahan kim iawi dan logam berat berbahaya dengan m em buang lim bahnya ke sungai at au ke laut t anpa

7 Jakart a Post , edisi 15 Maret 2008 .

P ENGANTAR M ENUJU

E F O R M A SI

P EMBANGUNAN

diproses at au t idak m engoperasikan inst alasi pengolah lim bahnya.

• Pencem aran udara karena tingginya pro- duksi CO 2 ant ara lain akibat penggunaan bahan bakar fosil, kebakaran hut an. Juga penggunaan refrigerant freon yang belum t erkendali dengan baik. Hal ini m enyebab- kan efek rum ah kaca, pem anasan global dan berlubangnya lapisan ozon dengan se- gala akibat nya. Pada Tahun 2005 dari hasil pem ant auan Kem ent erian Lingkung an Hi- dup t erdapat 9.279 t it ik api at au hot spot yang t ersebar di Sum at ra dan 2.879 t it ik api di Kalim ant an.

- Belum sem ua penduduk m em iliki akses air ber-

sih. Berdasarkan Profi l Kesehat an I ndonesia 2005, di perkot aan persent ase rum ah t angga m e nurut sum ber air m inum nya adalah 93,79% m enggunakan sum ber air t erlindung. Sum ber air t erlindung adalah air dalam kem asan, ledeng, pom pa, m at a air t erlindung, air huj an. Sedangkan rum ah t angga yang m enggunakan sum ber air t ak t erlindung adalah 6,20% . Sum ber air t ak t erlindung adalah sum ur t ak t erlindung, air sungai, sum ber lainnya. Di perdesaan persent ase rum ah t angga yang m enggunakan sum ber air t erlindung adalah 74% . Sedangkan yang m enggunakan sum ber air m inum t ak t erlindung adalah 25,92% .

- Rencana t at a ruang yang belum m em perhat ikan

ruang t erbuka hij au secukupnya dan pengat uran ruang agar t ercipt a lingkungan sehat .

I ST E M

E SE H AT A N

D AERAH

- Makin berkurangnya luas hut an karena berbagai sebab, yang m engakibat kan banj ir, hingga t anah longsor. Juga m engurangi daya serap gas karbon dioksida dan m engurangi kem am puan unt uk m enghasilkan oksigen. Pada t ahun 2005 t erj adi bencana banj ir dan t anah longsor di 5 provinsi yang m engakibat kan korban.

- Tercem arnya banyak air t anah oleh bakt eri pat o gen khususnya di kot a- kot a besar karena sarana sanit asi lingkungan yang t idak m e- m enuhi syarat . Sebagai gam baran keadaan fasilit as sanit asi dasar berdasarkan dat a dari Depart em en Pekerj aan Um um pada 2007 ada- lah seba gai berikut :

Tabel- 3. Kepem ilikan Toilet di I ndonesia Toilet

Toilet um um

Tanpa

Toilet pribadi/

bersam a 6.05%

t oilet

Sum ber: Jakart a Post , 5 Maret , 2008.

Sedangkan keadaan pem buangan lim bah do- m est ik, dari sum ber yang sam a diperoleh gam - baran sepert i t am pak pada t abel di bawah ini:

Tabel- 4. Pem buangan Lim bah Dom est ik Sept ic

Lain- Tank

Em pang Sungai/

Lubang

sederhana lain 40.67%

t erbuka

Sum ber: Jakart a Post , 5 Maret , 2008.

P ENGANTAR M ENUJU

E F O R M A SI

P EMBANGUNAN

Dengan berbagai hal yang sudah kit a bicara- kan t ersebut di at as, m aka diperlukan refor- m asi pem bangunan kesehat an dengan upaya sist em at is dan bert ahap. Pem bangunan ini di- lakukan dalam rangka m enanggulangi m asalah kesehat an yang ada, sert a m em elihara dan m eningkat kan deraj at kesehat an m asyarakat , yang diwadahi dalam suat u sist em kesehat an daerah. Visualisasi sist em kesehat an daerah

adalah sepert i t am pak pada gam bar berikut :

Gam bar- 1.

BAGAN SI STEM D AN SUBSI STEM KESEH ATAN

2. S EBAGAI P AYUNG H UKUM

Set elah kit a m em bahas lat ar belakang disert ai dengan ilust rasi beberapa fakt a dan dat a, m aka kit a beralih pada bahasan berikut nya yait u sist em kesehat an daerah sebagai payung hukum . Adanya

I ST E M

E SE H AT A N

D AERAH

suat u sist em kesehat an daerah dalam bent uk perat uran daerah, m erupakan payung hukum yang kuat sebagai dasar dalam m engim plem ent asikan pem bangunan kesehat an di daerah dalam sem ua aspeknya. Di era desent ralisasi ini, dilandasi Undang- Undang nom or: 32 Tahun 2004 t ent ang Pem erint ahan Daerah m enyebut kan bahwa Pem erint ah Daerah m em punyai kewaj iban m engem bangkan fasilit as pelayanan kesehat an dan m engem bangkan sist em j a m inan sosial. Hal ini m em berikan landasan yang kuat dan m erupakan peluang em as bagi set iap daerah m enyusun sist em kesehat an sendiri dengan m engakom odasikan sit uasi, kondisi, pot ensi daerah guna m eningkat kan ke berhasilan pencapaian t uj uan pem bangunan kesehat an dengan m enyusun priorit as yang t epat .

3. S EBAGAI P EMBERI A RAH D ALAM P ENYUSUNAN R ENCANA P EMBANGUNAN K ESEHATAN DI D AERAH

Dalam rangka efi siensi penggunaan sum ber daya pem bangunan yang t erbat as, m aka suat u sist em kese- hat an daerah akan m enet apkan t uj uan, sasaran dan priorit as dalam penyusunan rencana pem bangunan kesehat an, baik unt uk j angka pendek ( t ahunan) , j angka m enengah ( 5 t ahunan) dan j angka panj ang ( 10 t ahun- at au lebih) .

Pem bangunan kesehat an yang t idak t erarah dan t idak m em iliki priorit as akan m engakibat kan pem bo- rosan sum ber daya dan t idak m eningkat kan deraj at kesehat an. Hal–hal yang perlu dipert im bangkan dalam m enet apkan priorit as adalah:

P ENGANTAR M ENUJU

E F O R M A SI

P EMBANGUNAN

- Masalah kesehat an yang akan dit anggulangi

m e rupakan kom it m en global at au regional. - Masalah kesehat an yang akan dit anggulangi

m e rupakan kom it m en nasional. - Masalah kesehat an yang akan dit anggulangi

m e rupakan m asalah lokal spesifi k. Masalah t eknologi kesehat an yang digunakan

bisa saj a sam a, t et api dalam im plem ent asinya fakt or kult ural dan geografi perlu diperhat ikan dengan seksam a unt uk m eningkat kan keberhasilan upaya yang dilakukan.

4. S EBAGAI T OLOK U KUR H ASIL P EMBANGUNAN K ESEHATAN DI D AERAH

Berdasarkan sist em kesehat an daerah yang ada, dapat dikem bangkan berbagai inst rum en unt uk m eng- evaluasi hasil pem bangunan kesehat an yang dilakukan sesuai dengan rencana dan priorit as yang dit ent ukan. Dalam rangka penyusunan priorit as, t ent u kit a t idak boleh m engabaikan st andar pelayanan m inim al yang harus dilakukan karena bagaim anapun sit uasi dan kondisi daerah, hal t ersebut diperlukan m asyarakat .

Dalam m elakukan evaluasi, perlu dinilai fakt or- fakt or m asukan/ input , proses, hasil yang akan dicapai/ out put dan dam pak pem bangunan/ out com e. Evaluasi yang dilakukan obyekt if dan evidece based akan dapat m endet eksi kelem ahan at au kekurangan dari fakt or–fakt or yang sudah disebut kan di at as guna penyem purnaannya.