PENGERTIAN MINAT BELAJAR SISWA

B. PENGERTIAN MINAT BELAJAR SISWA

1. Pengertian Minat Belajar

Minat adalah sikap jiwa seseorang termasuk ketiga fungsi jiwanya (kognisi, konasi, emosi), yang tertuju pada suatu dan dalam hubungan itu dan unsur pesanan

terkuat.. 49 Atas dasar tersebut minat dianggap sebagai respon yang sadar dari diri

individu. Yang dimaksud kognisi adalah minat tersebut didahului oleh pengetahuan dan informasi mengenai obyek yang dituju, kemudian menimbulkan emosi (perasaan) tertentu, dan akan menuju pada konasi (kehendak) untuk mencapainya, seperti adanya keinginan dan kemauan dari diri individu tersebut. Minat memiliki manfaat sebagai pendorong yang kuat dalam mencapai prestasi

Manusia selalu bergerak dan berkeinginan artinya ada dorongan yang timbul dari diri manusia itu untuk melakukan sesuatu baik prilaku buruk dan baik keterampilan melakukann sesuatu dan kecerdasan dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh manusia itu, manusia disini adalah peserta didik (siswa) .

49 Drs. H. Abu Ahamdi (Fsikologi Umum) Cet:1 1992,. h. 151

Dalam kamus besar bahasa Indonesia minat diartikan sebagai kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah atau keinginan. 50

Dalam artian keinginan untuk mengetahui sesuatu, keinginan untuk belajar dan keinginan untuk mencoba hal-hal yang baru yang dapat memberikan kepuasan pada diri manusia itu.

Secara sederhana, minat (interest) berarti kecenderungan atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat merupakan salah satu faktor yang cukup penting yang mempengaruhi kemampuan membantu.

Sesuatu yang menarik minat itu tidak hanya menyenangkan atau dapat mendapatkan kepuasan baginya, tetapi juga menakutkan. 51

Kebanyakan siswa itu tertipu dengan kesenangan yang memang tidak tau dampak yang akan di timbulkannya. Kebanyakan para siswa hanya coba-coba, rasa ingin tau yang tinggi, karna sesuai dengan perkembangan fsikisnya.

Minat adalah suatu kecenderungan yang tetap tapi memperhatikan dan mengenang ke berapa kegiatan dan minat seseorang akan dipengaruhi oleh

lingkungan. 52 Seorang siswa pada saat kegiatan pembelajaran akan memeperhatikan dengan

penuh konsentrasi dan sungguh-sungguh sampai jam pelajaran berakhir, itu diakibatkan adanya minat yang timbul dalam diri siswa itu untuk mengikuti pelajaran

50 Kamus Besar Bahasa Indonesiaed 2. Cet. 10 Jakarta, Balai Pustaka, 1999 51 Drs. M. Ngalim Purwanto, MP. “Fsikologi Pendidikan” PT REMAJA ROSDA KARYA,

Bandung cet ke-5. 1984. h. 112 52 Prof. DR. Iskankdar Wasid, M.Pd. Dr. H. Dadang smendar, M.HUM “Strategi Pembelajaran

Bahasa ” PT REMAJA ROSDA KARYA, Bandung 2009. h. 113 Bahasa ” PT REMAJA ROSDA KARYA, Bandung 2009. h. 113

Siswa senang mengikuti pelajaran karena menyukai guru mata pelajarannya yang menyenangkan. Minat merupakan pendorong bagi peserta didik dalam belajar. Dengan minat tersebut, belajar bukan lagi sebagai beban bagi peserta didik. Belajar menjadi hal yang menggembirakan bahkan peserta didik dapat belajar dengan perasaan senang karena mengetahui hal-hal yang baru.

Belajar menurut Skinner (156), “ Learning is a process of progresive beha viour adaption”. Yang artinya bahwa belajar itu merupakan suatu proses adaptasi perilaku yang bersifat progresif. Menurut Mc Geoch (156), “ Learning is a change in performance as a result of practice”. Yang berarti bahwa belajar membawa perubahan dalam performa dan perubahan itu sebagai akibat dari latihan. 53

Seorang siswa ketika mau menjadi seorang penyanyi, maka siswa itu harus sering latihan pokal, maka dengan sering latihan akan ketahuan karakter suaranya, begitu juga dengan belajar maka siswa itu akan pintar.

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. 54

Proses belajar itu terjadi karena ada interaksi antara seseorang dengan lingkungan. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi kapan saja dan di mana saja. Salah satu tanda bahwa orang itu belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri

53 Bimo Walgito, 54 Azhar Arsyad, Media Pengajaran,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), Edisi I cet “Pengantar Fsikologi Umum”, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), h 166 2,h,1-2 53 Bimo Walgito, 54 Azhar Arsyad, Media Pengajaran,(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), Edisi I cet “Pengantar Fsikologi Umum”, (Yogyakarta: Andi Offset, 2004), h 166 2,h,1-2

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya- upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar mengajar. Para guru dituntut untuk bisa menggunakan alat-alat yang disediakan oleh sekolah dan alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan jaman.

Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil interakasi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan

hidupnya. 55 Di lingkungan sekolah siswa dapat berinteraksi dengan guru dan teman

sekolahnya dan seluruh siswa yang ada di sekolah itu. Dengan adanya interaksi itu akan mengakibatkan terjalinnya hubungan yang dinamis antara siswa dan gurunya dan juga siswa dengan siswa yang lainnya. Hubungan saling membutuhkan antara guru dan siswa itu akan mendatangkan dampak yang positif terhadap perkembangan potensi siswa untuk menghadapi kehidupan yang sangat komplek.

Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman. 56

Dalam proses pembelajaran, unsur kegiatan belajar memegang peranan yang vital. Oleh karena itu, penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya

55 Slameto Ed. Cet. 5 “Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya”. RINEKA CIPTA, Jakarta 2010. h. 1

56 Ngalim Purwanto, “Fsikologi Pendidikan”, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), cet. 16, hlm. 85.

tentang proses belajar peserta didik agar dapat memberikan bimbingan dan menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi peserta didik. Kaitannya dengan minat, guru dalam pembelajaran terutama pada mata pelajaran PAI harus bisa memberikan suatu inovatif yang baru untuk menarik minat siswa, agar proses pembelajaran berjalan sesuai dengan tujuan.

Ada yang mengklasifikasikan faktor pendorong untuk belajar yaitu; a). Perhatian. b). Pengamatan c). Tanggapan d). Fantasi e). Ingatan f). Berfikit g). Bakat

h). Motif 57 Biasanya ketika siswa belajar di kelas faktor pendorongnya yaitu pengamatan,

siswa mengamatai bagaimana cara guru menyampaikan materi pembelajaran, biasanya sebelum siswa menyukai pelajaran itu terlebih dahulu siswa menyukai gurunya, dalam artian siswa mengamati dulu gurunya.

Banyak prilaku siswa yang harus di perhatikan oleh pendidik itu terjadi wa akibat lingkungan keluarga yang kurang harmonis sehingga ketika datang kesekolah siswa malas belajar, membuat kekacauan dikelas, bolos sekolah, dan kadang-kadang memperolok-olok gurunya, itu semua adalah tugas seorang pendidik mengarahkan siswa kearah yang lebih baik sebagai mana dijelaskan “ belajar adalah suatu aktivitas

atau proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan memperbaiki prilaku, s 58 ikap dan mengokohkan kepribadian”.

57 Sardiman. A.M. “Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar” PT Raja Grafindo JAKARTA. h. 45

58 Prof. DR. Suryono, M.Pd, Drs. Haryanto, M.S “Belajar Dan Pembelajaran”. PT Remaja Rosdakarya Offset Bandung, cet. 4. 2013. h. 9

2. Fungsi Minat Belajar

Minat berfungsi sebagai pendorong keinginan seseorang, penguat hasrat dan sebagai penggerak dalam berbuat yang berasal dari dalam diri seseorang untuk melakukan suatu dengan tujuan dan arah tingkah laku sehari-hari.

Hal ini diterangkan oleh Sardiman yang menyatakan berbagai fungsi minat, yaitu sebagai berikut:

1. Mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.

2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang serasi guna mencapai tujuan. 59

Siswa melakukan sesuatu tindakan yang merugikan orang lain, contohnya brantem dengan teman sekelas itu diakibatkan dorongan yang timbul dari diri siswa itu, guna mencari perhatian teman-teman yang lainnya, supaya dipandang siswa itu berani mengambil tindakan yang anarki, ketika ada yang mengolok-ngolok. sangat disayangkan perbuatan ini sangat merugikan orang lain dan tujuannya pun mengarah kearah yang negatif. Untuk itu perlu adanya bimbingan dari or ang tua murid dan guru.

Fungsi minat dalam kaitannya dengan pelaksanaan studi adalah

1. Minat melahirkan perhatian yang serta merta

2. Perhatian yang serta merta terjadi secara spontan, bersifat wajar mudah bertahan dan tumbuh tanpa pemakaian daya kemauan dalam diri seorang.

3. Minat memudahkan tercapainya konsentrasi.

4. Minat memudahkan terciptanya konsentrasi dalam pikiran seorang siswa yaitu pemusatan pikiran terhadap suatu pelajaran.Jadi tanpa minat maka

59 The liang gie “Cara Belajar Yang Efektif”,Yogyakarta .PUBIB 1998.hlm 29-29 59 The liang gie “Cara Belajar Yang Efektif”,Yogyakarta .PUBIB 1998.hlm 29-29

5. Minat mencegah gangguan perhatian dari luar

6. Seorang siswa mudah terganggu perhatiannya atau sering mengalami pengalihan perhatian dari pelajarannya kepada suatu hal lain kalau minat studinya kecil.

7. Minat memperkuat pelekatnya bahan pelajaran dalam ingatan

8. Pengingatan itu hanya mungkin terlaksana kalau siswa berminat terhadap pelajarannya.

9. Minat memperkecil kebosanan studi dalam diri sendiri.

10. Kejemuan melakukan sesuatu atau terhadap suatu hal juga lebih banyak berasal dari dalam diri seorang dari pada bersumber dari hal-hal di luar

dirinya. 60 Minat belajar dapat diingatkan melalui latihan konsentrasi. Konsentrasi

merupakan aktivitas jiwa untuk memperhatikan suatu objek secara mendalam. Dapat dikatakan bahwa konsentrasi itu muncul jika seseorang menaruh minat pada suatu objek, demikian pula sebaliknya merupakan kondisi psikologis yang sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Kondisi tersebut amat penting sehingga konsentrasi yang baik akan melahirkan sikap pemusatan perhatian yang tinggi terhadap objek yang sedang dipelajari.

Minat sebagai salah satu aspek psikologis dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang sifatnya dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Dilihat dari dalam diri siswa, minat dipengaruhi oleh cita-cita, kepuasan, kebutuhan, bakat dan kebiasaan. Sedangkan bila dilihat dari faktor luarnya minat sifatnya tidak menetap melainkan dapat berubah sesuai dengan kondisi lingkungan. Faktor luar tersebut

60 The liang gie “Cara Belajar Yang Efektif”,Yogyakarta .PUBIB 1998.hlm 29-29 60 The liang gie “Cara Belajar Yang Efektif”,Yogyakarta .PUBIB 1998.hlm 29-29

Oleh karena itu penghapusan kebosanan dalam studi dari seorang siswa juga hanya bisa terlaksana dengan jalan menumbuhkan minat studi dan kemudian meningkatkan minat itu sebesar-besarnya.

Ada beberapa karakteristik siswa yang harus diketahui untuk mendukung terlaksananya kegiatan belajar mengajar yaitu :

b. Siswa mengikuti secara aktif kegiatan belajar mengajar ditandai dengan keterlibatan yang tinggi dalam semua kegiatan

c. Aktif dan kreatif

d. Mengikuti kegiatan ektrakurikuler yang disediakan sekolah

e. Mempunyai kebiasaan mengisi waktu luang dengan menambah belajar dari sumber lain.

f. Memiliki kegairahan belajar yang tinggi

g. Memiliki kegemaran membaca tinggi

h. Memiliki kemampuan yang tinggi untuk memilih sumber belajar

i. Memiliki hubungan yang baik dengan sesama siswa, guru, kepala sekolah dan pegawai tenaga kependidikan. 61

Dari karakteristik di atas sudah jelas bahwa sanya minat siswa akan di ketahui apabila siswa memiliki karakteristik di atas, sudah pasti itu adalah tugas guru dan civitas sekolah untuk lebih cerdas dalam meningkatkan strategi belajar mengajar untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar. Apakah minat siswa itu terhadap pembelajaran tinggi atau rendah. Maka disini penulis mencoba meneliti minat siswa yaitu dengan menggunakan layanan internet sebagai media pembelajaran yang praktis dalam memenuhi kebutuhan belajar siswa.

61 Drs. Suharsimi Arikunto. “Penilaian Program Pendidikan” PT BINA AKSARA, Jakarta. Cet: 1. 1988. h. 240

Sedangkan dalam proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu penyampaian pesan dari sumber pesan melauli saluran/media tertentu kepenerima pesan . Pesan sumber pesan, saluran /media dan penerima pesan

adalah komponen-komponen proses komunikasi. 62

Jadi sudah jelas sumber pesan ini adalah guru, medianya adalah layanan internet, sedangkan penerima pesannya adalah siswa. Guru memberikan tugas kepada siswa berupa makalah, dan kemudian siswa mencari referensi tugas yang diberikan oleh gurunya, dan itu semua adalah proses komunikasi yang dapat memberikan dampak positif kepada siswa. selain siswa mendapatkan referensmi yang sesuai dengan tugasnya, siswa juga bisa mendapatkan informasi dan pengetahuan yang lain melalui media yang digunakannya.

3. Macam-Macam Minat Belajar

Menurut Witherington mengelompokkan minat menjadi 2 macam: Minat primitif (biologis) dan minat kultural.

Minat primitif yaitu minat yang timbul dari kebutuhan dari jaringan yang berkisar pada soal-soal makanan, kebahagiaan hidup atau berkebebasan beraktivitas. Minat ini dapat dikatakan sebagai minat pokok dari manusia.

Minat kultural yaitu minat yang berasal dari perbuatan belajar yang lebih tinggi tarafnya yang merupakan hasil dari pendidikan, dan minat ini dikatakan sebagai

minat pelengkap. 63

62 Dr. Arief S.Et al. “Media pendidikan” Pustekom Dikbud dan PT. Raja Grafindo Persada, JL Pelepah Hijau IV TN.I. No. !4-15 Kelapa gading Permai, Jakarta.h. 11

63 H.C. Witherington, “Fsikologi Pendidikan”, terj. M. Bukhori, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), hlm. 125

Terkadang ketika perut lapar hasrat untuk melakukkan aktivittas pun terasa tidak ada semangat. Jadi makanan juga sanagt berpengaruh terhadap doorongan melakukan suatu aktifitas. Sedangkan minat yang timbul dari hasil pendidikan yaitu siswa mendapatkan pengajaran yang menyenangkan sehingga menimbulkan minat siswa untuk belajar.

Minat Itu karena timbul karena guru dalam menyampaikan pelajarannya menyenangkan dan dapat dipahami, sarana-prasarana yang memadai sehingga siswa nyaman dalam belajar dan suasana kelas yang harmonis yang menyebabkan siswa semangat untuk belajar.

Minat menurut Safran dalam Dewa Ketut Sunardi (1993:117), Mengatakan bahwa minat dibedakan menjadi; Minat yang diekspresikan, Minat yang diwujudkan,

Minat yang dapat diinventarisasikan. 64

a. Minat yang diekspresikan Seseorang dapat menentukan minat atau pilihanya dengan kata-kata tertentu, misalnya: Seseorangan mengatakan bahwa dirinya tertarik untuk belajar mata pelajaran aqidah akhlak yang didukung oleh berbagai faktor, yang paling utama adalah faktor gurunya yang membuat siswa senag diajar oelh guru itu sendiri dll.

b. Minat yang diwujudkan. Seseorang dapat mengungkapkan minat bukan hanya melalui kata-kata, melainkan dengan perbuatan dan tindakan. Misal: kegiatan olahraga, pramuka dan sebagainya yang mampu menarik perhatian.

c. Minat yang dapat diinventarisasikan. Seseorang menilai minatnya agar dapat mengukur dan menjawab terhadap pertanyaan tertentu atau urutan pilihanya terhadap aktivitas tertentu.

64 Prof. DR. Suyono, M.Pd. Drs. Hriyanto, M.S. “Belajar dan pembelajaran” PT Remaja Rosdakarya Bandung . h. 144

Sedangakan menurut Pasaribu dan Simanjutak (1979:26) mengatakanbahwa minat dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: Minat aktual, Minat disposisional.

a. Minat aktual. Adalah minat yang berlaku pada obyek yang ada pada suatu saat dan ruangan yang kongkrit. Minat aktual ini disebut perhatian yang merupakan dasar dari proses belajar.

b. Minat disposisional. Yaitu minat yang mengarah pada pembawaan (disposisi) dan menjadi ciri hidup seseorang. Minat bukanlah sesuatu yang tumbuh sejak lahir telah tertutup dan

bukanlah merupakan keseluruhan yang tidak dapat berubah. 65 Perhatian disini yaitu pada saat pelajaran berlangsung siswa memusatkan

perhatiannya pada saat jam pembelajaran berlangsung, dan minat siswa sewaktu- waktu akann berubah sesuai dengan keadaan yang tidak tentu yang disebabkan oleh factor yamg mempengaruhinya, baik intern maupun ektern.

Sedangkan menurut Hurlock yang di kutif dari skripsi M. Habibi yang berjudul “Pendidikan Diniyah Pengaruhnya Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam” minat belajar terbagi atas tiga aspek yaitu: 66

1. Aspek kognitif Aspek ini didasari oleh pengalaman pribadi dan apa yang pernah di pelajari baik dirumah, sekolah dan masyarakat.

2. Aspek afektif Aspek ini berkembang dari pengalaman pribadi, orang penting seperti orang tua, guru dan teman sebaya.

3. Aspek psikomotor Aspek ini merupakan keteramppilan atau kemampuan anak untuk merefleksikan suatu masalah dengan nyata atau perbuatan nyata.

Ketiga minat di atas sangat erat kaitannya terhadap perkembangan pisik dan psikis peserta didik. Karena didalam pengembangan kurikulum ketiga aspek diatas menjadi bahan pencapaian kurikulum guna meningkatklan prestasi peserta didik.

65 Drs. Noah Nasution, M.A. dkk. “Psikologi Pendidikan” Universitas Terbuka, Depdikbud- Jakarta 1991. h. 79

66 Op. cit. 80

Menurut sukardi bahwasanya seorang yang mempunyai minat pada objek tertentu dapat diketahui dari pengungkapan, tindakan, dan dengan menjawab

sejumlah pertanyaan. 67 Siswa yang tadinya suka bolos sekolah tappi kemudian timbul minat dalam

dirinya yaitu dengan tidak bolos sekolah lagi pada saat jam pembelajaran berlangsung dan ketika dikasih tes secara tertulis mengerjakan dengan baik dan sungguh-sungguh, itu dikarnakan siswa itu menyukai pelajaran yang diajarkan.

4. Indikator Minat Belajar

Indikator merupakan kompetensi dasar yang lebih spesifik. Indikator dapat di bedakan menjadi indikator pencapaian kompetensi dan indikator penilaian. Indikator pencapaian kompetensi adalah prilaku yang dapat diukur atau di observasi untuk menunjukan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan mata pelajaran. Indikator penilaian dapat digunakan dalam penyusunan kisi-kisi dan

menulis soal. 68

Jadi prilaku yang diukur adalah sejauh mana minat siswa terhadap pembelajaran aqidah akhlak, apakah sudah mencapai kompetensi dasar yang sudah ditentukan dan memberikan penilai terhadap ketercapaian kompetensi dasar tersebut dengan melakukan tes terhadap peserta didik.

Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu peristiwa 69 dalam artian pengukuran ini dilakukan dengan penyebaran angket yang berhubungn dengan minat

belajar siswa. Bahwasanya dengan memberikan quisioner kepada siswa kita bisa

67 Dewa ketut sukardi, “Perkembangan Minat” Bumi Aksara Jakarta, 1994. h. 64 68 Dr. Supardi, Et. all. “Perencanaan Sistem Pembelajaran”. HAJA MANDIRI. JL. Pisangan

Raya No. 86 Cireundeu Ciputat 15419. h. 163 69 W.W.W. Slides hare. Net/busfaaja/pengertian Indikator Raya No. 86 Cireundeu Ciputat 15419. h. 163 69 W.W.W. Slides hare. Net/busfaaja/pengertian Indikator

Di dalam kamus bahasa Indonesia diterangkan indikator adalah tanda petunjuk. 70

Petunjuk disini adalah petunjuk tentang sejauh mana minat belajar siswa terhadap pembelajaran, baik belajar di kelas, di rumah dan di luar kelas. Prilaku siswa terhadap mata pelajaran terlihat dari sejauh mana siswa mengikuti pelajaran apakah siswa itu memperhatikan atau tidak ketika guru menerangkan pelajaran yang diajarkan. Peserta didik akan merasa nyaman dalam kelas jika minat dalam dirinya itu tinggi. Seorang harus cerdas dalam melakukan strategi pembelajaran memilh metode pembelajaran yang jitu dan menggunakan media pembelajaran yang relevan dengan mata pelajaran yang diajarkan. Karena kesemuanya itu adalah salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas belajar mengajar di Sekolah. Kadang-kadang siswa datang aktif di Sekolah itu disebabkan karena adanya pelajaran tambahan di luar sekolah akan menentukan sejauh mana minat siswa tersebut terhadap kegiatan di luar sekolah dibandingkan dengan belajar di Sekolah. Terkadang belajar di luar jam sekolah (ekstra kurikuler) itu siswa lebih aktif dibandingkan belajar di dalam kelas, itu semua bisa disebabkan oleh guru, lingkungan, orang tua, teman sebaya, kurikulum dan lain sebagainya yang berhubungan dengan minat siswa dalam belajar baik faktoer intern maupun faktor ektern

70 Kamus Bahasa Indonesia

Ada beberapa Indikator, yaitu:

d. Pembelajaran di kelas, yaitu:

1. Kehadiran dalam pelajaran

2. Memperhatikan ketika di ajar

3. Aktif bertanya pada guru tentang materi yang belum diketahui

4. Mendengarkan materi dengan baik

5. Memberi umpan balik

b. Pembelajaran di luar kelas, yaitu:

1. Diskusi dengan teman

2. Mencari bahan belajar di perpustakaan dan di layanan Internet

3. Mengerjakan tugas

c. Mengikuti kegiatan yang ada di sekolah, yaitu:

1. Aktif dalam kegiatan OSIS

2. Aktif dalam kegiatan Pramuka

3. Aktif dalam rohis sekolah

5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat diantaranya adalah pekerjaan sosial ekonomi bakat jenis kelamin, pengalaman, Kepribadian dan pengaruh lingkungan 71

71 Prof. Dr. Iskandar Wassid, M.Pdn Dr. H. Dadang sunendar, M.HUM „Strategi Pembelajaran Bahasa’ PT Remaja Rosda Karya. Bandung 2009. Hal. 113

Siswa senang terhadap mata pelajaran aqidah akhlak karna siswa itu menyukai gurunya, apalagi jiakalau gurunya perempuan. Minat siswa yang disebabkan oleh kepribadian yaitu siswa mempunyai latar belakang keluarga yang tidak harmonis seingga menyebabkan mental siswa itu sanagat terganggu, sehingga menyebabkan siswa keluar dari jam pelajaran dan mencari pelarian dengan menggunakan fasilitas layanan internet. Minat siswa disebabkan oleh lingkungan yaitu letak sekolah yang berada di perkotaan dan mempunyai sarana dan sarana yang memadai untug di gunakan dalam proses pembelajaran.

Menurut Z.F. Kawareh, bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar antara lain: penguasaan pelajaran,, situasi dan kondisi belajar kurang

menyenangkan. 72

Siswa senang terhadap mata pelajaran aqidah akhlak karna siswa itu menyukai gurunya, apalagi gurunya itu menguasai mata pelajaran yang diajarkan, dan cerdas dalam memahami kondisi siswa.

D. Crow dan Alice Crow dalam ” educational psychology ”, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tumbuh berkembang suatu minat, yaitu

Menurut Lester

faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor internal Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri.artinya keinginan yang timbul tanpa ada pendorong dari luar, jadi keinginan itu timbul secara natural. Karena keinginan yang kuat akan mendatangkan semangat yang tinggi untuk melakukan sesuatu tindakan ataupun pekerjaan.

72 Z.F. Kawareh, “Pengembangan Minat Belajar”, (Jakarta: Bina Keluarga, 1995), hlm. 2.

Contoh: siswa kesulitan dalam belajar PAI (membaca tulisan Arab; maka ia akan belajar sendiri berulang-ulang, sehingga kesulitan itu dapat teratasi).

2. Faktor eksternal

a. Keluarga Keluarga memegang peranan penting sebab keluarga adalah sekolah

pertama dan terpenting. 73 Dalam keluargalah seseorang dapat membina kebiasaan, cara berfikir, sikap dan cita-cita yang mendasari

kepribadiannya. Keluarga yang harmonis akan menimbulakan suasana hati yang damai dan tentram dan suasana tersebut akan memberikan dampak positif pada minat siswa.

b. Teman pergaulan Lingkungan pergaulan ini mampu menumbuhkan minat seseorang sebagaimana lingkungan keluarga . Bahka n terkadang teman bermain/sepergaulan mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam menanam benih minat atau cita-cita. lingkungan yang baik akan memberikan dampak yang baik begitu pula sebaliknya, lingkungan yang buruk akan memberikan dampak yang buruk bagi perkembangan siswa dan memberikan dampak negatif, maka peranan orang tua sangatlah berperang didalam lingkungan.

c. Pemberian metode dalam proses belajar Pemberian metode dalam proses belajar termasuk aspek penting yang

menentukan keberhasilan belajar. 74

Metode mengajar ialah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada pelajar. Karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif, metode mengajar dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat berlangsungnya pengajaran.

Dengan demikian, metode mengajar merupakan alat untuk menciptakan proses belajar mengajar.

73 Ngalim Purwanto, op.cit., 74 Departemen Agama RI, “Metodologi Pendidikan Agama Islam”, (Jakarta: Depag, 2002), h.

Dari penjelasan diatas bahwa ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi minat belajar siswa baik faktor intern maupun ektern dan kesemuanya tidak lepas dari peran keluarga dirumah dan orang tua kedua di sekolah yaitu guru. Untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam belajar menulis meneliti pada pengaruh layanan internet apakah memberikan dampak negatif ataupun positif.

Di samping itu, faktor lain yang dapat mempengaruhi timbulnya minat seseorang adalah adanya kesempatan. Hal ini, sebagaimana yang diungkapkan oleh

Andi Mappeira (1983:63), 75 bahwa minat akan muncul jika ada kesempatan untuk pemunculan minat tersebut.

Jadi, dengan adanya kesempatan yang diberikan pada seseorang yang pada awalnya tidak berminat terhadap pelajaran pendidikan agama Islam, namun karena adanya kesempatan dan faktor lainnya, kemungkinan sekali ia akan menjadi berminat untuk mempelajari pelajaran tersebut.

Sedangkan Nasution (1995:197) menyatakan, bahwa minat dapat ditimbulkan atau dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:

a. Bangkitkan suatu kebutuhan (kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk mendapatkan penghargaan).

b. Hubungan dengan pengalaman yang telah lalu.

c. Beri kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik, “ Nothing succed like succed”, tak ada yang lebihmemberi hasil yang baik daripada hasil yang baik.

Untuk itu, bahan pelajaran harus sesuai dengan kesanggupan individu.

e. Gunakan berbagai bentuk metode belajar seperti, diskusi, kerja kelompok, membaca, dan sebagainya. 76

75 Andi Mappire, 1983 Psikologi Orang Dewasa , Surabaya: Usaha Nasional. h. 34 76 Nasution, 1995. Didaktik Azas-azas Mengajar. Bandung: Jemmars, 1995. h. 87

Dari kutipan di atas sudah jelas peran oarng tua di rumah dan peran guru di sekolah sangatlah penting bagi perkembangan siswa baik psikologis dan fsikis siswa. Orang tua harus jeli dalam mengawasi pergaulan anaknya apakah lingkungannya baik atau buruk.

Sedangkan guru harus cerdas dalam memilih metode belajar dan strategi pembelajaran, apakah sudah baik dan relevan dengan kedaan psikologis siswa. Psikologis siswa remaja dengan siswa anak-anak itu sangatlah berbeda. Kehadiran

faktor psikologis dalam belajar akan memberikan andil yang cukup penting. 77 Faktor psikologis yang memiliki peranan penting itu, dapat dipandang sebagai

cara-cara berfungsinya perkiraan siswa dalam hubungannya dengan pemahaman bahan pelajaran, sehingga penguasaan terhadap bahan yang disajikan lebih mudah dan efektif.

Selanjutnya Kurt Singer(1987:95) mengemukakan beberapa faktor yang dapat menimbulkan minat terhadap pelajaran, sebagai berikut:

c. Pelajaran akan menarik murid jika terlihat adanya hubungan antara pelajaran dan kehidupan nyata.

d. Bantuan yang diberikan guru terhadap anak didiknya dalam mencapai tujuan tertentu.

e. Adanya kesempatan yang diberikan guru terhadap siswa untuk berperan aktif dalam proses belajar mengajar.

f. Sikap yang diperlihatkan guru dalam usaha meningkatkan minat siswa, sikap seorang guru yang tidak disukai oleh anak didik tentu akan mengurangi minat dan perhatian siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan oleh guru yang

bersangkutan. 78

77 Sardiman, A.M. “Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar” PT Raja grafindo Persada Jakarta 2011. h. 39

78 Kurt Singer, 1987. Membina Hasrat Belajar di Sekolah, terj, Bregmen Sitorus, Bandung: Remaja Rosda Karya. h. 20

Bahwasanya guru adalah orang yang dewasa yang ahli dibidangnya, yang tau cara mengajar, metode mengajar, persiapan mengajar, mata pelajaran yang diajarkan. Jaman sekarang kebanyakan gelar sarjana banyak yang dikomersilkan, dalam artian seorang yang tidak kuliah keguruan tapi dengan mudah mendapatkan ijazah SI keguruan atau sarjana pendidikan, yaitu dengan uang, dengan modal uang 2 juta keatas orang bisa mendapatkan gelar S.Pd dengan mudah.

Harusnya pemerintah harus lebih jeli dalam mengkualifikasikan tenaga pengajar. Gelar PNS pun bisa dibeli dengan uang, mau jadi apa negara kita. Bagaimana nasib calon generasi penerus (peserta didik ) jikalau SI hanyalah kedok belaka, sedangkan isinya kosong Astagfirullaoh terkutuklah orang yang mendapatkan ijazah tanpa ada pengalaman kuliah keguruan.